BAB 2

104 6 1
                                    

"Keyza cantik, lo kenapa sih pagi-pagi udah murung?" tanya seorang gadis dengan tubuh yang lebih tinggi dari Keyza, Erika namanya.

"Gue lagi bete sama Mama, Papa."

"Bete kenapa sih? coba cerita sama gue Key."

"Tapi janji, lo jangan ember. Apalagi Edgar sampai tahu soal ini!" Keyza memperingatkan sahabatnya.

Erika mengangguk-angguk paham dengan wajah yang serius serta jiwa penasarannya memuncak.

"Jadi---"

"Hayo loh bisik-bisik tetangga, masih pagi juga udah gibah!" sela seorang gadis berambut pendek yang baru saja datang ke kelas, dia bernama Raya sahabat kedua Keyza.

Erika memutar bola mata malas. "Woy, ganggu aja sih! ayo lanjut Key ceritanya."

"Eh-eh, cerita apa sih? jangan sembunyi-sembunyi dari gue dong!" ujar Raya.

"Gue bakal di jodohin sama kedua orang tua gue," ucap Keyza sambil menunduk.

"APA?!" teriak Raya. Membuat para murid yang sedang mengobrol menatap ke arah Raya.

"Jangan berisik!" ujar Erika, ia nampak geram dengan sahabatnya ini.

"Terus Edgar gimana Key? apa lo bakal terima perjodohan itu?" tanya Erika.

"Gue sebenarnya gak mau lah, nikah sama cowok yang udah tua. Katanya sih umur dua puluh tiga tahun."

"sama om-om dong, jangan-jangan lo mau di jual sama om-om lagi Key!" ujar Raya.

Plak!

Erika memukul kepala Raya dengan buku, Erika si emosian sudah sangat geram dengan Raya yang ngomong ceplas-ceplos.

"Aduh... ih lo jahat banget sih." Raya mengusap-usap kepalanya.

"Gak mungkin om-om lah, orang masih umur segitu. Lagian ya Key umur segitu masih muda aelah," ujar Erika.

"Gak tau deh, pusing gue," ucap Keyza.

"Sayang."

Tiba-tiba saja sebuah tangan melingkar di leher Keyza, gadis ini sudah menduga pasti ini kelakuan Edgar.

"Cie-cie, duh padahal cuaca pagi di Bandung tuh dingin. Kenapa tiba-tiba gerah gini ya?" sindir Erika.

Keyza terkekeh melihat sahabatnya ini. "Tumben pagi-pagi datang ke kelas aku?" tanya Keyza kepada kekasihnya.

"Ya kangen lo lah Key," sahut Raya.

"Betul sekali, aku kangen sama kamu sayang," ucap Edgar dengan suaranya yang lembut, membuat Keyza selalu ingin terus mendengar suara Edgar.

"Apa sih lebay banget," ucap Keyza.

"Ke kantin yuk sayang? aku lapar mau sarapan," ucap Edgar.

Kebetulan sekali, Keyza yang belum sempat sarapan cacing-cacing di perutnya sudah meminta jatah sarapan pagi ini. Keyza pun meng iyakan ajakan dari Edgar.

Saat berjalan di lorong kelas yang panjang, Keyza hanya terdiam tidak banyak bicara. Pikirannya masih kacau.

Edgar yang menyadari sikap pacarnya yang berbeda, langsung bertanya. "Ada apa sayang? ada masalah? coba cerita sama aku."

"E--eem... gak ada kok, aku gak apa-apa cuma lagi gak mood aja," ucap Keyza berbohong, mana mungkin dirinya memberi tahu akan di jodohkan dengan pria lain.

****

Jam pelajaran sudah di mulai, kebetulan hari ini adalah pelajaran Biologi. Namun ada kabar bahwa guru biologi yang mengajar di kelas XII sudah pensiun, maka dari itu tak ada guru yang datang ke kelas XII IPA 2 yang di tempati oleh Keyza dan ke dua temannya.

MY TEACHER MY HUSBAND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang