BAB 27

122 5 0
                                    

Suasana di hari senin yang cerah, ini dimana hari paling malas untuk semua para pelajar. Semua siswa-siswi berkumpul di lapangan, dan mulai berbaris sesuai instruksi dari guru yang sedang berbicara menggunakan mic di depan.

Upacara akan segera dimulai. Pagi ini Erika dan Raya tampak tak bersemangat, karena sahabatnya tidak bisa hadir di sekolah.

"Males sekolah gue, gak asik gak ada Keyza," ucap Erika.

"Sama, mana hari ini ada jadwal matematika. Gak ada Keyza, bisa mati hidup gue," sahut Raya.

"Ah elah, lo mah manfaatin Keyza doang. Awas lu gue cepu-in."

"Dih fitnah lo Erik!"

Upacara berjalan dengan lancar, setelah selesai melaksanakan upacara. Semua siswa-siswi kembali masuk ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.

Di detik yang sama namun di tempat yang berbeda. Hari pertama Keyza menginap di rumah mertuanya, ia membantu memasak untuk sarapan pagi ini. Sebenarnya, Bik Jum sudah melarang Keyza memasak namun Keyza bersikeras untuk memasak.

"Gak apa-apa Bi, saya aja yang masak. Lagian saya udah biasa masak kok," ucap Keyza.

"Ya udah Non, kalo itu maunya Non Keyza." Bik Jum tidak bisa menolak lagi, ia lebih memilih membersihkan rumah yang sempat tertunda.

Anin menghampiri Keyza yang tengah bergulat dengan alat-alat dapur.

"Sayang, kenapa kamu yang masak? kan ada Bik Jum, gak usah repot-repot masak gini," ucap Anin sambil mengelus pundak Keyza.

"Gak apa-apa Bu, Key lagi pengen masak. Ibu tunggu di meja makan ya, ini masakannya sebentar lagi matang, biar Key yang selesain semua nya."

"Ya sudah, Zergan sudah bangun nak?" tanya Anin.

"Belum Bu, nanti Key yang bangunin selesai masak ya," balas Keyza.

"Biar Ibu aja sayang." Anin berkata sambil berjalan pergi menuju kamar Zergan di lantai dua.

Aroma masakan yang lezat menyeruak di ruang meja makan. Tama yang sudah rapih dengan jas hitam kebanggaannya, segera duduk di kursi meja makan. Terlihat Anin berjalan menuju meja makan bersama Zergan, pria itu walaupun baru bangun tidur terlihat sangat tampan.

"Pulas banget tidurnya," ucap Keyza yang sudah duduk.

"Kenapa gak bangunin aku dari tadi? tau gitu aku bantuin kamu masak," sahut Zergan sembari duduk di kursi samping Keyza.

"Nanti ke iris lagi tangannya."

"Sudah-sudah, ayo kita makan." Anin menengahi.

"Wah banyak banget menu nya, siapa nih yang masak?" tanya Tama.

"Menantu kita Ayah, mau ambil lauk apa? biar Ibu yang ambilin," kata Anin. "Lezat-lezat ini, gak salah pilih menantu," imbuhnya.

"Ayah mau ayam goreng, capcay, sama orek tempe itu. Enak nih kayaknya," puji Tama.

Keyza tersenyum malu, ia pun menyiapkan makanan untuk Zergan. Ini semua adalah menu favorit suaminya, ia sengaja memasak semua menu itu.

****

"Sore nanti kita ke Lembang yuk? suasana sore di kebun teh biasanya indah," ajak Zergan kepada Keyza.

Wanita berambut panjang itu tengah melihat-lihat tanaman bunga yang berada di halaman rumah Zergan. Banyak sekali tanaman bunga, membuat rumah Zergan sedikit tampak lebih asri.

"Tapi ada syaratnya," ucap Keyza.

Zergan berjalan mendekati istrinya. "Apa istriku?" tanya nya.

"Aku pengen naik motor, bosen mobil terus," pinta Keyza.

MY TEACHER MY HUSBAND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang