BAB 6

89 3 0
                                    

Keyza sudah siap dengan seragam batik khas sekolahnya, ia sebenarnya sangat tidak bersemangat sekolah hari ini. Pasti Edgar akan menemui nya, malam tadi sudah ada puluhan panggilan telfon dari Edgar namun Keyza sengaja tidak mengangkatnya. Berpuluh-puluh chat masuk dari Edgar, Keyza hanya membukanya tanpa di baca.

"Key gak sarapan?"

Langkahnya terhenti saat Ratih bertanya. "Enggak Ma, aku sarapan di sekolah aja," ucap Keyza.

"Key gak mau berangkat sama Papa?" tanya Brama yang baru saja beres sarapan.

"Enggak Pa, Keyza naik angkot aja." Keyza segera berlalu pergi keluar rumah.

****

Baru saja sampai di depan kelas, Keyza sudah di suguhkan dengan suasana kelas yang ricuh. Perdebatan antara Raya dan Reyhan, entah apa yang di perdebatkan oleh mereka berdua.

"REYHAN, BALIKIN GAK BUKU GUE!" teriak Raya.

"Pinjem bentar aelah, gue mau nyontek!" ujar Reyhan.

"GAK SUDI TUGAS GUE LO CONTEK! BALIKIN REYHAN ANAK BAPAK ASEP!" suara Raya menggelegar seisi ruang kelas.

murid-murid yang sedang mengobrol ringan, menatap sinis ke arah Raya.

"Berisik Raya, masih pagi!" ujar salah satu siswi.

Keyza geleng-geleng kepala, dia segera duduk ke bangkunya. Sudah ada Erika disana yang tengah menyaksikan perdebatan antara Raya dan Reyhan.

"Eh Key, gimana perasaan lo? udah baik-baik aja?" tanya Erika.

Raya segera kembali ke tempat duduknya. "Iya Key gue udah denger semuanya dari Erika, lo yang sabar ya," ucap Raya.

Keyza sangat beruntung mempunyai kedua sahabat yang mengerti keadaannya. "Gue gak apa-apa, tenang aja," ucap Keyza berbohong sebenarnya hatinya masih terasa sangat hancur.

"Udah jangan di pikirin cowok kayak gitu mah, udah ada niatan buat putus?"

Erika mengangguk tanda setuju dengan ucapan Raya.

"Gue udah pikirin, dan gue bakal putus sama Edgar. Gue bakal berusaha nerima perjodohan itu, semoga pilihan Mama itu yang terbaik."

Mata mereka bertiga teralihkan, saat seseorang memasuki kelas dengan santainya, mendekati Keyza.

Dengan cepat Raya mencengkram kerah baju Edgar, laki-laki itu berusaha untuk memegangi tangan Keyza. Namun Raya tidak akan membiarkan begitu saja, ia tidak rela sahabatnya di sentuh oleh pria brengsek macam Edgar.

"MAU APA LAGI LO?!" bentak Raya.

"Bukan urusan lo!" ujar Edgar.

"Mau sakiti Keyza lagi?" tanya Erika menatap kesal kepada Edgar.

"Udah Raya, lepasin aja," ucap Keyza menyuruh Raya melepaskan tangannya yang masih erat mencengkram kerah baju Edgar.

Keyza bangkit dari duduknya, ia menghampiri Edgar yang sedang membetulkan letak dasi nya yang tadi telah di cengkram oleh Raya.

"Ada apa lagi Gar?" tanya Keyza dengan wajah yang datar.

"Aku mau ngomong sama kamu," ucap Edgar.

Keyza segera berlalu pergi keluar kelas di ikuti oleh Edgar dari belakang.

Tangan Keyza di pegang oleh Edgar, membuat langkah Keyza terhenti. Dia segera menoleh ke arah Edgar.

"Please kasih aku kesempatan buat ngejelasin," ucap Edgar.

Keyza menghela nafas panjang. "Oke cepet mau jelasin apa?"

"Maaf aku udah khilaf, oke jujur aku selingkuh. Tapi sayang aku ke kamu itu lebih besar dari pada ke Raisya," tutur Edgar menjelaskan.

MY TEACHER MY HUSBAND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang