Pertengahan Musim Panas, 1355.
Jelme masuk ke halaman rumahnya bersama Meizi saat hari menjelang tengah malam. Wajah Jelme tampak tidak seceria tadi siang dan lebih sering murung sejak mereka melakukan perjalanan pulang. Meizi yang setia di samping majikannya itu hanya bisa terdiam dan mengikuti setiap langkah Jelme. Meizi tau apa yang dirasakan oleh gadis tersebut hingga suasana hatinya berubah saat mereka pulang dari berburu.
“Kurang ajar! Dia berani sekali melakukan itu padaku.” Jelme bergumam kesal tepat di depan pintu kamarnya.
Meizi yang berada di belakang Jelme otomatis menghentikan langkahnya. “Anda masih marah, Agassi?”
Jelme menoleh ke arah Meizi dengan tatapan penuh kekesalan. “Tentu saja! Dia tidak hanya berlaku tidak sopan padaku, tapi juga ingin tau tentang diriku.” Jelme tertawa singkat sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang. “Bahkan dia sampai menyuruh orang untuk mengikutiku pulang.”
Meizi hanya mengangguk-angguk. Sebetulnya mereka masih membicarakan tentang pria yang tadi di temui. Seorang pria misterius yang entah kenapa membuat Jelme kesal dengan tingkah lakunya. Andai mereka tidak dijaga oleh sekelompok pengawal bayangan, bisa saja suruhan pria itu sudah mengetahui identitas dan jati diri Jelme yang sebenarnya.
Lagipula Jelme bingung, untuk apa sang pria ingin tau tentangnya? Bahkan dengan lancang sampai mengikuti Jelme hingga ke rumah? Urusan mereka sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dibicarakan.
Jelme menggelengkan kepala. Ia tidak ingin memikirkannya, apalagi mengingat kejadian tadi. Anggaplah hari ini menjadi salah satu hari terburuk baginya.
Jelme hendak masuk ke ruangan pribadinya itu saat melihat Tuan Liu muncul bersama Tuan Zhang. Kakeknya itu memberikan isyarat pada Jelme agar menghampirinya. Karena itu, Jelme mendekati Tuan Liu lalu membungkukkan badan yang kemudian diikuti Meizi di belakangnya.
“Baru pulang?”
“Ya, Kakek. Hari ini, aku dan Meizi berburu di beberapa pegunungan.” Jelme tidak ingin membicarakan masalah di hutan tadi kepada kakeknya.
Tuan Liu mengangguk paham. “Besok, kau jangan keluar dulu.”
Jelme menatap kakeknya dengan penasaran.
“Ada beberapa pertemuan penting. Kau harus ikut denganku, Ruiyu. Ingat?”
Jelme menghela napas. Ia lupa bahwa sekarang dia mulai mengelola bisnis mereka. Apalagi surat keputusan penyerahan itu sudah dibuat. Hanya menunggu waktu orang-orang tau tentang Jelme Temur yang sesungguhnya.
“Istirahatlah. Siapkan dirimu untuk besok.”
***
Wang Joon berjalan dengan langkah kaki tegas dan cepat menuju lokasi yang ditujunya. Sementara Kasim Han yang ada di samping pria itu mulai berdecak kagum sambil berjalan mengikuti sang Tuan. Pasalnya, mereka saat ini berada di area kediaman Tuan Liu. Ini adalah pertama kalinya mereka mengunjungi tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOUND BY FATE [ON GOING]
Romance[HISTORICAL-ANGST-MELODRAMA] Sejak Dinasti Goryeo secara resmi menjadi negara bawahan Kekaisaran Mongol pada tahun 1259, calon penguasa Goryeo biasanya akan dikirim ke Dinasti Yuan untuk menerima pendidikan dan pelatihan dari pemerintah Mongol. Hal...