06🧚

61 3 0
                                    

Cinta bersemi seperti bunga di padang gurun—menawan, tak terduga, dan abadi.
°🧚°
°°°
Stay healthy guys ✨
°°
°

Hidup tidak selamanya indah dan yang indah pun tidak selamanya hidup .
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚


Di dalam kamar Titan yang bernuansa putih, suasana damai menyelimuti ruangan itu seperti awan lembut yang melambai di langit biru.

Seorang pria tampan dengan senyum hangat di wajahnya tengah berada di tengah-tengah ruangan, memotong kue dengan hati-hati sebagai penutup makanannya.

Di sisi lain, seorang gadis cantik yang amat kecil duduk dengan anggun, matanya berbinar-binar penuh kegembiraan saat melihat pria itu mempersiapkan hidangan untuknya. Mereka berdua saling bertukar senyum, menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan cinta dan kehangatan di dalam dunia mereka yang damai.

"Yaaaak!!! Aku tidak rela bagian kue ku hanya sedikit saja" tolak Elarina saat melihat Kaelan yang tengah memotong kue menjadi beberapa bagian kemudian dia potong lagi menjadi lebih kecil. Karena Kaelan tidak dapat mendengar bantahan Elarina. Jadi, dia tetap potong kue itu.

"Aku mendapatkan kue sebesar upil" kesal Elarina

"Makanlah" ucap Kaelan memberikan kue lembut itu kearah meja Elarina

'Tak’

"Woaahhhh! Ternyata kue ini besar sekali. Tapi, mengapa jika pria tampan itu yang memegangnya berubah menjadi sekecil upil" ucap Elarina kemudian dia ingin memotong kue itu dengan pisau 🗡️ unik berwarna biru yang menyala

"Jangan sentuh pisaunya!" cegah Kaelan membuat Elarina mengerjapkan matanya karena terkejut

"Lalu untuk apa pisau ini. Tuan!" kesal Elarina mengangkat kedua tangannya seperti orang-orang 'India' yang bertanya menggunakan pergerakan tangan.

"Pisau itu akan bekerja dengan sendirinya. Jadi, jangan sentuh benda-benda tajam. Ok" ucap Kaelan membuat Elarina tersenyum malu.

"Mengapa dia selalu memperlakukan wanita seperti ratu. Ouh____ semoga saja dia jodohku yang kau kirimkan Tuhan" ucap Elarina sambil menyatukan kedua tangannya dan ia simpan di pipi kanannya.

"Apakah baru saja kau berdoa tentang diriku” ucap Kaelan kepada Elarina membuat Elarina tersentak dan hampir saja jatuh dari duduknya

"Apakah dia seorang dewa atau prince" monolog Elarina.

Di kalangan Titan yang terhormat, terdapat kepercayaan kuno bahwa doa baik dari seseorang, terutama dari generasi terakhir, memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika seseorang memberikan doa baik kepada seorang Titan, energi tambahan secara tiba-tiba mengalir ke dalam dirinya.

Ini bukan hanya sekadar energi fisik, tetapi juga energi spiritual yang memperkuat dan membangkitkan semangat Titan tersebut. Doa-doanya menjadi seperti mantra yang memberikan kekuatan dan keberanian, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dengan tekad yang lebih kuat dan mengatasi rintangan dengan keberanian yang lebih besar. Sebagai hasilnya, Titan tersebut menjadi lebih bersemangat dan memiliki pengaruh positif yang lebih besar dalam masyarakat mereka.

"Sayang sekali padahal aku ingin mengobrol santai denganmu. Tapi, kita tunggu besok saja. Bimmm___ Swishhh" ucap Kaelan kemudian mengeluarkan mantranya kearah piring-piring kotor.

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang