09🧚

53 5 0
                                    


Di dalam mini shop coffee yang sangat ramai di dunia Titan, suasana begitu hidup dengan berbagai macam aroma kopi yang menggoda. Meskipun begitu penuh, tetapi tetap terasa nyaman dan ramah.

Dua pria tampan duduk di meja di pojokan toko, tersenyum sambil menikmati segelas kopi hangat sambil bercerita dengan semangat. Di mejanya terdapat dua gadis kecil cantik tersenyum ceria sambil menikmati es krim kopi yang segar, sesekali tertawa kecil sambil bercerita antara satu gigitan es krim dan yang lainnya. Musik lembut mengalun di latar belakang, menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan bagi semua pelanggan di mini shop coffee ini.

"Jadi, kalian berdua saling bersahabat?" Tanya Kaelan

"Ya/tidak" jawab keduanya bersamaan

"Heh! Ayolah akui saja aku ini sahabatmu Aria" ucap Elarina

"Tidak! Karena kau aku ikut di bunuh oleh para lelaki simpanan sialan mu itu" timbal Aria

"Itu namanya nasib Aria" ucap Elarina membuat Kaelan dan Finn saling mengangkatkan bibirnya

"Nasib yang menyebalkan" ketus Aria

"Huh lebih baik kita pulang saja" ucap Finn

"Tidak!" jawab Elarina dan juga Aria bersamaan

"Memangnya kenapa" tanya Fin

"Es krim kami belum habis" ucap Elarina

"Ya! Punyaku juga. Mengapa sekecil ini tubuhku, menyusahkan sekali" kesal Aria

"Hey! Lalu bagaimana dengan diriku" sindir Elarina membuat Aria mengerucutkan bibirnya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🧚🧚🧚

Di dalam rumah Titan, suasana tenang terasa di ruang tamu yang hangat. Sebuah gadis kecil duduk nyaman di tangan seorang pria tampan, sementara dia memejamkan matanya dengan wajah penuh ketenangan. Mereka sedang melakukan ritual membersihkan roh kejahatan dalam diri Elarina yaitu dengan cara menjilati seluruh tubuh Elarina

"Ku harap besok kau kembali normal" ucap Kaelan setelah menyelesaikan ritualnya

"Ya aku pun berharap seperti itu" timbal Elarina

"Kalau begitu saatnya untuk tidur" ucap Kaelan dan membawa Elarina diatas kasurnya. Semenjak Elarina bertumbuh beberapa centimeter, Kaelan memutuskan untuk membawa Elarina di atas ranjang yang sama agar tidak terjadi sesuatu jika dirinya kembali normal secara tiba-tiba.

"Selamat malam tuan" ucap Elarina dengan senyuman

"Humm' jawab Kaelan dengan deheman

Keduanya pun tertidur pulas di malam yang begitu sejuk, suasana di kamar kaelan semakin terasa tenang. Elarina dan Kaelan tertidur dengan damai di atas tempat tidur, tubuh kecil Elarina terpancar oleh cahaya lembut yang keluar dari dirinya.

Cahaya itu memberikan sentuhan magis pada ruangan, menambahkan nuansa kedamaian dan kehangatan di dalam kamar yang sunyi. Di antara kegelapan malam, kehadiran mereka membawa kebahagiaan dan ketenangan.

Sampai saatnya pagi yang cerah, suasana di kamar Kaelan si manusia Titan itu, terasa segar dan penuh semangat.

Cahaya matahari mulai menyusup masuk melalui jendela, mengusir kegelapan malam yang menyelimuti ruangan sebelumnya.

"Ughh, aku merasa sesak sekali dan tubuhku terasa remuk" ucap Kaelan yang baru saja terbangun dari tidurnya dengan energi yang melemah tampa membuka kedua matanya.

"Apa ini!" ucap Kaelan yang terlihat panik saat kedua tangannya menyentuh sesuatu yang lembut di dadanya dan juga perutnya

"Kyaaaa!!!!" Elarina berteriak histeris saat kedua manik matanya bertemu dengan mata Kaelan yang begitu dekat

"Astaga! Mengapa kau selalu saja berteriak" ucap Kaelan sambil menyingkirkan tangan Elarina dari dadanya dan juga kaki Elarina yang menindih di perutnya.

"Sebentar! Apa kau melihat ku dengan jelas" tanya Elarina yang masih berhadapan dengan Kaelan

"Bahkan tubuhku terasa remuk karena mu" kesal Kaelan

"Kyaaaa! Akhirnya aku kembali normal" ucap Elarina kegirangan bahkan dirinya memeluk tubuh Kaelan dengan kencang sampai-sampai tubuh Kaelan terguncang kesana-kemari.

"Upsss, sorry" ucap Elarina dan segera menjauhi tubuh Kaelan

"Hap"

"Apa kau pikir itu sebuah lelucon" ucap Kaelan yang menangkap kedua tangan Elarina dan menariknya sehingga Elarina kembali dalam pelukannya

"A___ a hehhe" Elarina terlihat merasa bersalah sudah membangunkan singa yang sedang lapar.

"Tu___ tuan" ucap Elarina yang ingin melepaskan pelukan Kaelan

"Apa kau takut dengan ku" ucap Kaelan membuat Elarina terdiam

"Apa kau takut, humm" tanya Kaelan lagi yang sudah menyatukan keningnya dengan kening Elarina

"Ah sial! Kenapa dia selalu wangi" ucap Elarina dalam hatinya pada saat mencium napas Kaelan

"Kau cantik juga" ucap Kaelan secara tiba-tiba membuat Elarina mendongkakkan wajahnya sehingga hidung mancung keduanya saling beradu

"Apa kau mencoba untuk memancingku" tanya Kaelan sambil memejamkan kedua matanya dan semakin mendekatkan wajahnya

Elarina hanya bisa terdiam dan memejamkan matanya dengan napas yang terengah-engah

"Tak!"

Satu jitakan mendarat di dahi Elarina

"Awshh" ringis Elarina yang kesakitan

"Saatnya mandi, gadis kecil" ucap Kaelan dan segera pergi dari tempat tidurnya lalu membuka jendela depan magic-nya.

Membuat udara pagi yang segar dan aroma harum dari bunga-bunga di luar jendela menambah kesegaran di dalam kamarnya. Dengan langkah ringan, Kaelan bersiap-siap untuk membersihkan diri.

"Apa kau ingin ku bukakan lagi disini"

"Tidak! Dasar pria cabul" ucap Elarina lalu segera terbangun dari tidurnya dengan wajah yang memerah sempurna.

Sedangkan, Di rumah seorang dokter, suasana hangat dan penuh kasih terasa di ruang makan. Sang dokter dengan senyum hangatnya sedang memberikan makanan untuk gadis kecilnya.

Cahaya alami menyinari ruangan melalui jendela, menciptakan aura yang menyenangkan dan damai. Suara cicit kecil gadis itu terdengar di udara, menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghangatkan hati di dalam rumah itu.

Dengan penuh perhatian dan kelembutan, sang dokter memberikan kasih sayangnya kepada gadis kecilnya.

"Apa kau suka" tanya sang dokter tampan itu

"Ya aku sangat suka" jawab Aria si gadis kecilnya

"Apa kau suka buah"

"Suka suka suka! "

"Apa kau suka cake"

"Ya suka!"

"Apa kau suka aku"

"Ya suka! Eh?"

"Hahhahahaha. Kau lucu sekali" ucap Fin sambil tertawa terbahak-bahak

Tn. Kaelan UNROMANTIC [The End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang