NSWY-7

11 2 2
                                    



PLEASE TERYATA DARI AWAL ADA KEKELIRUAN😭😭😭 aku salah nulis nama ಥ‿ಥ
Ya Allah baru nyadar Astaghfirullah 😭😭😭

ada di part 3 udah aku revisi— boleh baca ulang part itu sebelum part ini biar lebih paham (。•̀ᴗ-)✧
tapi kalo udah paham mah Alhamdulilah

ada di part 3 udah aku revisi— boleh baca ulang part itu sebelum part ini biar lebih paham (。•̀ᴗ-)✧tapi kalo udah paham mah Alhamdulilah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°'🪞◜✧🧸°'🪑◜✧'°


“Nai lo jadi kesini ga sih? Gue udah nunggu lama daritadi ck!”

OH IYA ASTAGHFIRULLAH GUE LUPA NGASIH TAU ELO! GUE LAGI BEBERES BUAT PINDAH RUMAH KEI!

“Apa? Pindah? Tiba-tiba?”

Iya! Maaf banget yaa, gue ga jadi ke perpus”

“Pindah karena apa?”

“Ya ini keputusan bunda gue, mau gimana lagi. Nanti kalo ketemu gue jelasin deh,”

Kei yang sedang duduk di sebuah kursi panjang menghembuskan nafas pelan mendengar penjelasan yang berasal dari sambungan telpon dirinya dengan Naira.

Ehh udah dulu ya? Gue mau berangkat nih sekarang. Oh iya lo gimana? Lo pulang aja deh kalo gitu haha—

“Heh! Gue udah capek-capek nungguin lo ya.”

Terdengar tawa yang meledak dari sebrang sana, “Ya sorry deh! Kalo ga mau pulang lo masuk aja ke dalem, baca buku. HAHAH

tut.

Kei langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak karena kesal ucapan Naira yang meledek dirinya sebab ia tak suka membaca buku.

Bangkit dari duduknya, Kei berjalan perlahan sambil sesekali menatap sekelilingnya yang nampak lengang.

Tentu sumber dari semua ini adalah Naira, gadis itu yang awalnya mengajak dirinya untuk menemaninya pergi ke perpustakaan.
Karena merasa bosan dirumah, akhirnya Kei mengiyakan tawaran Naira dan mereka sepakat untuk bertemu langsung di tempat tujuan saja.

Tapi setelah sampai disana, Kei tak melihat keberadaan Naira. Ia pun menduga, mungkin gadis itu masih dalam perjalanan.
Namun sudah bermenit-menit lamanya Kei menunggu, Naira sama sekali belum terlihat batang hidungnya. Sampai dimana Kei menghubungi Naira, dan ya ternyata sahabatnya itu baru mengabari jika ia tidak bisa datang.

“Masuk ga ya? Masuk aja kali ya, daripada sia-sia gue dateng.”
Menghembuskan nafas kasar, dengan berat hati Kei melangkahkan kakinya.
Ingin pulang pun, dirinya tidak punya kesibukan lain.

🌷'◍✧🌷'◍✧🌷

“Eh, neng Kei?” ucap Arbi cengengesan.

Nawaitu Someday With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang