Pertengahan Musim Panas, 1355.
Kasim Song menerima secangkir teh panas dari pria paruh baya di hadapannya. Ia bergerak sedikit kaku dan tegang karena ini pertama kalinya ia berhadapan langsung dengan seorang Penasihat Agung dari Yuan. Kemudian, seseorang disampingnya juga menerima secangkir teh yang sama. Bedanya, orang tersebut tampak lebih santai dibanding Kasim Song.
“Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu secara pribadi, Kasim Song.” Penasihat Agung yang tak lain adalah Tugh Tegus membuka pembicaraan di antara ketiganya.
“Benar, Tuan.” Kasim Song meletakkan cangkir teh di meja dengan pelan.
“Biasanya aku akan menghubunginya jika membutuhkanmu.” Tugh Tegus sedikit melirik pria lain di samping Kasim Song. Dia adalah Wang Geon, salah satu anggota keluarga kerajaan Goryeo yang saat ini tinggal di Yuan.
“Terima kasih atas kebaikan Anda, Tuan. Saya tidak akan melupakan jamuan ini.” Kasim Song berdiri lalu membungkukkan badan dengan hormat.
Wang Geon sedikit menarik bibirnya mendengar Kasim Song berujar seperti itu. Kemudian ia menatap Tugh Tegus. “Aku sudah mendengarnya bahwa Wang Joon akan dinikahkan dengan putrimu, Tuan. Tapi untuk alasan apa Anda mengirimnya keluar ibukota dalam waktu cukup lama?” Pria berusia pertengahan 30 itu sedikit mencondongkan badannya. “Jika hanya untuk urusan masalah ekonomi, kupikir Pangeran Xijing sudah cukup kompeten.”
Tugh Tegus menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Ia menyeringai pelan. “Tentu saja aku ingin melihat seberapa cakap dia menangani masalah disana, terutama ketika dia harus menghadapi Keluarga Liu.”
Wang Geon menaikkan alisnya sedikit. “Anda memiliki rencana lain?”
Tugh Tegus hanya terkekeh tapi tidak menjawab. Ia hanya melirik Kasim Song yang sedari tadi hanya diam. “Sementara waktu, kau tidak perlu mengawasi Wang Joon. Kau hanya perlu mengawasi pergerakan Penasihat Liu.”
Kasim Song mengangguk paham sementara Wang Geon tampak berpikir keras. “Bukankah Pangeran Xijing dekat dengan Keluarga Liu juga?”
Tugh Tegus semakin terkekeh mendengarnya. “Begitulah. Aku baru tau tentang ini juga. Ternyata..” Tugh Tegus menjeda ucapannya. “Putraku tau siapa yang harus dia dekati untuk kepentingannya sendiri.”
“Sepertinya.. rencana kita akan berjalan dengan lancar, Tuan.” Wang Geon merasa puas melihat raut wajah Tugh Tegus yang sedikit bersinar, menandakan bahwa ada kabar baik dari rencana mereka.
Tugh Tegus tersenyum tipis. Ia mengusap dagunya seraya berpikir, tentang rencana dan segala hal untuk mencapai tujuannya. Pernikahan Wang Joon dan putrinya, kekayaan tersembunyi milik Keluarga Liu, kekuasaan wilayah Goryeo, dan tentunya.. menikahkan putranya dengan keturunan Keluarga Liu adalah pilihan paling sempurna. Ia bisa menguasai semua itu dalam waktu dekat.
***
Sementara itu, Putri Tuvshin hanya bisa terdiam sambil menatap sebuah sapu tangan di tangannya. Ia sedikit terkejut tapi juga tidak ingin mengungkapkannya pada siapapun. Tangannya gemetar cukup kuat dengan napas yang sedikit sesak. Matanya terasa buram hingga setetes air mata keluar begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOUND BY FATE [ON GOING]
Romansa[HISTORICAL-ANGST-MELODRAMA] Sejak Dinasti Goryeo secara resmi menjadi negara bawahan Kekaisaran Mongol pada tahun 1259, calon penguasa Goryeo biasanya akan dikirim ke Dinasti Yuan untuk menerima pendidikan dan pelatihan dari pemerintah Mongol. Hal...