- Enjoy Reading -
°
°
°
"Huftttt"
Suara helaan nafas berat terdengar dari mulut Argariel. Pemuda itu menyandarkan punggungnya pada kursi sembari memejamkan matanya dengan kedua tangan dilipat di dada.
1 menit..
2 menit..
5 menit..
"WOIII!!" teriak Sean kencang tepat pada telinga kanan Argariel.
"Turu deck?" tanya Sean lagi dengan wajah tengil nya.
"Ck, diem napa!" ketus Argariel menatap Sean malas.
Kelas XI IPS - 5 hanya diberikan tugas mencatat materi penting, dikarenakan guru yang mengajar hari ini berhalangan hadir. Jadilah kelas menjadi sangat berisik dan ramai layaknya pasar.
Tidak hanya tinggi dan tampan rupawan, Argariel juga pemuda yang rajin belajar. Buktinya, ia sudah selesai menulis sejak tadi dan tengah berleha-leha sekarang.
Tak sengaja, Argariel bertatap mata dengan seorang gadis sekelasnya. Terlihat sedang memperhatikan dirinya dengan tatapan memuja di ujung sana.
Dapat Argariel lihat, gadis yang bernama Acha itu memonyongkan bibirnya seolah-olah ingin menyedot dan mengkokop Argariel dengan brutalnya.
Lantas, Argariel memalingkan wajahnya dan menatap ke arah jendela yang berada di samping nya. Argariel menyugar rambutnya ke belakang lalu bernyanyi kecil.
"Sungguh, ketampanan ini, benar-benar menyiksaku!!"
"Makin lama, makin banyak yang tergila-gila padakuu!"
"Tapi, hatiku sudah terlanjur tertunduk di hadapan..
muuu.." sambung Argariel tercekat serasa ada yang tersangkut pada tenggorokannya.
"Dalinda!"
DEG.. DEGG..
Dalinda bersama Dahlia, sepupunya. Berjalan beriringan melewati kelas Argariel dengan Dahlia di samping kanan Dalinda dan merangkul lengan gadis itu erat.
Rambut panjang nya terurai indah dan sekarang sudah full kecoklatan. Ujung rambutnya tampak seperti style curly hair. Dihiasi dengan bandana berwarna merah, membuat nya terlihat semakin mempesona.
"MENYALAA CEWEKKUUU!!" batin Argariel menggebu-gebu.
"Minggir" ucap Argariel pada Sean, teman sebangkunya yang sedang menulis.
"Buset dah, main senggol aja, kecoret nih!" protes Sean setengah berteriak.
Argariel tak menghiraukan seruan Sean. Pemuda itu mulai berjalan dengan cepat menuju pintu keluar kelas yang terbuka sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Langkah nya terhenti saat sampai di kantin. Argariel kehilangan jejak kedua gadis itu. Pikirnya, pasti kedua gadis itu pergi ke kantin, nyatanya ia tak menemukan keduanya berada disini.
Argariel melanjutkan jalannya dengan celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan gadis pujaan hatinya. "Jangan-jangan dia udah balik ke kelas?" pikir Argariel.
"Hei!"
"Cari siapa?"
Lantas, Argariel menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar suara yang sangat-sangat ia kenali dan mampu membuatnya membeku hanya karena mendengar suara lembut dan halusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIEL
Teen FictionArgariel Nathanio, pemuda penyuka komik bercita-cita memiliki kekasih spek manhwa. Hal itu terwujud saat Argariel bertemu dengan seorang gadis yang sangat mirip dan persis seperti gadis impian nya. Semenjak hari itu, Argariel menjadi uring-uringan...