11

5K 526 6
                                    

Hari ini adalah hari ia dan keluarganya berangkat ke kekaisaran, Revan berada dalam gendongan Sin ia capek berdiri.

"Wah, kamu cepat ya" Zen mengambil alih tubuh Revan.

"Hum" jawab Revan dengan malas. Ia masih mengantuk, jika tadi ia tidak di bangunkan Sin mungkin dia akan tidur sepanjang hari.

Hari ini entah mengapa matanya selalu ingin tidur apa efek obat yang ia minum tadi ya? Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zen, menghirup aroma tubuh kakaknya yang memberikan ketenangan.

Lio dan Kai berjalan beriringan, mereka berbincang kecil di belakang terlihat Frin bersama Gin asisten Lio membawa sebuah koper.

"Ayo naik" Zen mengangguk, ia naik setelah Kai.

Mereka berangkat dengan dua kereta, kereta pertama di tempati oleh Revan dan keluarganya. Sedangkan kereta kedua berisi barang barang penting.

Mereka berangkat dengan empat orang pengawal, Frin, Gin dan Sin mengiring kereta yang di naiki oleh Keluarga kerajaan Septius.

Selama perjalanan Revan tidur di pangkuan Zen, ia sama sekali tidak terganggu dengan jalan yang di lewati oleh kereta kuda yang mereka naiki.

Zen juga tertidur, ia meletakkan kepalanya di atas kepala sang adik. Revan sama sekali tidak terganggu dengan pergerakan Zen, ia malah semakin nyaman dalam tidurnya.

Lio dan Kai hanya tersenyum kecil, mereka kembali membicarakan hal yang tadi tertunda ketika mereka menaiki kereta kuda.

"Apakah, Kaisar sudah tau dalangnya?" Tanya Kai, ia menetap jendela memperhatikan hutan yang mereka lewati.

"Belum, bisa bisanya dia melempar masalahnya ke pada ku" Lio mendengus kesal, ia kembali mengingat isi surat yang di kirimkan kaisar laknat itu.

Begitu acara selesai, datanglah keruangan ku besok. Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu dan bangsawan lainnya.

Ini perintah! Jangan coba coba untuk kabur!.

Begitulah kira kira isi surat yang ia dapatkan, CK! Ia tidak bisa mengelabui kaisar itu. Sang kaisar benar benar sudah hafal dengan sifatnya, hah.. mau bagaimana pun kaisar itu kakaknya.

Benar Dienfri Adlin Zifrein kaisar yang memimpin kekaisaran merupakan kakak kandungnya, ia sengaja tidak menggunakan marga keluarga. Menurutnya itu tidak penting lagi pula jika ia menambahkan marga keluarganya pasti namanya akan panjang, ia malas harus menulis namanya yang panjang di akhir surat.

Lio menghela nafas kasar, ia bisa pastikan jika sang kaisar atau kakaknya itu pasti sedang sibuk dengan berkasnya. Ia harap begitu sampai di kekaisaran ia tidak akan di panggil untuk membantu pekerjaan kakak biadabnya itu.

Sudah cukup dengan berkas yang ia tinggalkan selama hampir dua bulan, ia akan memukul kepala Enfri dengan keras jika dia menambah pekerjaan yang merepotkan!

Kai melirik ke arah Lio yang wajahnya terlihat kusut, ayahnya pasti sedang mengumpati sang kaisar yang sayangnya adalah kakak kandungnya.

Hari sudah sore, mereka akhirnya sampai di sebuah desa. Mereka memilih berhenti di sana mencari penginapan, untuk hari ini mereka akan beristirahat di sana.

Revan sudah berpindah ke pangkuan Lio, ia tidak mau anaknya terlalu kelelahan. Revan tadi hanya bangun untuk makan siang, ia hanya terbangun selama 10 menit setelahnya ia kembali tidur.

Adik Scot Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang