Anya Abriella gadis cantik berprestasi yang di paksa untuk sempurna dalam segala hal oleh orang tuanya sendiri. Anya di tuntut untuk sempurna dalam segala hal, Jika tidak, dia akan mendapat siksaan yang kejam dari kedua orang tua nya
Dibalik semua s...
"Anya, sarapan dulu, kamu itu harus jaga kesehatan. Ga boleh sakit, kalo kamu sakit kamu bakal ngerepotin mama papa, kamu juga bakal bolos sekolah, nilai kamu bakal turun, jaga kesehatan kamu, makan dulu," Kata Alfanda pradipta--papa Anya.
"Kalo aku sakit papa mama juga ga bakal peduli, papa mama kan hanya mentingin nilai Anya" batin Anya.
"Iya pah, Anya bakal jaga kesehatan kok,"Anya pun duduk di meja makan, dan sarapan bersama orang tuanya.
"Akhir-akhir ini nilai kamu bagus kan? Pertahanankan semua itu, nilai kamu ga boleh turun," Kata papa Anya.
"Benar kata papa kamu Anya, kalo sampai nilai kamu turun, kamu liat aja akibatnya," Sambung mama Anya.
Anya yang mendengar itu pun hanya menelan salivanya kasar.
Ting!
Anya pun berhenti dari aktivitas sarapannya dan mengecek notifikasi yang baru saja masuk di handphonenya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu chat dari Dean, Deandra Rajevan. Teman baik Anya sejak SD, sekaligus tetangga Anya. Mereka memang sering berangkat bersama karena satu sekolah.
"Pa, ma, Anya berangkat dulu ya, Dean udah nunggu di depan."
"Jangan biarkan nilai kamu turun Anya."
✰✰✰
"Kamu udah lama nunggu?" Kata Anya
"Ngga, gue baru 5 menit disini, udah ayo naik" jawab Dean dan mengajak Anya untuk naik ke motor ninjanya untuk memulai perjalanan kesekolah.
"Okee" Anya pun naik ke motor ninja Dean.
Mereka pun mulai membelah jalanan kota yang belum terlalu ramai oleh kendaraan, mereka juga mengobrol saat perjalanan ke sekolah berlangsung.
"Gimana paginya? Dapat omelan lagi?" Tanya Dean kepada Anya
"Kayak biasa, aku selalu diingetin buat dapat nilai sempurna, kadang aku juga pengen tau rasanya ga dituntut buat dapetin nilai bagus," Jawab Anya.
"Tadi malam tidur jam berapa? Begadang lagi?"
"Sekitar jam 12 kayaknya, aku belajar mati-matian tadi malam, hari ini kan bakal dikasih soal matematika, kalo nilai ku turun aku bakal disiksa habis-habisan."
