Found Love - Tiga Puluh Delapan

326 34 13
                                    

Multimedia: Samantha Elena Andromeda

*-----*

Sam melirik secara perlahan pada Charlote yang menatapnya di jarak yang cukup jauh. Meski sekarang gadis cantik bergigi kelinci itu tengah diobati oleh Elen, iris matanya tak berhenti menatap pada Charlote yang tengah duduk di samping jendela dan menikmati hangatnya mentari dari luar.

Sam sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit barang beberapa hari yang lalu dan sekarang Ibundanya tengah mengganti perban di bagian perutnya.

Gadis itu tengah berbaring di atas sofa sambil sesekali meringis dan memejamkan mata, tapi irisnya tak bisa berpaling dari Charlote yang tampak mempesona di kejauhan.

"Diminum obatnya" ujar seseorang, menyadarkan Sam dari pandangannya yang sedari tadi hanya terfokus pada satu titik --atau lebih tepatnya pada satu orang.

Sam cemberut pada Mon "Pahit loh sayang" ujar Sam, berpura-pura manja pada Mon yang menjengit.

"Dad nggak pantes bilang begitu. Kalau aku sih iya" ujar si cantik seraya menyerahkan beberapa pil yang membantu menyebuhkan tubuh bagian dalam Sam secara beruntun.

Ada empat butir pil dengan beda ukuran dan beda warna dan semuanya pahit tak terkira.

Meski memang yang dikatakan oleh Mon benar, tapi Sam juga sebenarnya ingin merasakan dimanja oleh si cantik bertubuh mungil. Sama seperti Engfa yang tak malu-malu menempelkan pipi di antara payudara Charlote dan menikmati usapan lembut dari gadis cantik bertubuh jangkung itu.

"Dad?" ujar Mon seraya menoel pipi Sam yang kurus dan kehilangan isi.

Sam menjengit sedikit "Princess nggak mau ngasih kecupan biar obatnya nggak pahit?" goda Sam, masih mencoba bersikap manja pada bocahnya.

Mon terkekeh. Gadis cantik bertubuh mungil itu kemudian menyerahkan satu gelas air mineral ke hadapan Sam sebelum akhirnya menarik belakang kepala milik gadis itu dan menyatukan bibir mereka berdua sesaat.

"Sekarang minum obatnya yaa. Biar cepet sembuh"

Sam mengerjap ketika ia tak lagi merasakan percikan aneh yang biasanya ia rasakan ketika berciuman dengan Mon. Ada yang salah dengannya sekarang dan Sam tak tahu apa.

Sambil mencoba tersenyum, Sam mengangkat tangan menerima gelas dan obat yang harus ia konsumsi lantas segera menelannya dalam satu kali suapan.

"Good girl" ujar Mon seraya memberi usapan kecil di pucuk kepala milik Sam yang ditanggapi gadis itu dengan senyuman.

Sam melipat tangannya di dada dengan pelan "Minggu depan ulangtahun Charlote kan?" ujar Sam sedikit berbisik pada kekasihnya.

Mon menganggguk "Dad kuat untuk ikut?"

Sam tersenyum pada Mon. Gadis cantik bergigi kelinci itu kemudian merengkuh pundak si cantik dan mendekatkan tubuh mungil itu pada tubuhnya.

Apa yang memasuki pikiran Sam tadi?

Kenapa ia berani-beraninya meragukan perasaan dirinya sendiri terhadap Mon? Bukankah ia sudah berjuang sejauh ini untuk si bocah bertubuh mungil di dalam dekapannya ini?

Dengan perlahan, Sam mengendus rambut Mon yang mengeluarkan wangi lembut lantas tersenyum.

Gila.

Mana mungkin ia akan berpaling dari seseorang seperti Mon?

Gadis itu merupakan segalanya untuk Sam dan Sam tak seharusnya meragu setelah sekian lama ia menunggu.

"Kalau Princess mau ikut pesta mereka, Dad bisa pakai kursi roda untuk datang"

FOUND LOVE (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang