10🧚

52 3 0
                                    


Comeback to my story guys and stay enjoy
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚🧚🧚

Di gedung mewah milik Kaelan yang berlokasi dekat taman 'Plathope', terdapat pesta besar pertemuan yang mengundang para Titan terhormat dari negara-negara Titan lainnya.

Suasana penuh kemegahan terpancar dari cahaya lampu kristal yang memantul di dinding-dinding marmer, sementara musik klasik mengalun lembut di udara. Para tamu dihiasi dengan busana yang megah, mencerminkan kejayaan dan kekuatan negara masing-masing.

Di ruang utama, meja makan dihiasi dengan makanan dan minuman pilihan, termasuk hidangan khas dari setiap negara Titan yang hadir. Kaelan dengan ramah menyambut para tamu dan memastikan bahwa mereka merasa dihormati selama acara tersebut. Acara ini bukan hanya sebuah pesta, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan diplomatik antara negara-negara Titan yang berbeda.

"Ohoho____ sejak kapan kau memiliki seorang wanita cantik, tuan Kaelan" ucap salah satu pria paruh baya yang terkenal di negaranya untuk ikut menjamu di gedung mewah milik Kaelan

"Ya! Aku juga sangat terkejut melihat gadis imut sekaligus cantik dari wanitamu, tuan" timbal tamu lainnya

"Jangankan kalian akupun sangat terkejut melihat wanita itu datang secara tiba-tiba" batin para maid yang selalu berjaga-jaga mengikuti Kaelan.

Pada pagi menjelang Kaelan dan Elarina keluar dari kamarnya dan betapa terkejutnya para penjaga serta para maid saat melihat Elarina keluar dari kamar 'tuannya' bersamaan.

Pada pagi itu juga Kaelan mengatakan 'ini calon istriku' membuat para maid tidak bisa menjawab karena wanita yang di perbolehkan tinggal bersama keluarga terpandang terkecuali bersama calon mereka. Agar meyakinkan para 'bawahannya' Kaelan mengadakan perjamuan penting dari kalangan terhormat lainnya sekaligus memperkenalkan Elarina agar diakui sebagai calon istrinya.

"Kalian benar sekali, aku juga tidak menyangka akan mendapatkannya" ucap Kaelan sambil melirik kearah Elarina

"Bukankah seperti itu, sayang" tanya Kaelan kearah Elarina membuat Elarina membolakan kedua bola matanya

"A___ hehehe kau benar sekali tu___ sayang" jawab Elarina sambil tersenyum terpaksa

"Tuan yang biadab!" batin Elarina menatap Kaelan dengan sinis

"Hahahaha. Ekspresi mu lucu sekali" ucap Kaelan sambil merangkul bahu Elarina agar mendekat kearah dada bidangnya

"Oh____ ayolah tuan, apa kau mengejek para pria kesepian. Hummm" tiba-tiba Fin datang kearah kerumunan Kaelan

"Wanitamu sangat imut sekali" puji Fin yang baru menyadari pertumbuhan Elarina

"Dokter Fin, kau makin tampan saja" ucap pria paruh baya itu

"Jika kau kesepian aku memiliki seorang putri" lanjut pria paruh baya itu.

"Wah! Anda sangat pengertian sekali tuan. Tapi sayang aku sudah memiliki tunangan juga" ucap Elarina

"Bener kah!" jawab serempak

"Tentu saja. Sayang kemarilah" ucap Fin sedikit mengeraskan suaranya tampa membalikkan tubuhnya. Para tamu terhormat itu melihat dimana pintu masuk berada.

"Hallo semuanya" sapa wanita manis itu dengan pakaian yang begitu indah persis seperti Elarina. Sebenarnya, keduanya memiliki pakaian yang hampir sama. Hanya saja, berbeda warna.

Bagaimana tidak, pakaian wanita untuk Elarina persis seperti gaun yang megah yaitu gaun yang Elarina pakai terbuat dari kain sutra atau satin berkualitas tinggi, dengan hiasan bordir atau aplikasi yang rumit dan indah. Gaun ini mungkin memiliki potongan yang elegan dan mengalir, mencerminkan keanggunan dan keanggunan Elarina. Sedangkan Aria yang lebih simple-nya

Memiliki warna yang mewah. Gaun Elarina mungkin memiliki warna yang mewah dan berwarna biru navy cpuple-an dengan Kaelan, yang mencerminkan statusnya sebagai wanita yang dihormati dan berkuasa di negara Titan. Sedangkan Aria berwarna merah maroon.

Perhiasan berharga yang Elarina kenakan seperti kalung mutiara atau anting-anting berlian, yang menambah kilauan dan kemewahan pada penampilannya.

Gaun Elarina memiliki detail rancangan yang rumit, seperti lipatan, lipatan, atau tumpukan kain yang indah, yang menunjukkan perhatian Kaelan terhadap setiap detail dalam pembuatannya.

Karena representatif dari negara Titan, gaun Elarina mungkin memiliki aksen budaya yang khas, seperti motif bordir tradisional atau hiasan yang terinspirasi oleh seni dan warisan negara Titan.

Pakaian Elarina mungkin dirancang untuk sesuai dengan acara tertentu, mungkin dengan tambahan aksesori seperti selendang atau sarung tangan, yang menambah kesan kemegahan dan keanggunannya.

"Kau bisa saja tuan" ucap Fin sambil membawa tangan Aria dalam genggamannya

"Oho____ lihatlah mereka sangat romantis sekali" puji para wanita sosialita itu atau kalian bisa menamainya 'istri' para pria terhormat.

"Tentu saja, kami selalu seperti ini jika bersama" ucap Fin sambil tersenyum kearah Kaelan

"Drama apalagi ini" gumam Elarina saat melihat kearah kedua pasangan dokter itu.

"Sebaiknya kau makan dulu sayang" ucap Kaelan kearah Elarina

"Kau bisa pergi bersama calon istri dokter Fin" lanjut Kaelan membuat Elarina tersenyum manis

"Bisakah kau menyuruhku sambil melepaskan pelukanmu, tuan Kaelan yang terhormat" geram Elarina pelan sambil mendongkakkan wajahnya

"Hahahaha, silahkan sayang" ucap Kaelan sambil mengelus-elus rambut Elarina

"Mari nona" ajak Aria kearah Elarina membuat Elarina mengangguk setuju

Keduanya pun segera pergi dari kerumunan para pria terhormat tersebut.

"Bagaimana bisa kau tumbuh secepat ini" tanya Elarina yang tidak percaya

"Karena aku mati bukan dengan kesalahanku tetapi korban tersangka" jawab Aria membuat Elarina memberikan ekspresi meledek

"Drama apa yang kau buat dengan dokter tampan itu" ucap Elarina sambil mengambil wine yang sudah tersedia lalu meminumnya.

"Itu nyata bukan drama"

"Uhuk!" Elarina langsung tersedak mendengar jawaban Aria

"Lalu bagaimana denganmu. Pria itu kaya dan terpandang. Bukankah pria seperti itu yang kau ideal kan" tanya Aria membuat Elarina memberikan tatapan nyalang

"Berhentilah beromong kosong. Dia tidak mungkin menyukaiku kita hanya partner pasangan saja untuk mempertahankan imagenya" ucap Elarina

"Ku pikir kau salah. Cara dia menatapmu, tertawa lepas denganmu, dan memperlakukanmu itu sangat menjiwai" timbal Aria sambil melihat kearah Kaelan berada. Dimana Kaelan terus memandang Elarina dari kejauhan sana.

"Mulutmu persis pria-pria yang pernah membunuh ku, Aria" kesal Elarina yang terus mengelak ucapan sahabatnya itu.

"Kau masih saja keras kepala, Elarina" ucap Aria sambil mengambil wine dan meneguknya.

Sedangkan di luar gedung mewah itu Loren dan Aurora tersenyum puas saat melihat para Titan terhormat sedang mengadakan pertemuan penting.

"Rupanya dia sudah memiliki wanita baru" ucap Aurora dalam hatinya sambil tersenyum getir

"Rupanya dia sudah bisa melupakanmu" ucap Loren

"Bukankah itu bagus. Kita tinggal menjalankan misi kita yang selama ini kita rancang" jawab Aurora meskipun dia sangat benci dengan ucapan Loren tadi.

"Tentu saja. Ini pasti menyenangkan" ucap Loren sambil tersenyum menyeringai.

"Sebaiknya kita pergi sebelum mereka menyadari keberadaan kita" ucap Loren dan tidak lama kemudian mereka menghilang dari sana.

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang