Jeon pria pembunuh hanya untuk bersenang-senang. Kisah pilu dimasa lalu menjadi senjata untuk dirinya balas dendam.
"Setiap orang harus merasakan hal yang sama, itulah keadilan. " ~Jeon
💸Casting
☠︎ Jeon Jungkook
☠︎ Lee Sunghoon
☠︎Lee Dong Wook
☠︎C...
"Ya, kamu siapa." Sahut Joong Yun dengan suara yang tak jelas. "Delapan juta won." Ucap Jeon. "Apa kau gila aku akan memberimu uang sebanyak itu?!" Protes Joong Yun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi.." Sunghoon melangkahkan kakinya menghampiri Joong Yun. Jeon pun membuang puntung rokoknya ke lantai dan menggilas nya dengan sepatu miliknya. "Kami mencarimu bertahun tahun, kau pikir semua itu geratis?" Ujar Jeon. Tiba tiba Joong Yun memuntahkan cairan ke lantai, dan terkekeh lalu menghampiri Jeon. Ia menarik kerah baju Jeon dengan kuat. "Aku tidak pernah ingin membayar mu, arraji?" Lirih nya dengan senyum smirik.
"Benarkah? Tapi, sepertinya kau salah bermain denganku…" Kekeh Jeon dengan tatapan sinis. Sedetik kemudian, Jeon mendorong dada Joong Yun hingga membuatnya terjatuh membentur tembok. Tiba tiba Jeon mengambil gambar yang jatuh dari saku celananya Joong Yun. Matanya melotot saat tahu gambar itu, Na Yuna. Seketika Jeon menendang kursi itu dan menarik kerah baju Joong Yun.
"Katakan padaku, kenapa kau menyimpan foto ini ha!" Sontak Jeon. Joong Yun tertawa kecil, "Aku harus membunuh anak itu seperti saudaranya yang mati. Lalu aku akan membunuh Lee Dae Wook. " Jelas Joong Yun. "Dasar brensek!" Kesal Jeon. Buaghhhhh.. Buaghhhhh.. Buaghhhhh begitulah Jeon menonjok Joong Yun bertubi tubi, sampai dirinya tergeletak lemas tak berdaya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan membunuhmu!" Ucap Jeon. Lalu ia mengeluarkan pisau dari balik punggungnya, tiba tiba Sunghoon menghentikannya. "Jeon, cukup dia sudah terkapar… aku pikir dia akan mati. Hentikan." Ucap Sunghoon. Jeon terdiam dengan amarahnya yang membara. Hingga perlahan ia mulai merasa tenang dan kembali menyimpan pisaunya.
***
Kini Jeon dan Sunghoon berada dimobil dengan dolar mereka. "Aku ingin kau menjaga gadis itu baik baik saat aku pergi." Sahut Jeon dengan menghisap vape miliknya. Sunghoon mengangkat satu alisnya dan menatap Jeon, "Aku heran dengan mu, sebenarnya apa tujuan mu menculik gadis itu. Bukankah kau seharusnya menghancurkan keluarga mereka?" Ujar Sunghoon.
"Aku tak perlu menghancurkan keluarganya, mereka sudah hancur hanya saja pria tua itu." Jawab Jeon.
Sementara Lee Dae Wook tengah didalam kamarnya bersama salah seorang mata matanya. "Aku, ingin kau mencari tahu tempat tinggal anak itu. " Suruh Lee Dae Wook. Jung bin mengangguk paham, ia langsung mengerahkan pasukannya. "Kali ini, aku akan benar benar membunuhmu Jeon Jungkook." Monolog Lee Dae Wook.
"Uhuk.. Uhukkk!.. " Tiba tiba Lee Dae Wook mengalami batuk berdahak, hingga batuk berdarah. Lee Dae Wook mulai bingung dengan kondisi kesehatannya, mengapa tiba tiba mengalami batuk berdarah. Salah seorang pelayan dirumah Lee Dae Wook melihatnya, ia bergegas mengambil ponselnya dan menghubungi Jeon untuk melaporkan.
"Hari ini Tuan Lee Dae Wook batuk dengan mengeluarkan darah, Tuan."
"Menarik, baiklah." Jawab Jeon terkekeh dengan tersenyum layaknya devil.
"Apa yang kau rencanakan?" Ujar Sunghoon. "Aku membunuh pria itu dengan cara halus, sehingga aku mendapatkan Na Yuna dan mengambil kembali aset yang kuberi." Jelas Jeon. "Wanita itu benar-benar menghangatkan hatimu yang dingin." Kekeh Sunghoon.
Tiba tiba rasa sakit kembali menyerang dada Jeon sehingga membuatnya menunduk menahan sakit. Lalu ia menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya. "Kenapa denganmu?" Ujar Sunghoon. Jeon pun bangun dan mengatur nafasnya yang terengah-engah. "Aku tidak tahu dan aku tidak peduli, aku minta tolong padamu untuk belikan aku obat pereda nyeri dan rasa sakit." Jawab Jeon. "Bukankah sebaiknya kau periksa ke dokter?" Ujar Sunghoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.