01🧚

163 10 8
                                    

"Terkadang, keajaiban bersembunyi di balik bayangan yang gelap."
°🧚°
°
🧚 Stay Enjoy na 🧚
°°°
.
.





Yang belum tergelincir jempolnya silahkan plesetkan dulu yah. Bagi yang udah hanupis (turnuhun pisan) 🙏
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚

Suasana di perumahan itu terasa tegang, dengan dua gadis yang saling berhadapan di halaman depan. Angin sepoi-sepoi musim semi mengibaskan daun-daun kering di sekitar mereka, menciptakan aura yang mendebarkan. Wajah mereka penuh dengan ekspresi kemarahan dan ketegangan, sementara mata mereka memancarkan semangat pertempuran yang membara. Meskipun ada usaha dari pihak lain untuk menengahi konflik, kedua gadis tersebut tetap keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah. Suara keributannya memecah keheningan sore itu, semakin menciptakan ketegangan yang bisa dirasakan di udara.

"Sudah ku katakan bubar saja kalian!" ucap gadis mungil itu menatap kepada para penghuni perumahan yang berdampingan dengan rumah milik sahabatnya. Para tetangga pun segera membubarkan diri dengan teratur.

"Dan kamu Aria! Sudah ku katakan berkali-kali lipat. Jangan ikut campur dengan hobi ku ini, cukup kau nikmati saja hasilnya. Paham! Memalukan sekali sampai-sampai para tetangga memisahkan kita seperti ini" marah gadis mungil itu. Meskipun usianya sudah 21 tahun. Akan tetapi, kecantikan dan kemungilan-nya dapat menipu para pria bermata keranjang.

Aria menatap kearah gadis yang keras kepala tersebut dengan tatapan tajam, "aku memang menikmatinya karena kau berhutang budi kepadaku, Elarina" ucapnya sambil mendekati Elarina.

"Justru itu Aria, kita sama-sama menguntungkan bukan. Aku menumpang hidup di rumah mu dan kau menikmati uang yang ku berikan untukmu. Ok" ucap Elarina sambil tersenyum.

Aria memejamkan matanya dan menarik napas panjang, mungkin dirinya membatin 'mengapa dirinya memiliki sahabat yang keras kepala seperti Elarina'.

"Tapi Elarina, entah mengapa aku memiliki firasat buruk untuk hari ini. Jadi, aku mohon batalkan saja kencan butamu itu dengan pria-pria yang tidak jelas seperti mereka" ucap Aria dengan tatapan yang sungguh-sungguh karena bagaimanapun Aria sangat menyayangi Elarina.

"Otakmu terlalu gelap untuk berpikir hal-hal seperti itu, Aria. Asalkan kau tau mereka memang pria yang tidak jelas. Akan tetapi, uang mereka lah yang lebih jelas"

"Sudahlah, waktuku hampir mau hangus dan itu tandanya uangku akan hangus juga, aishhh sial!" lanjut Elarina dengan kesal dan segera menyalakan mesin motornya lalu segera menancap pedal gas motor matic berwarna pink fanta tersebut dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Elarina!!!" panggil Aria dengan suara kencang

"Astaga! Anak itu terlalu ceroboh", "Apa yang kau katakan Aria? Anak? Hei! Dia lebih tua darimu bodoh, bisa-bisanya kau memanggilnya anak. Huft.. astaga. Akan tetapi, dirinya memang memiliki sikap seperti anak-anak susah sekali di berikan arahan" cerocos Aria sambil menatap kepergian Elarina.

>>>>>>>>>>>>🧚
Di dalam mobil itu, terdapat keenam pria saling memandang dengan tatapan penuh determinasi. Pria-pria muda duduk tegak di kursi depan, tangan mereka bergetar di atas setir mobil yang melaju dengan cepat. Mereka saling bertukar pandang, mata mereka menyala dengan semangat persaingan.

Di belakang, tiga pria tua duduk dengan sikap yang tenang namun penuh dengan kepercayaan diri. Senyum sinis terukir di wajah mereka saat mereka memandang ke arah motor matic berwarna pink fanta yang melaju di depan. Suara mesin mobil dan teriakan angin yang melanda jendela menambahkan keseruan dalam perburuan ini.

Sementara mobil meluncur di jalan yang berliku-liku, ketegangan semakin terasa di udara. Tidak ada yang berbicara, kecuali suara deru mesin mobil dan kecepatan angin yang meloloskan diri di antara celah-celah jendela. Ini bukan sekadar perburuan biasa, ini adalah pertarungan antara dua kelompok dengan tujuan yang sama yaitu menangkap motor misterius itu.

"Sekarang!!!" ucap pria itu sambil membantingkan stir mobilnya.

'BRAK'

"Selamat tinggal gadis sialan!"

"Ya, gadis itu pantas mati sebelum ada korban lainnya yang akan dia peras"

"Gadis yang malang. Hahhahahaha"

"Kita harus segera pergi dari sini sebelum para penegak hukum datang dan menangkap kita"

Di tengah jalan yang sepi di sore hari, suasana mendadak menjadi hening ketika kecelakaan tragis terjadi. Cahaya senja yang melintas di langit menciptakan bayangan yang panjang di sekitar lokasi kejadian. Mobil-mobil yang melintas berhenti secara tiba-tiba, menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar area kecelakaan.

Gadis yang terluka terbaring di aspal dengan kondisi yang mengenaskan. Wajahnya pucat dan ekspresinya terasa tenang, menciptakan kontras dengan kekacauan di sekitarnya. Orang-orang berkerumun di sekitar gadis itu, menatap dengan campur aduk antara keterkejutan dan kecemasan.

Sementara itu, suara deru ambulans dan sirine polisi semakin mendekat, memecah kesunyian dan menambah ketegangan di udara. Para saksi berusaha memberikan bantuan pertama pada gadis tersebut, sementara yang lain menelepon nomor darurat dan berusaha memadamkan rasa panik yang muncul.

Di tengah kekacauan dan kegelapan senja, harapan akan pertolongan dan kesembuhan bagi gadis itu masih terasa samar meskipun itu adalah hal yang paling mustahil bagi gadis tersebut.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚🧚🧚°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


Hallo buat kamu yang baca, thank yah udah mampir, semoga kalian suka sama karya author ini 🤗

Bagi jempolnya yang belum olahraga, silahkan klik ke animation 🌟 yah, thank you ol 🧚

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang