Hari ini renjun mendapat undangan raja rubah atau bisa dibilang panggilan khusus kepada dirinya untuk di interogasi tentang apa yang renjun alami selama diculik oleh manusia dan apa yang sudah dilakukan manusia itu kepada renjun. Meskipun sudah beberapa hari berlalu sejak renjun kembali, namun berita itu masih hangat di perbincangkan di dunianya. Para warga rubah masih sering berbicara tentang renjun yang pernah hilang di dunia manusia. Oleh sebab itu sang raja rubah pun bermaksud mendengar ceritanya dari renjun langsung daripada mendengar dari mulut ke mulut para rakyatnya.
Dan kini renjun telah menunduk di hadapan Jaehyun sang raja rubah untuk memenuhi panggilan. Kedua orangtuanya menunggu di luar dengan was was karena takut anaknya dimurka oleh sang raja atas kelalaian renjun yang telah lancang memasuki dunia manusia.
"Beri dia tempat duduk," ucap Jaehyun kepada pengawalnya.
Tanpa jawaban bersuara, tempat duduk pun langsung disediakan untuk renjun, membuat renjun sedikit canggung dan segan sebab ini pertama kalinya ia berhadapan secara dekat dengan sang raja
"Silahkan duduk, injun, " titah sang raja.
Renjun menganggukan kepalanya patuh dan langsung duduk di hadapan Jaehyun. Renjun bahkan tak berani menatap mata jaehyun secara langsung karena takut.
"Angkat kepalamu karena kau akan menceritakan yang sebenarnya kepadaku. Aku tidak suka jika rakyatku bicara kepadaku tetapi membuang pandangan, " ujar Jaehyun tegas, terdengar dingin dan arogan.
Renjun langsung mengangkat kepalanya dan melihat jaehyun dengan tatapan takut. "Ma-maaf raja."
Jaehyun menegakkan duduknya. "Jadi?"
"Apa yang membuatmu tersesat di dunia manusia, apa yang kau lakukan sehingga bisa berada di sana," tanya Jaehyun mengawali pertanyaan pangkalnya. Ia sungguh penasaran bagaimana bisa renjun dengan mudah tertangkap oleh manusia dan bahkan tinggal bersama manusia selama beberapa hari.
Tak langsung mendapatkan jawaban, renjun tampak sibuk memilih kalimat dan merangkai kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan sang raja agar tidak membuat raja salah paham sehingga berakhir murka.
"S-saya... Tersesat di hutan dan mengalami kecelakaan, raja. Lalu seorang manusia menemukan saya terluka dan membawa saya ke rumahnya untuk di rawat." Renjun menjawab dengan jujur namun sedikit takut membuat jaehyun marah.
"Baik.." jaehyun mengangguk-angguk. "Lalu bagaimana kau bisa tersesat di sana. Kau melanggar aturan kerajaan untuk tidak keluar ke area manusia? Hutan itu adalah tempatnya para manusia jahat berkeliaran memburu hewan. Kau tau itu, injun." Jaehyun mulai menegaskan kembali aturan yang ada, yang jelas jelas renjun sudah tahu namun renjun memang sengaja melanggar itu demi menuruti rasa penasarannya dengan dunia manusia.
"Maafkan injun, raja." Hanya itu yang bisa renjun katakan berkali kali kepada Jaehyun.
Jaehyun menghela napasnya. Biasanya saat ada rakyatnya yang melanggar aturan kerajaan jaehyun akan sangat marah. Namun entah bagaimana ketika ia melihat renjun yang ketakutan membuat jaehyun tak tega untuk marah.
"Lalu, apa manusia itu benar-benar merawat mu? Manusia itu tidak menyakiti mu?"
Renjun langsung menggeleng cepat. "Tidak. Dia baik, raja. Dia manusia baik!" Jawab renjun dengan lantang dan yakin mengatakan bahwa Mark adalah orang baik. Renjun sangat yakin dengan pemikirannya tentang Mark.
"Baik?" Jaehyun mengangkat alisnya heran melihat betapa antusiasnya renjun menilai baik Mark.
"Kau yakin dia tidak memiliki niat jahat? Kau tidak bisa semudah itu percaya pada manusia, injun," ucap jaehyun.
Renjun mengangguk paham. Ia paham sekali akan peringatan keras itu. Orangtuanya, teman-temannya sudah sering mengingatkan hal itu. Tentang manusia yang terkenal picik dan mudah memanipulasi. Manusia bisa bersikap pura pura baik padahal berniat jahat. Tetapi renjun selalu yakin jika Mark berbeda. Mark tulus bersikap baik, tidak pura pura. Renjun yakin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemburu dan Manusia Rubah
Randommark x renjun semua bermula dari saat Mark menyelamatkan seekor rubah malang yang tertimpa kayu ditengah hutan, hidupnya jadi berubah. [bxb] [fantasi] mungkin... original story by @lionhuang 2021