CHAPTER 6 (MIMPI BURUK)

18 8 1
                                    

Beberapa hari kemudian,

"Apa rumah ini cukup untuk kalian? Aku membelinya cash

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa rumah ini cukup untuk kalian? Aku membelinya cash." Sahut Jeon. Na Yuna dan Appa nya ternganga melihat rumah baru mereka yang begitu mewah bahkan tak sebanding dengan rumah miliknya yang kini sudah disita. "Appa menyukainya, Na Yuna." Sahut Appa Na Yuna.

"Itu benar, tidak mungkin orang tidak menyukai rumah mewah. Semua yang dibutuhkan ada disini, aku juga membayar seorang suster untuk merawat anda aboji." Jelas Jeon.

"Apa maksud mu, aku tinggal disini untuk merawat appa." Protes Na Yuna.

"Ini sebuah perjanjian yang kamu setujui, kamu harus tinggal bersamaku." Jawab Jeon. Na Yuna terdiam, disisi lain ia ingin menjaga Appa nya. "Tak perlu khawatir, semua akan baik baik saja." Sahut Jeon.

***

Pada suatu malam Shim Jaehyun kakak Na Yuna, jalan seorang diri dengan sempoyongan di sebuah gang kecil. Dia selalu pulang dengan kondisi mabuk. Ia mencari uang dengan judi, ia bekerja keras hanya untuk dihamburkan hamburkan. Gedebbuk.. Shim Jaehyun tersandung dan terjatuh. "Aisshhhh shibal!..." Sontaknya. Tiba tiba ia melihat seseorang berdiri tepat dihadapannya. Dan saat dia mendongakkan kepalanya, Jeon menodongkan pistol tepat dikepalanya.

"Shibal… siapa kau ha?!" Ujar Shim Jaehyun.
Jeon tersenyum lebar, "Nan Jeon imnida." kekehnya. Dorrr! satu tembakan yang tanpa pikir panjang mengenai tepat kepala Shim Jaehyun.

"Hyung!!!!" Teriak Na Yuna spontan sembari bangun dari tidurnya. Jeon yang duduk di samping nya terkejut, dan meletakkan majalah yang dibacanya. Na Yuna masih terlihat mengatur nafas dan menatap kearah Jeon. "Kau yang membunuh Hyung ku, benar kan?" Sahut Na Yuna. "Mwo? Ada apa denganmu, kau baru bangun dari mimpi." Ujar Jeon. Akhirnya Na Yuna tersadar perlahan ia mulai tenang.

"Kau mimpi apa?" Ujar Jeon dengan nada lembut, sembari mengelus rambut Na Yuna.
"Aku bermimpi, kau membunuh Hyung ku…" Ucap Na Yuna.
"Sudahlah, itu hanya mimpi. Kau terlalu terobsesi jika aku yang membunuh Hyung mu. Aku bisa memahaminya." Jawab Jeon.

"Tapi, apa yang kau lakukan disini?" Ujar Na Yuna.
"Aku menunggu kamu bangun, karena Sunghoon sedang ada urusan jadi aku menjagamu. Aku tidak tega meninggalkan mu tidur sendirian." Jelas Jeon. Na Yuna terdiam tersipu malu, setelah ia menyadari selama tidur dijaga oleh sosok Jeon.

"Baiklah, aku pergi sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, aku pergi sebentar." Sahut Jeon sembari beranjak, lalu dia melangkahkan kakinya meninggalkan Na Yuna sembari tersenyum smirik. Na Yuna pun terus memandangi punggung Jeon yang semakin menjauh.

***

Ding!dong! Bel rumah Lee dae wook berbunyi. Rupanya Jeon yang berkunjung dan dia masuk begitu saja. Pria paruh baya itu datang untuk menyambutnya, "Duduklah nak, kenapa kau datang kemari ha?" Ujar Lee Dae Wook. Jeon pun duduk dan menyilangkan kakinya, lalu menatap Lee Dae Wook.

"Bagaimana perasaan mu? Apa ini kurang atau cukup?" Ujar Jeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana perasaan mu? Apa ini kurang atau cukup?" Ujar Jeon.
"Begini, bawa saja putriku. Tapi, kau harus memberiku uang dan rumah ini. Aku ingin bermain dengan teman teman ku, kau tahu kan?" Ucap Lee Dae Wook.

"Aku ini seseorang yang berbahaya, kau yakin dengan keinginan mu putrimu akan baik baik saja di pelukanku?" Ujar Jeon.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angel is Back || JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang