'nikmat' sayang

2K 123 2
                                    

"Yang, yang mulia, kotor"

Rayen memegang tepi bak mandi besar dengan posisi menungging, kulit kecoklatannya basah oleh air, memejamkan matanya menikmati jilatan di lubang bawah tubuhnya, wajahnya sudah memerah membayangkan lidah lucas menjilati dan masuk ke lubangnya, semakin lidah itu masuk, semakin lubangnya mengencang.

"Sayang, panggil namaku"

Lucas menggigit pantat bulat dan mulus itu, pantat montok yang selalu dia gigit dan hisap saat mereka bercinta, setelah lidahnya, jemarinya masuk dengan pelumas ditangannya.

Mata rayen berkabut, tubuhnya bergetar dengan setiap sodokan jari dibawahnya, bagian atas tubuhnya sudah menempel ke lantai di sisi bak mandi, putingnya yang menggesek lantai semakin menambah erangannya, kakinya semakin dilebarkan oleh lucas untuk mengekspos lubangnya.

Plop

"Lubangmu sungguh tidak sabar menghisap dan cairan tambahan yang keluar ini, tubuhmu benar-benar mesum"

Lucas menjilati cairan di jarinya, dia meraih kedua tangan rayen dan menariknya ke belakang, bersamaan dengan itu batangnya besarnya menerobos masuk ke lubang sempit, lucas menghentakan semua batang besarnya sampai suara kulit mereka berbenturan.

"Akhh, aaaaaakh"

Tonjolan terlihat diperut bawahnya, rasa sakit dan nikmat yang menghantam bersamaan membuatnya orgasme, matanya membelalak dan salivanya menetes, rayen bahkan tidak memiliki waktu menyesuaikan diri karena lucas langsung 'menungganggi'  tubuhnya tanpa ampun.

"Al, pelan, mmhmm"

Nama itu selalu tanpa sengaja terucap dibibirnya, mata coklat lucas berubah warna seperti emas cair, kehangatan membanjiri dadanya dan keganasan ingin meniduri pria dibawahnya terus-menerus tidak bisa dia tahan, dia mengecup dan menggigit leher bagian belakang rayen, tangannya menarik puting yang menegang, tubuh rayen begitu 'kenyal' dan seperti afrosidiak baginya.

PA - PA - PA - PA

rayen dengan pasrah menerima sodokan demi sodokan yang mengenai prostatnya, dia semakin melengkungkan pinggangnya untuk batang itu masuk semakin dalam, erangannya terus menggema, rasa sakit dan kenikmatan saling berlomba, dengan banyaknya cairan yang masuk ke tubuhnya, seandainya saja dia wanita pasti dia sudah hamil berkali-kali.

"Kamu 'nikmat' sayang"

Suara lucas bergetar saat dia membanjiri perut rayen dengan cairan, tubuh dibawahnya tergeletak lemas dengan posisi yang sama, lucas menarik tubuh itu, menggendongnya dengan punggung rayen mengenai dadanya, tangannya memagang dan menekukan kedua kaki rayen, membawa tubuh itu keluar dari bak mandi.

Rayen yang masih lemas menyenderkan tubuhnya ke dada kokoh lucas, tetesan air mengalir di sepanjang lantai.

"Lihatlah lubang mesummu yang merah"

Rayen melihat ke depan, cermin besar mengekspos penampilan mereka, tangan lucas yang mencengkram pahanya dan melebarkan kakinya, putingnya yang sudah menegang, dan batang besar yang menyumpal lubangnya.

Pemandangan erotis yang membuat tubuhnya memanas, tangannya menempel ke cermin dan tubuhnya melengkung saat sodokan semakin dalam.

"Ketat sekali"

Suara pria dibelakangnya membuat erangannya semakin kuat, tubuh seputih giok menghantam tubuh secoklat kilau matahari, rayen begitu malu saat cermin memantulkan bagian bawahnya yang hantam terus menerus.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu saat ronde demi ronde berlanjut...

Cring, cring

Suara lonceng kecil yang tergantung di jepitan putingnya terdengar, saat ini dia ada di atas tubuh lucas, bibirnya dilumat dan lidahnya dihisap.

LUCAS' BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang