Found Love - Dua Puluh

353 43 6
                                    

Multimedia: Monica Alin Wijaya

*-----*

               Sam tengah terduduk tenang ketika seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya. Ada Engfa yang tampak kelelahan entah mengapa dan gadis cantik yang memiliki lesung pipi itu menempatkan bokongnya di sisi Sam.

"Kenapa?" ujar Sam seraya menyerahkan sebotol air mineral dari sisi ranselnya pada Engfa yang tak memprotes.

Gadis itu menenggak isi dari botol plastik milik Sam dengan cepat sampai tak tersisa. Engfa masih terengah, ia menyelonjorkan kakinya ke atas kursi lain dan mengipasi lehernya yang basah oleh peluh.

"Sial" umpat gadis cantik yang memiliki lesung di kedua pipinya itu.

Sedikit tergelak, Sam kemudian mengeluarkan tisu dan menyerahkannya pada Engfa "Kamu ini kenapa?"

Engfa menarik napas panjang lagi untuk yang kesekian kalinya "Perempuan gila"

Sam mendecak "Siapa?"

"Yurike" ujar Engfa menyebut nama seorang perempuan yang bahkan tak dikenali oleh Sam.

"Ada apa dengan dia?"

Engfa menggidig "Geli sekali aku melihat dia mengemis-ngemis meminta nomor teleponmu"

"Eh?" Sam mengerjap selama beberapa kali sebelum ia menyadari maksud dari perkataan gadis di sampingnya "Nomor teleponku?"

Engfa mengangguk "Iya!" ia  menyentak terdengar sedikit emosi.

"Untuk apa?"

Si cantik berlesung pipi mengangkat bahunya sekejap "Entah" setelah membiarkan Engfa bernapas dengan baik, Sam melirik jam tangannya "Ngomong-ngomong, kamu telat. Tumben sekali"

"Aku telat karena Yurike, bodoh!"

"Ck!"

Merasa sebal, Sam kemudian melipat tangannya di dada lantas menjulurkan lidahnya di dalam pipi "Tunjukan padaku mana orangnya" ujar Sam dengan nada final.

Engfa langsung mengerutkan kening dalam-dalam "Loh? Untuk apa?"

"Supaya dia tahu kalau aku tak tertarik dengan perempuan manapun selain tunanganku" ia menyantolkan ransel berukuran sedang miliknya di salah satu pundak sebelum kemudian mengulurkan tangan pada Engfa yang langsung menyunggingkan senyum lantas segera saja melangkahkan kaki menuju kelas perempuan yang barusan diujarkan oleh dirinya.

Dengan lidah menjulur di dalam pipi, Sam memiringkan kepalanya ke satu sisi. Tangan milik Sam yang dibungkus oleh kemeja yang sudah dilipat sembarangan sampai se sikut terlipat di depan dada dan gadis itu tak main-main ketika menatap perempuan bertubuh mungil di hadapannya.

Gadis itu terlihat cantik dengan pakaian yang --menurut Sam, sedikit terlalu minim.

Sam bahkan bisa melihat belahan dadanya tercetak jelas dari arah dia berdiri. Dan lagi, itu terlalu ketat bahkan sampai membuat Sam mengira kalau gadis bertubuh kecil itu tak bisa bernapas dengan baik.

Iris mata milik gadis bertubuh mungil di hadapannya yang berwarna cokelat keemasan itu bahkan tak berani menatap kembali pada dirinya hingga Sam harus mengamit pipi berisi milik Yurike yang kenyal dan putih.

"Ada apa?" ujar Sam, dengan nada tenang namun mencekam.

"Kudengar kau mencariku" lanjut gadis itu masih dengan nada dan ekspresi serupa.

Sam bisa melihat tubuh Yurike sedikit menciut ketika gadis cantik bergigi kelinci itu menempelkan tubuhnya ke dinding lorong.

"Tak ingin menjawab?" saat Sam menghimpit Yurike di dinding dan mengurung gadis itu menggunakan lengan-lengannya yang panjang, Yurike bergerak semakin meringkuk karena takut.

FOUND LOVE (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang