Found Love - Terakhir

766 43 17
                                    

Multimedia: :)

*-----*

Sam menarik napas sepanjang mungkin saat ia melirik pada Elen yang tampak menawan dalam balutan dress berwarna putih yang menjuntai di bawah mata kakinya.

Satu minggu sudah masa pingit ia lewati dan sekarang ia tengah bersiap untuk berjalan ke altar agar bisa menyatukan diri dengan Mon yang pastinya sudah menunggu di balik pintu besar yang menghalangi pemandangan matanya.

Sam memeluk bucket bunga berwarna merah muda di depan dadanya dan melirik lagi pada Elen yang tengah bersiap untuk menyerahkan dirinya ke hadapan pendeta.

Saat Sam mendengar suara elegan dari biola yang digesek serta piano yang ditekan dari dalam ruangan, jantung milik Sam berdebaran cepat, ia merasa tidak sabar dan takut dalam satu waktu yang bersamaan.

Perlahan namun pasti, Sam bisa melihat pintu berukuran besar di hadapannya terbuka dan itu mulai membuat Sam bisa mengintip ke dalam ruangan untuk menemukan dekorasi sederhana yang terlihat cantik sesuai dengan keinginannya.

Ada banyak deretan kursi yang disimpan berjajar di depan altar dan kebanyakan dari mereka adalah teman serta kolega Sam semenjak kuliah.

Berhubung teman-teman Sam dan teman-teman Mon itu-itu saja, mereka tak terlalu memiliki banyak tamu sekarang. Meski begitu, suasana khidmat dan menegangkan itu masih terasa hingga membuat Sam hampir tak bisa berdiri tegap di atas high heels yang ia kenakan.

Saat pintu sudah seluruhnya terbuka, Sam bisa melihat punggung Mon. Gadis itu ditutup oleh sebuah kain dari ujung kepala hingga punggungnya dan Sam tak sabar ingin menarik itu dari pucuk kepala si cantik lantas menciumnya dalam-dalam.

Perlahan namun pasti, Sam melangkahkan kaki bersama dengan Elen yang menegapkan badan seolah tengah membantu Sam untuk meyakinkan langkah menuju altar yang di atasnya sudah ditempati oleh Mon.

Dengan sekali hentakan napas, Sam melangkah gontai dan perlahan menuju altar, menjadi pusat perhatian dari semua orang yang sedari tadi menunggu dirinya sebagai pengantin wanita.

Ketika langkah Sam semakin dekat dengan Mon, ia tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum begitu lebar ketika akhirnya Elen menyerahkan lengannya pada pendeta yang menyambut ia di atas altar.

"Hadirin silahkan berdiri" ujar lelaki tampan yang mengenakan setelan jas rapi berwarna putih.

Semua orang berdiri, menghadapi dua sosok perempuan yang akan segera disatukan secara sah di dunia.

Mon memutar tubuhnya, menghadap secara tepat pada tubuh Sam yang secara otomatis mengikuti insting untuk menatap pengantinnya.

Saat pendeta membuka tudung yang menghalangi wajah Mon, Sam tak kuasa lagi menahan air mata di kelopaknya.

Monica Alin Wijaya.

Gadis secantik bidadari yang hari ini akan menjadi istrinya tampak tersenyum hingga lesung di pipinya terlihat ceruk sampai membuat ulu hati milik Sam sakit menahan dirinya yang tak sabar ingin memiliki gadis itu secepat mungkin.

"Samantha.." suara serak dan dalam milik sang pendeta yang bahkan tak dikenal oleh Sam itu menghancurkan imajinasinya dan menarik dirinya kembali ke dunia.

Lelaki itu menyerahkan satu buah cincin yang sudah dititipkan pada Irin sebagai seeseorang yang dipercaya untuk menjaga cincin pernikahannya lantas membiarkan Sam menggenggam tangan Mon yang terhalangi oleh sarung tangan berwarna putih.

"Ikuti perkataan saya dengan lantang dan jelas"

Sam menarik napas.

"Saya, Samantha Elena Andromeda"

FOUND LOVE (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang