Apa katanya tadi? Anakku? Apa Mash salah dengar?
"Maafkan ayah yang tak sempat mencari mu, ayah baru-baru ini mengetahui kalau kamu masih hidup Mash, "
Mash mundur dan menolak sentuhan Innocent Zero, dia tertawa hambar "Tuan ini bercanda saja, haha"
Tapi tak ada satupun yang tertawa, bahkan Domina sekalipun. Domina maju dan menepuk pundak Mash pelan "Mash—"
"—Domina tadi dia bercanda kan? Mungkin aku memang kurang pintar, tapi rasanya buat sekedar menanggapi lelucon semacam itu.. " Mash menatap Domina penuh harap.
"Maaf Mash, kamu memang adik kami, "
"Hah? Tunggu-tunggu kalian semua mengundangku kemari hanya untuk mengerjaiku? Baiklah aku pulang, terima kasih atas undangannya! " Mash berniat pergi, sebelum seorang maid masuk dan membawa lukisan yang tadi dilihat Mash sebelum masuk.
Mash tertegun, lagi-lagi perasaan itu datang. Innocent Zero mendekat, "Mash, mau dengar cerita? Dulu ada seorang ayah yang punya enam orang anak, anak bungsu yang lahir bertepatan dengan kematian ibunya. Aku belum sempat menamainya, suatu hari dia hilang. Aku begitu frustasi saat tak bisa menemukannya, kaki tanganku bilang pesaing bisnis yang berniat menjatuhkan ku membunuh dan membuang mayatnya ke sungai. Orang itu di tangkap dan dipenjara atas perbuatannya, dia bahkan mengakuinya sendiri.. Tapi siapa sangka jika yang dilalukannya bukan membunuh anak itu, melainkan memberikannya kepada sepasang suami istri yang mandul. Mereka meninggal saat kamu masih kecil benar Mash? "
"Apa anda pikir aku akan percaya cerita karangan itu tuan? " Ucap Mash mengepalkan tangannya.
"Ayah tahu kamu kecewa, tapi percayalah Mash. Kami semua adalah keluargamu" Bujuk Innocent Zero, pria tua yang tetap terlihat muda itu mengulurkan tangan dan meminta Mash meraihnya.
"Tinggallah bersama kami"
"Kamu bercanda! Aku tidak akan percaya begitu saja! Tolong bilang saja apa tujuanmu melakukan itu? Sampai tega sekali berkata bahwa orang tua kandungku mandul! " Mash marah dan menatap Innocent Zero dingin.
"Mash.. " Panggil Domina.
"Domina! Apa kamu berteman karena tahu ini? Kamu hanya diperintah olehnya bukan? " Mash kecewa saat Domina bahkan tak menyangkal.
"Lalu jika benar aku adalah anakmu! Bagaimana bisa kamu menemukanku sekarang? " Tanya Mash.
"Tentu saja karena kamu adalah anakku" Ucapannya membuat Mash terdiam.
Doom buka suara "Maaf Mash, saat datang ke kafe tempo hari kami mengambil sampel DNA milikmu, kami memeriksanya dan benar kamu adalah anak kandung ayah.. "
Doom memperlihatkan selembar surat tes DNA, Mash bergeming dia membukanya perlahan sambil bergetar. Matanya terpejam sambil berdo'a, semoga saja itu salah.
Tapi kadang tak semua hal berjalan sesuai keinginan. Mash merasakan matanya panas saat sebuah fakta menamparnya telak. Dia mengembalikan amplop itu lalu berpamitan "aku pulang dulu, maaf bisa tolong jangan ganggu aku lagi! Bahkan kamu Domina! " Ucap Mash melihat Domina akan mencegahnya.
Mash pulang dengan perasaan campur aduk. Dibanding itu semua dia belum bisa menerima semuanya, ini terlalu tiba-tiba dan tidak masuk akal. Mash tidak tahu apa tujuan mereka semua, tapi yang pasti Mash tidak akan percaya orang-orang itu lagi.
.
.
.
Sudah tiga hari Mash mengurung diri, bahkan Rayne pun tidak diperbolehkan masuk. Dia sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Mash bahkan mengabaikan panggilan Dot yang menyuruhnya makan. Untuk sekarang Mash hanya ingin sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔[ RayMash ] Lemonade
Fanfiction[ BL ] Mashle : Magic and Muscles Mashle © Hajime Kōmoto Main pair : Rayne Ames x Mash Burnedead Lemonade. Adalah tempat yang mereka sebut rumah, sebuah caffe kecil di tengah kota Ini adalah cerita asam manis tentang dua orang yang saling menyukai...