Bab 16

442 39 5
                                    

[ A/n : adegan mature🔞 di link yang ada di bio ya, gak akan dipublish di wp khusus bagian adegan explisit nya ]

.

.

.

Sebuah tangan terjulur dari dalam selimut, menggapai-gapai udara hingga akhirnya bertemu kontak dengan benda yang dicarinya.

"Berisik sekali.. " Parau nya mematikan alarm. Tangan tersebut kembali hilang di balik selimut, diikuti dengan pergerakan kecil yang berasal dari dalam juga. Kemudian hening selama beberapa saat.

Seseorang menguap, selimut yang menutupi tubuhnya disingkap dengan perlahan.

Mash mengusap matanya sembari menunggu kesadarannya kembali dengan sempurna. Dia memejamkan mata selama satu menit penuh sebelum bangkit dari ranjangnya—hanya untuk tertahan ketika merasakan lengan yang melingkari pinggangnya.

Ia menoleh ke kanan, mendapati sosok berkepala hitam-pirang yang masih tertidur dengan lelap.

Mash mengarahkan telapak tangannya dengan hati-hati menyentuh rahang tegas prianya. Ke dahi, mata, hidung, pipi lalu turun ke bibir. Meski begitu empunya sama sekali tak terusik. Mash menekan-nekan bibir yang terbuka kecil itu iseng.

"Nghh.. "

Rayne melenguh pelan dengan kening yang mengkerut. Mash terkekeh pelan, dia semakin gencar menjalankan aksinya sebelum sebuah tangan menahan pergelangannya.

Rayne terbangun dan menguap kecil, "Selamat pagi, apa yang kamu lakukan Mash? "

"Tidak ada.. "

"Daripada jari ada hal yang lain, gunakan bibirmu untuk menyentuh bibirku.. "

"Hm kamu mesum, ini masih pagi"

"Justru pagi hari adalah saat yang paling dianjurkan untuk melakukan aktivitas ranjang, " Goda Rayne.

"Kamu ingin aku lumpuh?! Semalam masih sakit tahu! "

Rayne mengangkat bahu acuh, "memangnya salah siapa? "

Mash hanya mendengus, Rayne menarik pinggang yang muda dan memeluknya. "Ayo tidur lagi, ini masih sangat pagi Mash. "

Mash mengangguk dan menuruti ucapan Rayne. Mereka kembali tidur dan baru bangun saat tengah hari.

.

Rayne tengah memotong sayuran saat dia merasakan keberadaan orang lain di belakangnya. Dan benar saja, tak lebih dari tiga detik kemudian, muncul dua tangan yang melingkari pinggangnya, dan juga badan yang lebih kecil menempel di punggungnya.

"Kamu pintar sekali masak Rayne, beruntung ya orang yang akan jadi pasanganmu nanti.. "

"Iya, Mirai akan jadi orang paling beruntung"

"Siapa Mirai?! " Tanya Mash tidak suka. Mendengar nama perempuan asing di telinganya. Apa dia rekan kerja Rayne?

"Nama anak kita nanti, "

Mash terpaku sambil mengedipkan matanya. Dia tidak salah dengar kan?

Rayne berbalik, dia menangkup pipi Mash lembut "kenapa diam? "

"Kamu ingin punya anak? "

"Hm, tentu saja.. "

Oh jantung Mash seolah diremas kuat saat itu juga, "tapi aku tidak akan bisa punya anak Rayne. Apa kamu menyesal sekarang? " Sendunya.

Menyadari maksud perkataannya Rayne segera mengusap pipi Mash sambil tersenyum "Kapan aku bilang begitu hm? Lagipula kita bisa mengadopsi anak bukan? Itu hanya keinginan kecil, tidak juga bukan masalah, tidak perlu dilakukan kalau kamu keberatan. Aku hanya ingin tinggal bersama kamu selamanya. Sampai tua nanti"

✔[ RayMash ] LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang