11

9 2 0
                                    

Kini Jeon, Sunghoon dan Na Yuna dalam perjalan menuju rumah Lee Dae Wook. Suasana tenang disepanjang perjalanan, namun tiba tiba Sunghoon melihat dari pantulan kaca spion sebuah mobil polisi membuntuti nya. "Jeon sii..ada apa dengan mobil polisi itu, mereka meng klakson kita." Sahut Sunghoon. 

"Polisi?" Na Yuna penasaran dan ingin membuka kaca mobilnya namun Jeon segera menahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Polisi?" Na Yuna penasaran dan ingin membuka kaca mobilnya namun Jeon segera menahannya. Ia tahu, polisi sudah mengincar nya dan ia tahu biang keladinya, Lee Dae Wook. "Na Yuna pasang sabuk pengaman mu, Sunghoon sii biarlah aku yang mengemudi kau berpindahlah ke samping." Ucap Jeon. Akhirnya ia berhasil mengambil alih kemudi, tanpa ragu ia menekan pedal gas nya dengan kecepatan tinggi. 

Laju nya begitu cepat, dan lincah menghindari mobil mobil yang melaju dihadapannya. Hingga akhirnya mobil polisi itu tak lagi nampak. Kemudian Jeon melajukan mobil nya dengan kecepatan standar dan ia melihat dari kaca mobil, wajah Na Yuna yang ketakutan. Sembari tersenyum, Jeon menarik tangan Na Yuna dan menggenggamnya dengan erat. Ia merasakan getaran ketakutan itu. 

"Tidak usah takut, sebentar lagi kita akan sampai kerumah ayahmu." Ucap Jeon. 

Beberapa saat kemudian mereka pun tiba, Jeon datang dengan menggandeng tangan Na Yuna. Sementara Sunghoon menunggunya di dalam mobil. Setelah membuka pintu, Na Yuna terpaku melihat Appanya yang duduk di sofa. "Appa!" Teriak Na Yuna sembari berlari memeluk Lee Dae Wook. "Na Yuna, rupanya kau datang dengannya? Oh Appa sangat merindukanmu nak." Ucap Lee Dae Wook. 

"Bagaimana dengan appa, Gwaenchana?" Ujar Na Yuna. 
"Sudah kubilang, Ayahmu baik baik saja Na Yuna." Sahut Jeon. 

Tiba tiba Jeon menurunkan tubuhnya mengambil buah anggur yang ada di lantai. "Kau sangat baik." Sahut Lee Dae Wook. "Kamsahamnida." Jawab Jeon dengan senyum smirk. "Emmm Na Yuna, nanti aku akan menjemputmu lagi. Aku ingin pergi sebentar." Pamit Jeon, lalu pergi meninggalkan Na Yuna. 

Jeon tersenyum smirk, "Pria rakus itu, tidak akan tahu aku memasang penyadap di rumahnya." Kekeh Jeon sembari berjalan menuju parkiran mobil. "Kemana gadis itu?" Ujar Sunghoon. "Biarlah dia bersama Appanya untuk terakhir kalinya." Kekeh Jeon. Sunghoon pun menghela nafas, "Karena dia, kita jadi incaran polisi sekarang.Pembunuhan malam itu.." Kekeh Sunghoon. 

"Antar aku ke rumah sakit." Suruh Jeon. 
"Mwo, tiba tiba kau mau periksa?" Ujar Sunghoon. 
"Aniyo." Ketus Jeon. 
Sunghoon pun mengernyit. 

***

Hospital 

R. VIP. Kim Mingyu 

Didalam ruang ICU, disanalah seorang namja terbaring koma dengan alat bantu sebagai penunjang hidupnya. Lalu Jeon melangkahkan kakinya perlahan-lahan menghampiri ranjang namja , lebih tepatnya detektif Mingyu. Jeon tersenyum dibalik masker hitamnya. Mingyu terbaring koma karena mengalami kecelakaan tadi, setelah mengejar mobil milik Jeon. Jeon tak menyangkal hal itu akan terjadi. 

"Ya, ottoke rasanya terbaring di sana?" Kekeh Jeon dengan menepuk nepuk pipi Mingyu. "Sudah ku bilang, jangan mengejarku. Jangan ikut campur denganku. Tapi, aku masih merasa kurang." Kekeh Jeon dengan tawa kecil. Kemudian Jeon mengeluarkan senjata andalannya, sebuah pisau lipat dari saku bajunya. 

Angel is Back || JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang