Desire |18+ END

30

Keesokan harinya aku kembali ke unitku. Hugo marah besar, karena aku tidak berbohong jika aku bersama Kaigan. Namun aku tidak menjelaskan bahwa Kaigan, lah, yang memaksa. Membuatku terlihat seolah-olah sengaja ingin bersama dengan Kaigan.

"Kau bilang, kau tidak akan berhubungan dengan keparat itu lagi."

"Oh, come on! Apa pedulimu, Walter?"

"Ada apa dengan nada bicaramu."

"Kau tidak peduli padaku. Berhentilah berpura-pura. Kau memiliki tujuanmu sendiri, Walter."

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."

"Aku yang lebih tidak mengerti denganmu, Walter. Memangnya apa salahku?"

Aku mampir ke unit Beatrice. Perempuan itu baru kembali setelah mengambil cuti untuk acara keluarga di Perancis. Aku tidak pernah berpikir bahwa Beatrice tahu sebanyak ini. Aku hanya bilang jika Kaigan menuduh Hugo dan Jean berkonspirasi untuk memanfaatkanku sebagai pion catur mereka.

Hugo, Jean dan Kaigan tadinya adalah teman, meskipun tidak bisa dikatakan akrab. Hugo dengan kecerdasannya telah menemukan cara menghasilkan pil narkotika. Ia menjual ide tersebut kepada Kaigan dan hanya menerima pendapatannya ketika penjualan telah dilakukan.

Hugo terlihat seperti normal, sementara Kaigan menyebarkan pil-pil tersebut kepada mahasiswa, bahkan masyarakat umum di luar Lympus. Hubungan baik tersebut berubah setelah kehadiran Kim Hana. Tentu saja Kaigan yang lebih dulu menyukai perempuan Asia tersebut. Dia melakukan semua cara. Mengancam hingga menjadi budak cinta untuk mendapatkan hati Kim Hana.

Kim Hana adalah perempuan rapuh yang tidak memiliki keberanian. Karenanya ia berada di sisi Kaigan. Maka secara tidak langsung terjalinlah hubungan antara Kim Hana, Hugo dan Jean.

Kim Hana pintar berkata-kata dan punya kasih sayang tanpa pandang bulu. Kim Hana adalah sosok penting yang membuat Hugo memanfaatkan penelitiannya untuk hal benar. Membuat nama Hugo sebagai mahasiswa berprestasi tidak terkalahkan dan yang paling penting, Hugo menemukan jati dirinya. Hal sama yang Kim Hana lakukan kepada Jean. Ketika laki-laki itu berpikir melukis tidak dapat menjamin hidupnya, Kim Hana mendukungnya dan membuat Jean mengerti bahwa melukis adalah dirinya.

Ikatan erat semacam itu sulit untuk dilupakan. Bagaimana Kim Hana menuntun tangan Hugo dan Jean menunju kehidupan mereka yang berharga, membuat keduanya rela melakukan apapun untuk membalas kebaikannya. Karenanya meskipun Kim Hana menyebarkan kegiatan Kaigan, mengancam sampai kepada Hugo dan Jean, tetapi keduanya tetap tidak menerima jika Kaigan menyakiti Hana.

Hubungan Kaigan, Hugo dan Jean mulai retak. Kaigan tidak tahu caranya memperlakukan Kim Hana dengan benar sehingga Hugo dan Jean tidak menyukainya. Retakan tersebut melebar ketika Kim Hana ditemukan menggantung dirinya di unitnya. Keduanya kehilangan sosok penting yang bahkan melebihi peran orangtua mereka sendiri. Dalam polemik tersebut Beatrice mencurigai adanya rasa persahabatan yang berlebihan. Mungkin saja Hugo ataupun Jean juga mencintai Kim Hana sebagaimana Kaigan. Aku tidak iri, tetapi merasa sangat terpukul, karena itu artinya Hugo dan Jean pun sama. Mereka melihatku hanya sebagai bayangan Kim Hana. Tidak pernah lebih.

"Apa yang kau katakan?"

"Tadinya aku berpikir kau laki-laki paling baik yang pernah aku temui. Kau temanku. Ternyata aku hanya berangan-angan sendiri. Wajah ini adalah Kim Hana. Benar begitu, Walter?"

Aku lebih sakit hati mengetahui fakta bahwa wajahku mirip Kim Hana. Benar-benar mirip, ASTAGA! Apakah dunia selucu ini?

"Jangan katakan jika kau mempercayai ucapan Kaigan."

"Tidak peduli Kaigan ataupun orang lain. Aku ingin tahu kebenarannya. Kau melihatku sebagai siapa? Kim Hana atau Joana Richard?" Aku berdiri di depan Hugo. Menantang matanya tanpa kesedihan. Sudah cukup bagiku terluka, karena Kim Hana. Terlebih sepertinya tidak ada habisnya jika aku demikian, karena wajah ini terlanjur dianggap sebagai Kim Hana dibandingkan aku sendiri. Mengerikan bukan? Aku terlihat seperti Kim Hana. Itu bukan hanya soal ras saja, tapi wajahku mirip Kim Hana. Sangat mirip!