"Jinja?"
"Dia juga mencoba meracuni ayah dengan obat palsu, bukankah dia sangat jahat? Bagaimana jika kau menjadi korban Na Yuna?" Ucap Lee Dae Wook.
"Aku memberi dua pilihan, ikut bersama ayah atau Jeon?" Sahut Lee Dae Wook. "Maksudmu, aku harus ikut bersama pria kejam seperti mu yang sama sekali tak punya hati?" Protes Na Yuna dengan tatapan tajam. "Kau tidak lain dari Jeon, tapi sayangnya kau lebih layaknya seorang devil kau membunuh orang orang yang tak berdosa. " Bantah Na Yuna, mampu membuat Lee Dae Wook tak habis pikir.
"Jika kau membencinya lepaskan dia, bukankah aku yang kau inginkan? Lepaskan dia." Sahut Jeon.
"Aku senang kau tahu. Kalian lepaskan dia dan tangkap namja itu." suruh Lee Dae Wook. Para suruhan Lee Dae Wook itu segera melepas tali yang mengikat Na Yuna. Na Yuna pun segera berlari dan memeluk Jeon dengan erat. Jeon membiarkan dadanya itu sebagai tempat bersandar Na Yuna dengan air matanya.
"Wah suasana berubah menjadi romantis…." Kekeh Lee Dae Wook sembari bersedia menembakkan peluru dari pistol genggamannya. Dengan sigap Jeon mendekap Na Yuna dan mengajaknya untuk jatuh ke lantai untuk menghindari peluru. Dorrr!... Suara tembakan itu langsung membuat Na Yuna ketakutan. "Na Yuna, seharusnya kau pergi seperti yang lain. Ayahmu benar aku devil. Aku yang sudah membunuh Hyung mu, aku sudah membunuh banyak orang. Pergilah, tinggalkan aku. Seseorang sepertiku tidak layak untuk dicintai. Pergilah." Ucap Jeon dengan perlahan.
Na Yuna tak henti menatap mata Jeon yang menatapnya dengan penuh tatapan dalam itu. Dari tatapan itu Na Yuna melihat ketulusan hati Jeon, yang tak menginginkan Na Yuna untuk meninggalkannya. "Jeon ah, aku bukan orang yang pergi meninggalkan seseorang yang terluka sementara dia sedang butuh bantuan, bantuan untuk membebaskan dia dari kegelapan, aku tahu dan aku harus menyelamatkannya. Sekarang hampir berakhir… Jadi, mari kita hidup bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu, aku berjanji. Kumohon berhentilah. " Ucap Na Yuna.
"Jinjayo?" Ujar Jeon. Na Yuna mengangguk. "Aku berjanji." Jawab Na Yuna. Lalu mereka berdua pun bangkit, "Kau berjanji tidak akan meninggalkan ku, biarkan aku membunuhnya." Pinta Jeon. Na Yuna terdiam dengan hatinya yang bimbang, biar bagaimanapun Lee Dae Wook tetaplah ayahnya. "Dia Ayahku…tapi dia yang membunuh ibuku. Jeon ah, kali ini saja. Lakukan lah." Ungkap Na Yuna.
"Ok. Pergilah, aku tidak mau kau terluka." Suruh Jeon. "Mwo?"
"Jeon kau tidak menepati ucapanmu…" Sahut Lee Dae Wook.
"Pergi Na Yuna!" Bentak Jeon, Na Yuna yang tersentak itu segera melarikan diri.
Kini hanya ada Jeon seorang diri untuk melawan Lee Dae Wook dan para rekannya. Bukan masalah kecil baginya. Ia yakin dengan pisau yang selalu dibawanya akan membunuh mereka semua. "Ya, ku pikir kau akan kalah… ani maksud ku dengan pisau itu." sahut Lee Dae Wook. Jeon menyeringai lalu tertawa kecil, "Jelas kau belum mengenalku, kau hanya tahu kalau aku pembunuh. Tapi, aku bisa menghabisi kalian semua hanya dengan waktu yang sangat singkat." Kekeh Jeon.
"Lawan dia!" Sontak Lee Dae Wook. Seketika para pasukan nya itu menyerang Jeon dengan senjata tajam yang mereka bawa. Dengan sigap Jeon menangkis serangan itu dengan pisau miliknya, dan menusukan pisaunya ke tubuh orang orang itu. Tak kurang dari satu menit, mereka semua tergeletak diatas lantai bermandikan darah. Bahkan wajah Jeon penuh dengan percikan darah. Lee Dae Wook yang melihat hal itu, sedikit terkejut.
"Ku akui. Kau memang ahli dalam hal ini." Kekehnya sambil bertepuk tangan. Jeon sudah membidik Lee Dae Wook, tanpa ragu ia langsung menyerang nya. Namun, mereka sama sama bisa menangkis serangan itu. Saling memukul dan memukul. Buaghhh!... Buaghhh!... Kedua terjatuh, Jeon menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah itu. Dengan sigap ia meraih pistol dari pasukan Lee Dae Wook yang tergeletak disampingnya.
DOR!
DOR!
DOR!
Ia melontarkan peluru itu tepat ke arah organ vital Lee Dae Wook. Lee Dae Wook langsung tergeletak. Jeon pun merangkak menghampirinya dan menempelkan pistol itu tepat di jidat Lee Dae Wook. "Ya, kau tidak ingin mengatakan pesan terakhir?" Ujar Jeon dengan senyum lebar. "Kamu… pasti akan mati." Ucap Lee Dae Wook. Jeon mengernyit dengan tertawa kecil lalu menatap Lee Dae Wook dengan tatapan tajam.
Pushhhh! Jeon menembak kepala Lee Dae Wook. Dengan mata terbuka itu, Lee Dae Wook sudah mati. Perlahan Jeon bangkit sembari berpegangan meja disampingnya, ia merasa tubuhnya semakin lemah. Lalu ia melangkahkan kakinya membawa pistol itu dengan terhuyung-huyung sambil mencengkram dada kirinya yang terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel is Back || Jeon
FanficJeon pria pembunuh hanya untuk bersenang-senang. Kisah pilu dimasa lalu menjadi senjata untuk dirinya balas dendam. "Setiap orang harus merasakan hal yang sama, itulah keadilan. " ~Jeon 💸Casting ☠︎ Jeon Jungkook ☠︎ Lee Sunghoon ☠︎Lee Dong Wook ☠︎C...