BAB 11

82 5 0
                                    

Keyza baru saja turun dari kamarnya yang berada di lantai dua, ia sudah siap dengan seragam sekolah dan bersiap akan sarapan pagi terlebih dahulu.

"Tante Rara!" teriak Keyza saat melihat Tantenya yang tiba-tiba saja sudah berada di rumahnya, dia Tante Rara---adik dari Mamanya.

Keyza segera berlari kecil menuju Tante Rara yang tengah duduk di kursi meja makan, lalu Keyza segera memeluknya penuh kerinduan. Bagaimana tidak, Keyza sedari kecil sering bersama Tante Rara dan saat Tante Rara sudah menikah, dia terpaksa harus berpisah karena Tante Rara ikut suaminya tinggal di ibukota Jakarta.

"Tante kapan kesini? kok gak ngabarin aku dulu sih," ucap Keyza mengerucutkan bibirnya.

Tante Rara mengecup kening Keyza dengan penuh kasih sayang. "Tadi malam Key, sengaja gak ngabarin kamu dulu biar surprise," ucapnya.

"Sudah-sudah nanti dulu kangen-kangenan nya, ayo kita sarapan dulu," ucap Ratih.

Keyza melihat suami Tante Rara---Om Bagas namanya. Dia sampai lupa tidak bersalaman dengan Om-nya itu, dengan sopan Keyza menyalami punggung tangan suami Tante Rara.

Keyza duduk di kursi sebelah Tante Rara. "Tante kok tumben datang ke sini?" tanya Keyza sambil menggigit sepotong roti yang sudah berisi selai cokelat.

"Tante di telfon Mama mu, katanya kamu mau menikah. Tante sempat syok karena usia kamu masih muda bahkan kamu masih sekolah, Tante pikir kamu ham--"

"Ih enggak dong Tante! aku itu anak baik-baik Tante tau sendiri kan," potong Keyza bisa-bisanya Tantenya menduga ia bunting.

"Iya-iya Tante percaya, dan Tante disuruh pulang kemari sama Mama kamu. Emang kapan sih Kak pernikahannya?" kini Rara bertanya kepada Ratih.

"Minggu depan, tepatnya hari Rabu," jawab Ratih.

Rara membulatkan matanya sempurna, begitupun dengan Bagas suaminya. Rara tidak menduga pernikahannya keponakannya itu secepat ini.

"Apa gak terlalu cepat ya Kak?"

"Lebih cepat lebih baik Ra," sahut Brama.

Rara menatap Keyza dengan iba, kasihan sekali ponakannya ini harus menikah di usia sangat muda.

Keyza menoleh ke arah Tantenya yang masih menatapnya. "Gak apa-apa Tan, aku udah ikhlas," jawab Keyza dengan senyuman tipis.

****

Langkah Keyza terhenti saat Edgar menghalanginya untuk berjalan menuju kelas.

"Minggir," ucap Keyza dengan wajah yang datar.

Edgar mendekati Keyza lalu memegangi pergelangan tangan Keyza.

"Key maafin aku, aku gak bisa lupain kamu. Aku mau kita balik lagi," ucap Edgar dengan memelas.

Keyza memutar bola mata malas, ia menepis tangan Edgar yang memeganginya. Apa gak cukup dia nyakitin hati Keyza? dan apa dia gak cukup sama satu cewek? serakah banget pengen dua!

"Gue gak bisa Gar, lo udah bikin gue mati rasa. Mendingan lo fokus deh sama cewek lo itu!" ujar Keyza.

"Tapi gue cintanya sama lo Key."

"Sayang." Raisya tiba-tiba datang dan langsung menggandeng tangan Edgar, namun Edgar berusaha untuk melepaskannya.

"Ih sayang, kamu ngapain sama dia? heh Keyza! awas aja lo berani deketin cowok gue!" ujar Raisya.

"Gak salah denger gue? lo yang rebut Edgar dari gue. Dasar perempuan murah! jagain tuh cowoknya jangan sampai ngajak balikan ke mantannya lagi!" ujar Keyza lalu berjalan pergi.

MY TEACHER MY HUSBAND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang