🦋 Butterfly 27 🦋

1.9K 312 135
                                    

Vote nya dulu, jangan nakal.

Suara langkah dari luar kamarnya membuat Geskana sedikit takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah dari luar kamarnya membuat Geskana sedikit takut. Apalagi dia hanya sendiri di rumah karena Samudra tadi pergi untuk memeriksa gedung pernikahan yang akan mereka gunakan.

Kemarin, setelah Geskana membalas pesan dari salah satu karyawan Samudra ia langsung mendesak Samudra agar pernikahan mereka segera di laksanakan. Dan Samudra tentu saja langsung setuju, karena itu juga yang Samudra inginkan.

BRAK!

Suara benda terjatuh kembali mengagetkan Geskana. Ingin memeriksa keluar juga ia tidak berani. Jadi Geskana lebih memilih untuk bersembunyi di balik selimut saja.

"Hantu yang pernah di bilang Genna, ya?" Geskana berucap pelan, seketika napasnya tercekat dengan detak jantung berdegup kencang.

"GESKA!"

Teriakan itu membuat Geskana langsung bangun dan beranjak dari kasur. Ia sangat kenal siapa pemilik suara yang memanggilnya.

Geskana membuka pintu kamarnya perlahan dan sedikit mengintip. Senyumnya mengambang saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"IH GENNA!" Gerhana langsung memeluk erat sahabatnya itu. "KANGEN SEKALI GESKA DENGAN GENNA!"

"Geska le-pas. Aku tidak bisa bernapas." Genna sedikit mendorong tubuh Geskana agar anak manis itu melepaskan pelukannya.

"Kamu jahat sudah lupa aku!" Geskana berucap kesal, ia menatap penuh permusuhan pada Genna.

"Aku masih dalam pemulihan Geska! Harusnya aku yang marah karena kamu setelah pulang dari rumah sakit tidak ada menjenguk aku lagi!"

Geskana yang mendengar itu hanya menunjukkan deretan gigi rapinya. Sebenarnya dia ingin menjenguk Genna, tapi Geskana terlalu malas bergerak apalagi untuk ke rumah sakit.

"Ya sudah ayo sini masuk ke kamar. Kita menonton film horor atau apapun itu." Geskana menarik tangan Genna, membawa Genna masuk ke kamarnya.

"Lebih baik kita cerita-cerita dulu. Ayo duduk sini." Geskana duduk terlebih dahulu di kasurnya, setelahnya di ikuti oleh Genna.

"Mas Samudra mu di mana?" tanya Genna sembari memperhatikan ke seluruh penjuru kamar Geskana.

"Mas Samudra memeriksa gedung yang akan di pakai untuk pernikahan," jawab Geskana membuat Genna menganggukkan kepalanya paham.

"Kamu jadi menikah cepat dengan Mas Samudra memang?" tanya Genna lagi dan di tanggapi deheman pelan oleh Geskana. "Aku kira kamu tidak jadi menikah," lanjut Genna berucap pelan.

"Jadi kok, nanti aku bisa sombong kalau ada yang kirim pesan ke Mas Samudra lagi. Aku bisa bilang aku istrinya Mas Samudra."

"Kirim pesan? Dia genit sama Samudra, ya? Atau hanya sekedar mau kenalan?" tanya Genna penasaran.

Behind the Butterflies 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang