adu pedang

1.5K 132 1
                                    

Hari ini akhirnya tiba, satu desa sibuk bersuka cita, rayen mengenakan baju coklat yang sama dengan warna rambutnya, menyarungkan pedangnya, melihat kembali penampilannya dicermin.

Kulit kecoklatan dengan wajah yang biasa, tubuhnya cukup tinggi, tetapi begitu saja, dia tidak mengerti kenapa 'al' tertarik padanya.

Rasa tidak nyaman yang mengganjal hatinya membuatnya sering menghela nafas

"Ada apa"

Pelukan lembut dari belakang tubuhnya menyadarkannya, melihat pakaian luar merah tua dengan kemeja dan celana hitam yang dipakai pria itu, kontras dengan kulit seputih gioknya, dan yang membuatnya semakin menawan adalah senyum dibibir merahnya.

Terkadang rayen merasa, ada saat tertentu senyum itu dibarengi dengan mata sedingin es.

"Ayo kita berangkat"

biarlah

Waktu yang akan berbicara

Lagipula, tidak ada yang berharga dari dirinya yang sederhana.

Rayen menggenggam tangan lucas dengan erat, menariknya keluar rumah, keduanya berlari menuju pusat desa, senyum gembira rayen menular ke lucas, mereka terus berlari bergenggaman tangan sepanjang jalan, saat rayen melepaskan genggaman tangannya untuk mendaftar, lucas berdiri dan melihat dari kejauhan.

Ada kekosongan yang dia rasakan saat rayen melepaskan tangannya, lucas melihat jemarinya, mengepalkan tangannya dan tatapannya berkilat sedingin es.

...........

"Ayo terus hajar"

Trang-trang-trang

"Renald jangan mau kalah"

Trang-trang-trang

"Rayen, tunjukan dirimu"

Teriakan menggema sepanjang arena, final berlangsung seru dengan kedua ahli pedang terkuat didesa beradu, keduanya tidak mau mengalah, keahlian mereka setara dan sudah berlatih bersama sedari kecil.

Rayen memutar tubuhnya merancangkan serangan ke renald, saat masa kritis, konsentrasinya buyar dan...

Trang

Pedangnya terlepas dari tangan rayen, renald yang tidak menyangka rayen akan lepas fokus dan tidak bisa menghentikan ayunan pedangnya.

Trang

Hanya beberapa centi dari wajah rayen, pedang berwarna perak tertancap di lantai didekat kakinya dan menghangi pedang renald.

Kalau bukan karena pedang perak itu, wajahnya bisa hancur kena sabetan pedang sahabatnya, siapa yang sudah melemparnya?!

"Jauhkan pedangmu darinya"

Arena sunyi saat pria itu masuk ke tempat pertandingan, memegang tangan rayen dan membantunya berdiri.

Rayeh hanya terbengong saat lucas mencabut pedang perak.

"Kamu kan penyihir?"

Di benua ini, penyihir umumnya tidak bisa menjadi ahli pedang, begitu juga sebaliknya, mereka seperti dua kutub berlawanan yang memiliki bidangnya.

"Lalu?"

Lucas tersenyum saat melihat wajah 'syok' rayen yang menggemaskan.

"Maaf tuan al, karena anda ikut campur di tengah pertandingan, menurut aturan, anda harus melawan tuan renald"

Sorak-sorak kembali terdengar, semua bersemangat pada pertandingan yang tak terduga.

Trang-trang-trang

"KAU HANYA BERMAIN-MAIN"

Renald berteriak dengan marah saat pria itu hanya 'sekedarnya' bertarung dengannya.

"Sayangnya, aku tidak bisa terlalu mencolok saat ini"

Pedang perak itu diturunkan dan terjatuh.

"BRENGSEK AMBIL PEDANGMU" renald meraung dengan marah saat lucas sengaja 'kalah', lucas hanya berjalan dengan santai ke luar area menuju tempat rayen berdiri.

"Tadi kamu kenapa?!"

Bibir rayen kelu saat lucas menanyakan hal tersebut, dia tidak bisa mengatakan bahwa fokusnya hancur karena melihat dari jauh anak kepala desa yang 'montok dan ranum' mendekati pria itu.

"Aku tidak tertarik pada dada itu, aku hanya teringat pantat montokmu saat melihatnya"

Wajah rayen merah padam saat mendengar bisikan cabul ditelinganya, lubangnya berdenyut dan basah saat mengingat janjinya, lubangnya tidak akan selamat beberapa hari ke depan.

Tetapi kejadian tidak menyenangkan terjadi saat malam hari, dimana seharusnya mereka berpesta setelah acara pembagian hadiah, ada orang-orang yang mencoba mencuri burung yang menjadi primadona pada lomba binatang buruan, pertempuran tidak bisa dielakan dan banyak yang terluka.

Lucas terpaksa turun tangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai penyembuh, membantu mengobati yang terluka, sedangkan rayen dan ahli pedang lainnya mengejar pencuri itu

Rayen tidak tau bahwa itu jebakan yang dikirim untuknya, dia disergap saat sedang sendirian, rayen tidak bisa menahan kesadarannya dan jatuh pingsan.





LUCAS' BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang