🦋 Butterfly 14 🦋

3.3K 369 172
                                    

Pencet tanda bintang di bawah dulu.
Kalau sudah, silakan baca dan komen.

Geskana memejamkan matanya, lalu membaringkan tubuhnya perlahan ke kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geskana memejamkan matanya, lalu membaringkan tubuhnya perlahan ke kasur. Ia mengambil bantal dan menutup wajahnya dengan bantal.

BRAK!

Suara pintu kamar terbuka dengan kuat, membuat Geskana langsung bangun. "Bukan ...," Geskana berucap lirih, ketika melihat yang membuka pintu kamarnya adalah Genna.

"Geska! Sudah tahu kabar Samudra?" tanya Genna, sembari menghampiri Geskana. Pria bertubuh kecil itu duduk di sebelah Geskana.

"Pesan ku saja belum di balas, bagaimana aku bisa tahu!" Geskana berucap kesal. "Aku tidak bisa bila seperti ini terus, apa aku ke Kantor nya Mas Samudra saja, ya?"

"Dari kemarin-kemarin kan aku sudah bilang kamu ke Kantornya saja. Tapi kamunya tidak mau ... Geska, kita ke Kantor Samudra tapi kamu makan dulu, ya?" Genna menatap khawatir pada Geskana. Wajah anak manis itu benar-benar pucat.

"Aku sudah makan bubur, tapi perutku sepertinya menolak, karena buburnya aku muntahkan lagi." Geskana berucap pelan, ia tidak paham apa yang di alami tubuhnya belakangan ini.

"Coba kamu berhenti dulu memikirkan Samudra. Karena lelaki sialan itu nafsu makan mu jadi berkurang, aku tidak mau ya sahabatku badannya tidak berisi lagi."

Genna beranjak dari duduknya dan menarik tangan Geskana agar ikut berdiri juga. "Kamu mau makan di mana? Biar aku yang bayar kali ini," ujar Genna. Geskana yang mendengar itu tersenyum senang.

"Sebentar aku mau mengganti baj--"

Genna menutup bibir Geskana dengan tangannya. "Tidak usah mengganti baju, kamu tadi sudah mandi, kan?" tanya Genna dan di sambut anggukan oleh Geskana. "Nah, kita tinggal berangkat saja berarti."

Geskana menjauhkan tangan Genna dari bibirnya. "Ish, aku tidak cantik tau. Bibir aku saja sangat pucat, coba lihat ini," ujar Geskana sambil menunjuk bibirnya yang terlihat pucat.

"Tinggal pakai lipstik sedikit sudah. Lagipula kita hanya makan Geska, kamu tidak perlu cantik. Sudahlah ayo, di mobil ku juga ada lipstik." Genna langsung menarik tangan Geskana, keluar dari kamar.

***

Genna merotasikan netranya malas, saat melihat Geskana hanya menatap makanannya tapi tidak berniat memakan masakan di depannya sama sekali.

"Kamu sebenarnya mau apa sih, Geska? Apa mau makanan manis? Biar aku pesankan desert, ya?" tanya Genna, tapi Geskana malah menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak nafsu makan, aku maunya di peluk Mas Samudra tau." Geskana menatap Genna dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Ingin Mas Samudra...," ucapnya pelan.

Genna menarik napas dalam dan menghembuskan perlahan. "Geska yang cantik, kita setelah ini mencari Samudra ke Kantornya, tapi makan dulu, oke." Genna mengambil piring Geskana yang berisi steak, lalu memotong steak itu sedikit.

Behind the Butterflies 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang