Found Love - Dua Puluh Tujuh

343 41 8
                                    

Multimedia: Monica Alin Wijaya

*-----*

Setelah sekian lama, akhirnya Sam bisa memejamkan mata dengan tenang tanpa menghiraukan isi pikirannya yang selalu saja berisik belakangan ini.

Adalah Monica alasan mengapa Sam bisa tertidur selelap ini bahkan sampai bangun pukul dua belas siang dan bolos kuliah.

Saat ia membuka mata, Mon tengah membaca novel di dalam lengan-lengannya dan gadis itu tampak tak ingin mengganggu tidur Sam yang sangat lelap.

Mon berkata, Sam berhak mendapatkan waktu istirahat yang panjang setelah kemarin kehabisan tenaga untuk membangkitkan emosinya yang jatuh ke tanah dan gadis itu memang tak memiliki niat untuk mengganggu Sam dari buayan mimpi.

Meski kini Sam bolos kuliah, gadis itu tetap terkekeh seraya memeluk Mon seerat mungkin hingga membuat kekasihnya kesulitan bernapas karena Sam terlalu gemas "I love you so much, Princess" ujar Sam setelah ia memperlonggar pelukan di tubuh Mon yang meronta-ronta.

"Dad sepertinya sedang merencanakan pembunuhan terhadap aku. Aku hampir kehilangan napas tahuu" gadis bertubuh mungil itu memprotes ketika Sam hanya mampu memberikan kekehan.

"Hari ini Princess nggak ada kelas?" ujar Sam setelah menyembunyikan wajahnya di antara payudara milik Mon.

Si cantik bertubuh kecil terkekeh sebentar seraya kemudian mengusap pucuk kepala kekasihnya "Hari ini skip kelas. Cuma dikasih tugas aja sama Miss Jane" jawab Mon sambil lalu memberikan berpuluh-puluh kecupan di pucuk kepala milik Sam yang masih tak ingin bergerak dari posisinya.

"Dad hari ini ada pertemuan dengan Krishtika. Princess mau ikut?"

"Krishtika itu siapa, Dad?"

"Teman Dad pas SMA"

Tangan Mon bergerak menarik kepala Sam dan menjauhkan gadis itu dari belahan dadanya "Teman atau teman?"

"Mantan" jawab Sam seadanya yang langsung dibalas sentilan di hidung oleh Mon.

"Dasar play girl. Banyak banget ceweknya" kini, Mon tengah menghujani tubuh Sam dengan cubitan hingga gadis itu bergerak-gerak persis seperti cacing kepanasan.

"Nggak banyak. Kan cuma Krish sama Charlote aja dulu" bela Sam setelah ia menahan dua tangan Mon menggunakan tangannya.

Dengan nakal, Sam kemudian menarik kedua tangan gadis bertubuh mungil itu ke atas kepalanya. Meski gadis cantik bergigi kelinci itu hanya menggunakan satu tangan untuk menahan lengan-lengan Mon, tapi si cantik bertubuh mungil tetap tak bisa bergerak karenanya.

Kini, Sam tengah menyeringai ketika ia menyingkapkan pakaian yang dikenakan oleh Mon menggunakan tangannya yang lain "Tapi sekarang cewek Dad cuma kamu aja" ia menggapai gundukan daging di atas dada milik Mon dan meremasnya lembut sehingga membuat si gadis bertubuh mungil itu menggelinjang sekarang.

Napas Mon yang awalnya lancar kini sedikit tersendak karena adrenalin yang ditimbulkan oleh Sam dan gadis itu mulai mengeluarkan suara desahan pelan dari bibirnya yang terkadang ia gigit.

Mon ingin sekali menarik belakang kepala milik Sam dan mencium gadis itu dalam-dalam. Tapi, kedua tangannya masih dikukung oleh Sam sehingga Mon hanya mampu melenguh menikmati permainan Sam yang memang sudah mengetahui titik surganya.

Saat Mon merasakan sebuah gigitan lembut di bahunya, ia menjengat. Tapi Sam belum juga membiarkan tangannya lepas dari genggaman "Dadhh" Mon mencoba berontak tapi Sam menggenggamnya lebih erat.

Mon bahkan bisa merasakan tangan-tangannya mati rasa karena Sam mengukung itu terlalu keras.

"Aw, Dad" Mon mulai mengeluarkan tenaganya dan menggeliat tak nyaman ketika Sam justru menindih tubuh kecilnya seraya mencium gadis itu dalam-dalam.

Mon bisa merasakan permainan Sam berubah begitu agresif entah mengapa dan gadis itu hampir kehabisan napas ketika si wanita cantik bergigi kelinci melepaskan genggaman tangannya di lengan Mon dan membiarkan gadis itu mencakar-cakar punggungnya yang dilapisi pakaian "Dad ini kenapa?" ia menahan bibir Sam yang hampir menjangkau telinganya dan Sam tertawa sejenak "Wanna try something?" ujar Sam sambil mengangkat alis tinggi-tinggi pada Mon yang menatapnya dengan seduktif.

"Apa?"

Sam menyunggingkan senyum lantas turun dari kasurnya dan merogoh laci kecil di bawah dipan.

Sam mengeluarkan satu penutup mata serta borgol dari sana dan Mon langsung membelalakkan mata karena terkejut "Gila kamu!" ujar Mon ketika Sam mendekat dan hampir mengukung lengannya dengan besi.

Sam mengedigkan bahu sebentar "Well, kalau nggak mau yasudah" ia kemudian kembali meletakkan borgol serta penutup mata itu ke laci di bawah dipan sebelum kemudian melengos dari hadapan Mon untuk pergi ke kamar mandi.

"Sepertinya bocah itu sedang kerasukan hantu mesum" gumam si cantik bertubuh mungil. Terlalu tak percaya dengan apa yang dilakukan Sam barusan terhadapnya.




*-FOUND LOVE By Riska Pramita Tobing-*



Mon tak percaya.

Mengapa pula ia duduk tenang seperti ini ketika kedua bola matanya melihat dengan jelas kalau Sam tengah berdempetan dengan mantan kekasihnya sambil mendiskusikan design pakaian yang akan diluncurkan kekasihnya itu?

Tapi.. Kenapa ia tak merasa cemburu meski melihat Sam dengan Krish begitu dekat seperti ini?

Kedua gadis itu bahkan saling menempelkan diri ketika berbicara terhadap satu sama lain dan Mon justru merasa gemas terhadap keduanya.

Lihat saja bagaimana cara Sam menjelaskan detil-detil yang diinginkan olehnya. Wanita cantik bergigi kelinci itu sesekali memegang jemari panjang milik Krishtika ketika menuntun gadis itu saat menggambar.

Mendapati bahwa dirinya tak merasa cemburu, Mon kemudian melirik pada tangan kiri milik Sam yang masih dililiti oleh cincin yang modelnya hampir serupa dengan cincin yang dikenakan Mon di jari yang sama.

Lalu, gadis cantik bertubuh mungil itu mulai sadar bahwa cemburu adalah salah satu hal yang dilakukan seseorang yang tengah tidak percaya terhadap dirinya sendiri dan Mon begitu percaya bahwa Sam tak akan mungkin berpaling dari dirinya sehingga ia tak perlu khawatir meski melihat gadis itu berdekatan dengan wanita lain.

Lagipula, kenapa ia harus cemburu kalau Sam tengah mencoba untuk membuktikan diri agar pantas bersanding dengan dirinya?

Sam begitu berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan Mon dan meminang dirinya dengan layak. Kenapa pula ia harus cemburu pada masa lalu gadis itu yang bahkan sudah tak ada kaitannya dengan mereka berdua?

Maka, dengan pemikiran seperti itu, Mon menyunggingkan senyum. Mon tahu kalau dirinya memilih seseorang yang tepat untuk dijadikan pasangan sehidup semati dan itu adalah Samantha belaka.

"Dad?" Mon sedikit bergumam, meminta perhatian dari Sam yang tengah fokus pada layar tablet di atas meja di depan Krishtika.

Gadis cantik bergigi kelinci itu cepat-cepat menoleh "Princess bosan?" tebak Sam, hampir mengenai sasaran.

Mon memajukan bibirnya sesaat "Aku gaada game buat dimainkan di ponsel. Dad ada?"

Sam merogoh ponselnya dan memberikan itu pada Mon "Dad ada permainan mario bross. Princess mau main?"

Mon masih mencebik "Tapi aku bosan bermain mario bross" ujarnya sedikit merengek.

Sam terkekeh seraya mendekat pada kekasihnya yang tengah memajukan bibir persis seperti seekor itik "Main dengan Dad? Yang kalah harus traktir pizza" mata milik Mon tiba-tiba membulat ketika mendengar itu "Deal" dan dengan itu, mereka menekuni ponsel yang sama sekarang. Mencoba saling mengalahkan di permainan yang serupa.

*-----*
Riska Pramita Tobing.

Kalau kata Mrs. Dee, untuk apa aku cemburu kalau tahu hatimu hanya untukku?

:)

FOUND LOVE (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang