🌕 08. If

163 36 33
                                    

Awal Musim Panas, 1355

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal Musim Panas, 1355.

Mata tajam milik Pangeran Xijing tak lepas sedikitpun dari sosok di hadapannya. Sosok yang memperkenalkan diri sebagai Yi Joon, utusan yang dikirim oleh ayahnya ke kota Ganzhou. Tak hanya pria bernama Yi Joon saja yang datang menemuinya, tapi juga ada pria paruh baya bernama Moo Suk. Keduanya baru sampai di depan rumahnya beberapa saat lalu. Sekarang mereka duduk di sebuah meja melingkar di salah satu bangunan rumahnya.

“Anda pasti sudah tau bahwa ada utusan dari istana Yuan yang datang ke sini.” Wang Joon membuka pembicaraan setelah pelayan rumah tangga keluar dari ruangan itu untuk menyajikan beberapa kudapan malam dan arak beras.

Pangeran Xijing memang sudah mendapat kabar dari ayahnya, bahwa ada utusan dari Yuan yang akan datang menemuinya. Ia kira mereka adalah pejabat pemerintah dari Yuan, tapi sepertinya bukan. Mendengar nama mereka saja, ia sudah memperkirakan dari mana mereka berasal.

“Ya. Aku sudah mendengarnya.” Pangeran Xijing mengambil teko berisi arak lalu menuangkannya ke cangkir. “Tapi aku tidak mengira bahwa ayahku akan mengirim utusan dari Goryeo.”

Moo Suk atau sering dikenal sebagai Kasim Han berdehem kecil saat mendengar pernyataan itu. Ia melirik Wang Joon dari ekor matanya tapi tidak berbicara sedikitpun.

“Ya. Kami memang dari Goryeo.” Wang Joon menjawab singkat. 

Pangeran Xijing sedikit menarik bibirnya. “Sepertinya ayahku sangat mempercayai kalian.”

“Kami disini hanya menjalankan kewajiban.” Wang Joon menatap Pangeran Xijing yang sedang menenggak araknya dalam sekali telan. “Kedepannya, saya yang akan lebih berperan disini. Sementara Moo Suk hanya sesekali membantu.”

Pangeran Xijing melirik Kasim Han yang tampak duduk dengan tegak. “Baiklah.”

“Wángzǐ, saya harap kita akan saling membantu.” Kasim Han ikut bersuara setelah sejak tadi ia diam menyimak pembicaraan.

“Kita akan bekerja sama disini.” Pangeran Xijing seperti ingin menutup pembicaraan. Ia memanggil seorang pria gagah bernama Torege ke ruangan itu. “Antarkan mereka ke salah satu bangunan yang sudah kita siapkan.”

Torege mengangguk hormat. “Baik, Wángzǐ.”

Setelahnya, Torege mengarahkan Wang Joon dan Kasim Han untuk keluar dari ruangan itu menuju kediaman mereka di sisi utara rumah Pangeran Xijing yang luas.

Sementara itu, Pangeran Xijing menatap kepergian dua pria tadi dengan alis bertaut. Mengetahui bahwa utusan sang ayah adalah keturunan Goryeo, membuat ia tidak nyaman. Memang sejak lama, dirinya tidak pernah menyukai orang-orang yang berasal dari negeri tersebut. Sekalipun itu orang kepercayaan ayahnya ataupun calon suami adiknya. Tentu itu bukan tanpa alasan. Ada hal yang membuatnya memberikan kesan buruk pada Goryeo.

***

“Jeoha, tidakkah menurut Anda pria tadi terlihat aneh?” Kasim Han bertanya saat mereka sudah di kamar milik Wang Joon. Sementara kamar miliknya berada di sisi lain bangunan itu.

BOUND BY FATE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang