16🧚

42 3 0
                                    

Di dalam rumah megah Titan yang terhormat milik Kaelan, suasana semakin sibuk dengan kehadiran tidak hanya para maid dan penjaga, tetapi juga kalangan perias terkenal yang turut membantu dalam persiapan. Mereka bekerja dengan cermat, memastikan bahwa Kaelan dan Elarina terlihat sempurna pada hari penting mereka.

Tidak hanya itu, para warga juga turut serta dalam persiapan pernikahan tersebut, atas instruksi Kaelan sendiri. Dia ingin melibatkan rakyat biasa dalam momen bersejarah ini, memberi mereka kesempatan untuk turut serta dan merasakan kebahagiaan bersama.

Awalnya, Kaelan berencana untuk menikah di gedung khusus Titan yang terhormat miliknya, namun karena alasan kesehatan dan kekhawatiran akan keamanan, dia memutuskan untuk mengubah rencana tersebut. Menikah di rumahnya bukan hanya lebih aman, tetapi juga memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam perayaan tersebut.

Dengan semua bantuan yang diberikan oleh para pembantu, perias, dan warga, suasana di rumah Titan penuh dengan kehangatan dan kebersamaan.

•••••••••••••••••••••🧚🧚🧚
Elarina duduk di ruangan kecil yang disediakan untuknya di rumah Kaelan, sementara penata rias terkenal terus sibuk meriasnya. Namun, pandangannya terus teralihkan pada kekhawatiran yang menghantuinya. Akhirnya, dengan hati bimbang, dia memutuskan untuk mengungkapkan kegelisahannya.

"Tuan Kaelan, maaf jika aku mengganggu, tetapi aku tidak bisa menahan kekhawatiran ini lagi. Bagaimana dengan kesehatanmu? Aku khawatir besok terjadi sesuatu di acara sakral kita. Kau benar-benar yakin bahwa kamu sudah cukup baik untuk melalui ini?" bisik Elarina kepada Kaelan yang tengah duduk di sampingnya.

Kaelan, yang sedang duduk di dekatnya, memandang Elarina dengan penuh perhatian, menyadari ketegangan di matanya.

"Elarina, aku mengerti kekhawatiranmu. Dan aku menghargainya lebih dari yang bisa kukatakan. Tetapi percayalah padaku, aku sudah memastikan bahwa aku dalam keadaan yang baik-baik saja untuk hari esok. Aku akan melakukan segalanya untuk memastikan keselamatan kita dan kelancaran acara ini" jawab Kaelan sambil tersenyum

"Tapi, tuan Kaelan, ini begitu berisiko. Apakah kita tidak bisa mencari alternatif lain untuk menghindari risiko ini?" tanya Elarina kembali sambil menggenggam tangan Kaelan

Kaelan mengambil tangan Elarina yang satunya lagi dengan lembut, mencoba menenangkan kekhawatirannya.

"Aku mengerti, Elarina. Tetapi rumah ini adalah tempat yang berarti bagi kita. Aku ingin momen bersejarah ini terjadi di sini, di antara orang-orang yang kita cintai dan di tempat yang kita anggap sebagai rumah. Percayalah padaku, aku akan menjaga segalanya tetap aman. Bersamamu, aku merasa memiliki kekuatan yang tak terbatas" balas Kaelan untuk meyakinkan meskipun dirinya sendiri tidak tau akan terjadi hal apa selanjutnya

Elarina menghela nafas, merasa lega mendengar kata-kata Kaelan. Meskipun masih ada kekhawatiran di dalam hatinya, dia merasa lebih tenang karena kehadiran dan janji perlindungan dari Kaelan.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° °°°° °°° °°° °°°
Malam telah tiba. Kaelan dan Elarina bersiap-siap untuk istirahat setelah sibuk seharian. Mereka berdua duduk di ujung tempat tidur, menatap satu sama lain dengan tatapan penuh kasih sayang.

Kaelan memeluk Elarina dengan erat, merasakan hangatnya tubuhnya dan menghela nafas dalam-dalam. Dia tahu betapa pentingnya malam ini, tidak hanya sebagai persiapan untuk hari besar mereka besok, tetapi juga untuk memikirkan agar kekuatan jahat itu segera keluar dari tubuhnya.

"Dengarkan aku, Elarina," kata Kaelan dengan suara lembut, tetapi tegas. "Aku ingin kamu tahu bahwa tidak peduli apa yang terjadi besok, aku akan selalu ada untuk mu. Aku akan melindungi mu, menghormati mu, dan mencintai mu sepanjang hidup ku. Tolong, percayalah pada janji ini dan begitupun dengan mu"

Elarina tersenyum, merasa hangat oleh kata-kata Kaelan. Dia membalas pelukan dengan erat, merasakan ketenangan dan keamanan di dalam pelukan kekasihnya.

"Aku percaya, tuan Kaelan" kata Elarina dengan lembut. "Dan aku berjanji untuk selalu bersamamu, dalam suka dan duka, dalam kebaikan dan kesulitan. Kamu adalah cahaya dalam hidup ku, dan aku tidak akan pernah meninggalkan mu karena ini kali pertama ku jatuh cinta dengan pria secara serius" jawab Elarina membuat Kaelan tersenyum

"Terimakasih banyak, Elarina" balas Kaelan

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚🧚🧚

Pagi menjelang, suasana di rumah megah Titan berubah menjadi gemerlap dengan kehadiran Elarina dan Kaelan yang sudah bersiap sebagai pasangan suami istri sesungguhnya. Mereka berdua tampil memukau, memancarkan aura kebahagiaan dan keanggunan yang tak terbantahkan.

Para tamu yang hadir terpesona oleh kecantikan Elarina dan ketampanan Kaelan. Tidak hanya itu, mereka juga takjub melihat segala menu dan hiasan yang disajikan dengan megah. Keajaiban pun terjadi ketika tiba-tiba semua hidangan dan dekorasi muncul dengan sempurna, berkat kekuatan para maid dan penjaga yang bekerja di belakang layar.

Alunan musik memenuhi udara, meskipun tidak ada objek yang terlihat memainkan instrumen. Para peri berjejer di sekitar ruangan, memancarkan pesona mereka dan bersenandung dengan riang, menambah keindahan acara tersebut.

Elarina dan Kaelan berdiri di tengah-tengah kegemparan, melihat kebahagiaan dan kekaguman yang terpancar dari wajah para tamu mereka. Mereka merasakan keajaiban dan keberkahan yang melingkupi pernikahan mereka.

Saat Kaelan dan Elarina berdiri di depan para tamu, siap untuk membaca janji suci mereka di dunia Titan.

"Apa aku terlambat, sayang" tiba-tiba suara seorang wanita cantik dan seksi memenuhi ruangan. Semua mata memandang ke arah sumber suara, terkejut melihat sosok wanita yang muncul secara tiba-tiba di tengah acara tersebut.

Wanita itu dengan percaya diri itu melangkah ke depan, menatap langsung ke arah Kaelan dengan sorot mata yang penuh hasrat. "Aku adalah kekasih Kaelan," ucapnya dengan suara yang menggoda, membuyarkan keheningan di ruangan.

Elarina menatap Kaelan dengan ekspresi campuran antara kebingungan dan amarah. "Tuan Kaelan, apa-apaan ini?" tanyanya dengan suara gemetar.

Kaelan, terpesona oleh kehadiran wanita itu dan terganggu oleh kata-katanya, merasa kebingungan dan tercengang. "Aku... Aku tidak tahu apa yang dia bicarakan," jawabnya, suaranya terdengar ragu.

Para hadirin, termasuk Elarina, Dokter Finn, dan Aria, terkejut mendengar pengakuan tersebut. Mereka bingung dan khawatir akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dokter Finn segera mendekati Kaelan, mencoba memeriksa kondisinya.

Elarina menatap Kaelan dengan pandangan yang memohon kejelasan. "Kaelan, apa yang sedang terjadi?" desaknya, mencoba mencari jawaban dari kekasihnya.

"Jangan mendekat dokter sialan!" ucap Kaelan dengan tegas dan sorot matanya penuh dengan kegelapan, "Kekasihku Aurora, kemarilah. Maafkan aku sudah menyembunyikan mu dari semua orang" lanjut Kaelan kearah Aurora

"Kaelan! Dia wanita iblis. Sadarlah!" ucap dokter Finn dengan kesal

"Finn, aku ___ argghhh" namun, sebelum Kaelan bisa menjawab, kekuatan jahat tiba-tiba memenuhi tubuhnya, membuatnya terbuai oleh ucapan wanita tersebut. Dia melihat Elarina dengan pandangan yang kosong, hilang dalam kebingungan dan pertarungan batin yang tak terlihat. Para hadirin menahan napas, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya di acara yang seharusnya penuh kebahagiaan ini.

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang