Found Love - Tiga belas

351 44 4
                                    

Multimedia: Samantha Elena Andromeda

*-----*

Saat Sam hampir saja mengetuk pintu tinggi di kediaman Irin, seorang perempuan berambut pendek membukanya.

Gadis itu tampak tomboy dengan gaya rambut pendek dengan warna cokelat terang. Ia mengenakan kemeja yang dilapisi jas serta satu setel celana yang terlihat mahal "Menjemput Mon?" ujarnya dengan nada bersahabat.

Sam tersenyum "Ya"

"Noeyra" ujar si tomboy seraya menyerahkan tangan.

Dengan senyum kecil, Sam menjabatnya secara singkat "Sam. Boleh aku masuk sekarang?"

Gadis tomboy itu menyingkir dari daun pintu lantas membukakan itu lebar-lebar "Silahkan" dan dengan itu, Sam melengos begitu saja dari hadapan si gadis tomboy

Suara langkah terburu-buru dari dalam ruangan menyambut Sam ketika ia baru saja melangkah ke ruang keluarga.

Sekarang, tiba-tiba saja seorang perempuan sudah menyantol di tubuhnya persis seperti seekor koala "Daddy" ujar Mon setelah ia memberikan bertubi-tubi kecupan di lekukan leher si gadis cantik bergigi kelinci.

Sam terkekeh meskipun ia sempat meringis karena pinggangnya yang tak kuasa menahan berat badan Mon berderak karena diberi beban berat secara tiba-tiba.

"Halo Princess" ujar Sam seraya menahan bokong Mon yang masih tak ingin melepaskan diri dari tubuhnya.

Mon terkekeh "Dad lihat! Aku sedang buat kerajinan dengan Irin" akhirnya, gadis cantik bertubuh mungil itu turun dari pangkuan Sam dan menuntun si cantik bergigi kelinci lebih jauh ke dalam rumah.

Ada satu buah balon yang ditutupi oleh koran basah yang kemudian dicat warna-warni "Ini lampion Dad" ujar si cantik bertubuh mungil dengan nada semangat.

Sam memiringkan kepalanya "Masih nunggu kering?" ujar Sam seraya terduduk bersila di samping Irin yang memberinya pelukan singkat.

Irin yang tengah menyusun lampion buatan mereka dari yang terbesar hingga terkecil itu mengangguk "Iya. Punya Mon sudah kering lebih dulu, jadi dia sudah diberi warna"

Sam tersenyum kecil "Really? Good job"

"Bagus?" ujar Mon seraya memamerkan hasil karyanya. Sam mengangguk "Lucu, meskipun warnanya bikin Dad pusing karena terlalu banyak campurannya" Sam terkekeh di akhir kata hingga membuat Mon melakukan hal yang sama "Tadi aku mau buat gambar Dad, tapi aku payah menggambar. Jadi aku kasih warna doang"

"Really? Aww pasti cute kalau ada gambar Dad" ujar Sam, semangat.

"Ehem!" Irin berdeham di belakang mereka, merasa di anggurkan oleh sepasang insan yang sedang jatuh memadu kasih ini.

Sam terkekeh pada Irin "Oh ya. Yang tadi itu pacarmu?"

Irin mengangguk "Ganteng dan cantik kan?" ujarnya bangga.

Sam terkekeh kecil "Sepertinya aku sempat bertemu dia di beberapa even perusahaan"

Irin mengangguk semangat "Biarpun masih muda, dia juga punya bisnis di bidang fashion. Hampir sama seperti kamu" ujar Irin pada Sam yang langsung mengangguki.

"Pantas"

"Dad, Dad, Dad" Mon menoel-noel pipinya.

"Kenapa sayang?" ujar Sam, seraya menangkap tangan Mon yang terus-terusan menusuk-nusuk pipinya.

"Lapar. Aku mau beli ramen" gadis itu cemberut di akhir kata dan Sam tersenyum kala melihatnya.

"Irin ikut?"

FOUND LOVE (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang