18🧚

47 3 0
                                    

Suasana di Taman Plathope terasa gelap meskipun pagi hari telah tiba. Langit yang seharusnya cerah dipenuhi dengan awan gelap yang menggumpal, menutupi sinar matahari dan membiaskan bayang-bayang mencekam di permukaan tanah. Pohon-pohon yang biasanya hijau dan rimbun kini tampak layu dan bergoyang-goyang dalam angin yang dingin dan menakutkan.

Para warga Titan yang biasanya berjalan-jalan di taman dengan ceria, kini merasa cemas dan khawatir. Mereka bisa merasakan kekuatan jahat yang mengancam, memenuhi udara dengan kegelapan yang tak terbantahkan. Beberapa di antara mereka mengucapkan doa-doa, berharap agar kekuatan gelap itu segera hilang dan membawa kedamaian kembali ke negeri mereka.

Tetapi di tengah kegelapan itu, ada sentuhan harapan yang muncul. Beberapa warga berani berkumpul, berjanji untuk bersatu melawan kejahatan dan melindungi tanah mereka. Mereka merasa bahwa meskipun situasinya gelap, cahaya kebaikan akan selalu ada, siap untuk menyingkirkan bayang-bayang kegelapan.

Dalam kegelapan yang mengancam, harapan masih bersinar. Seperti kedua gadis ini yang mengatakan kembali ke dunia nyatanya.

"Elarina! Apa kau yakin dengan keputusan mu itu" teriak Aria

"Aku sangat yakin Aria. Sudah ku katakan, semua pria itu sama saja Aria" kesal Elarina dengan deraian air mata

"Tapi Elarina ___"

"Stop Aria! Jangan tertipu dengan gombalan manis seperti mereka. Lihat saja sekarang. Pria yang terhormat pun bisa menyakiti wanita lemah" ucap Elarina dan segera menaiki kuncup bunga yang mekar tersebut

"Mari kita pulang Aria, jika benar mereka mencintai kita. Mereka pasti akan datang sekarang juga" ucap Elarina

"Tapi Elarina  mereka sedang berjuang dan mereka korban dari para iblis itu" jawab Aria

"Kamu terlalu bodoh Aria" ucap Elarina yang sudah terpenuhi dengan sakit hati membuat dirinya sulit kembali untuk berfikir positif

"Tapi Elarina _" ucap Aria yang tiba-tiba terhenti karena Elarina segera memejamkan matanya membuat air mata itu terjatuh begitu saja. Tidak hanya itu puncuk tersebut tertutup secara perlahan dengan sendirinya

"Baiklah aku ikut denganmu" ucap Aria dan segera melakukan apa yang Elarina lakukan

Tiba-tiba, air mata Elarina yang terjatuh dari pipinya dengan lembut menyentuh udara, mereka tidak jatuh ke tanah seperti yang diharapkan. Sebaliknya, mereka mulai mengapung di udara, memancarkan cahaya yang mempesona. Dengan lembut, air mata itu mulai bergerak, seolah-olah memiliki kehendak sendiri.

Air mata Elarina meluncur ke udara, menerangi jalanan di dunia Titan dengan kecantikannya yang mempesona. Rasanya seperti air mata itu memiliki tujuan tertentu, seolah-olah sedang mencari sesuatu yang penting.

Air mata Elarina terus menelusuri jalanan, bergerak dengan kepastian yang menakjubkan. Mereka mengitari bangunan-bangunan dan melewati jalan-jalan, seolah-olah sedang mencari sesuatu yang penting bagi takdir Titan.

Keajaiban ini menjadi pembicaraan di seluruh negeri, dan orang-orang mulai berspekulasi tentang arti sebenarnya dari peristiwa ini. Beberapa menganggapnya sebagai tanda dari para dewa, sementara yang lain berpendapat bahwa ini adalah pertanda akan perubahan besar yang akan datang.

Namun, satu hal yang pasti, adalah bahwa air mata Elarina membawa harapan dan keajaiban di dalamnya, menunjukkan bahwa bahkan di tengah kegelapan yang mengancam, cahaya masih ada, siap untuk menuntun mereka ke jalan yang benar.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚🧚🧚

"Nona Kaertha!" ucap Finn dengan ekspresi terkejut

"Hallo dokter Finn, senang bertemu dengan Anda" ucap Kaertha si gadis cantik yang sering berobat khusus dengan Finn

"Mengapa Anda melakukan ini, bukankah kau tau ini sangat berbahaya" ucap dokter Finn dengan tegas

"Gadis kecil, putri dari tuan Carles. Sepertinya ayahmu menyalurkan kekuatannya untuk mu. Baiklah kalau begitu berikan itu kepada ku juga" ucap Loren dengan menyeringai

"Tidak! Tidak akan ku biarkan kau melukai gadis itu" ucap Finn dengan marah dan segera menghampiri Loren

"Oho___ drama apa ini. Apa kau menyukainya" ucap Loren dengan senyuman penuh arti

"Peduli apa kau dengan kehidupan ku" jawab Finn

"Bimm Swishhh!" Finn mengeluarkan kekuatannya kearah Loren dengan penuh amarah membuat tubuh Loren terpental dengan jarak yang cukup jauh

"Sial!" kesal Loren dan segera terbangun kembali

"Bimmm Swishhh"

"Tidak!"

"Avristshhh Swishhh"

Kaertha segera melawan kekuatan Loren untuk menyelamatkan Finn yang tiba-tiba di serang begitu saja membuat Finn memejamkan matanya.

"Eughh!!"

"Tidak!! Nona Kaertha!" Finn yang tidak merasakan apapun tiba-tiba mendengar suara ringisan kecil membuat kedua matanya kembali terbuka dan betapa terkejutnya Finn saat melihat Kaertha terbaring lemah dengan darah segar yang terus mengalir dari mulutnya

"Nona!!" Panggil Finn dan segera berlari kearah Kaertha

Finn membawa tubuh Kaertha dalam pangkuannya dengan tangisan yang memilukan

"Nona aku mohon bertahanlah" ucap Finn dengan suara parau

"Dokter Finn ___ kau tidak perlu menangis. Bukankah kau yang mengatakannya jika aku harus memilih bahagia untuk diriku sendiri dan ayahku pasti bangga karena aku telah menolong tuan Kaelan yang baik hati itu" ucap Kaertha dengan suara lemahnya

"Tapi kau harus hidup nona" ucap Finn

"Dokter Finn, untuk apa hidup jika kita tidak di hargai dengan keluarga kita sendiri lebih baik aku seperti ini. Aku senang bisa di hargai oleh orang lain seperti dirimu dan kekasih mu. Terimakasih kalian sudah menganggap ku seperti adik kalian sendiri. Segeralah selamat wanita kalian di taman 'planthope' sebelum kuncup itu merubah mereka untuk hikmah selamanya" ucap Kaertha sambil tersenyum dan tidak lama dirinya tidak sadarkan diri

"Tidak!!!!" Teriak Finn dengan sedih

"Sekarang giliranmu saudara ku" ucap Loren menyeringai dan segera menghampiri Kaelan

"Mari satukan kekuatan kita" ucap Aurora sambil tersenyum jahat

"Bimmm Swishhh!!!"

Loren dan Aurora menyatukan kekuatan kearah Kaelan membuat tubuh Kaelan bergetar hebat dan menjerit kesakitan

Finn yang menyaksikan itu segera menurunkan tubuh Kaertha secara perlahan.

Finn mengeluarkan kekuatannya dan ____

"Bimm Swishhh ___ huftt!!" namun, kekuatan Finn terhalang oleh para iblis yang baru saja datang dan mengentikan kekuatan Finn

"Uhuk uhuk" Finn terbatuk-batuk dengan darah segar mengalir di dalam mulutnya

"Kau!!!" ucap Finn yang terkejut

"Rupanya kau masih mengenalku, adik"

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang