Jaemin berjalan menuruni tangga, pemuda manis itu sudah siap dengan seragam olahraga nya.Di ruang tamu sudah ada Jeno dan Guanlin yang tengah mengobrol juga menunggu Jaemin siap.
Setelah itu mereka berpamitan pada Jungwoo, dan menaiki motor masing-masing dengan Jaemin yang berada di atas motor Jeno.
Jeno menjalankan motornya, membiarkan Guanlin berada di depan lebih dulu.
Saat sampai, sudah banyak yang datang. Lomba pun sudah di mulai, mereka berangkat siang karena tak ada lagi yang mengikuti lomba.
Berjalan menuju lapangan dan naik ke tribun, duduk di tempat yang sudah lebih dulu ada Haechan dan teman mereka yang lainnya.
Mereka tampak fokus menonton perlombaan berlangsung, tanpa tau jika wanita paruh baya menatap diantara mereka dengan tatapan tajam lalu menyeringai.
Jaemin yang tak sengaja beradu tatap dengan wanita itu bingung, di tambah wanita itu berlalu begitu saja dengan langkah angkuh.
Pemuda manis itu tak mau memikirkan, ia memilih acuh dan kembali menatap perlombaan.
Clasmet berakhir pukul tiga sore, mereka istirahat sebentar sebelum pengumuman siapa pemenang yang akan di umumkan di akhir acara.
Jaemin duduk bersama Haechan di tribun, membiarkan yang lain pergi entah kemana. Pemuda manis itu memikirkan tentang wanita tadi, entah kenapa. Karena penasaran, pemuda manis itu menceritakan pada Haechan.
"Gue gak liat, na. Yang mana sih?" Tanya Haechan.
Jaemin diam, mencari apa wanita itu masih ada. Hingga pandangan beralih pada wanita yang berdiri tak jauh dari lapangan.
"Itu, yang pake baju merah." Ucap Jaemin, tanpa menunjuk orangnya.
"Yang itu?" Kata Haechan, pemuda manis itu menunjuk wanita yang Jaemin beritahu.
Jaemin membulatkan matanya, pemuda manis itu menepuk tangan Haechan.
"Chan, kenapa di tunjuk!" Haechan terkekeh pelan.
"Apa banget gayanya, norak." Kata Haechan saat melihat orang yang Jaemin beritahu.
"Gak boleh gitu." Haechan mengangkat bahu tak peduli, karena menurutnya penampilan wanita itu benar-benar membuatnya sakit mata.
Pakaian yang mencolok membuat nya menjadi perhatian orang-orang, seperti wanita itu sengaja.
Tak lama yang lain kembali, memberikan mereka berdua cemilan. Jaemin dan Haechan mengucapkan terima kasih kemudian membuka cemilan itu dan memakannya.
Setelahnya suara mic terdengar, mereka mengalihkan pandangan ke tengah lapangan. Terlihat wanita berbaju merah itu di sana, membuat mereka saling bertatapan bingung. Menanyakan siapa wanita yang berdiri di sana, sementara Guanlin berdecak melihatnya.
"Sialan."
Pemuda tampan itu membuka ponselnya, memberikan pesan kepada sang papa.
"Selamat siang semua." Sapa wanita itu dengan suara terdengar di lembut-lembutkan.
"Saya Luna, selaku anak kedua dari pemilik sekolah. Berdiri nya saya di sini akan mengumumkan siapa pemenang dalam acara clasmet ini." Ucap wanita itu lagi, entah mengapa pandangannya terus menatap kearah Jaemin.
Jaemin bingung, namun berusaha tak peduli dan kembali memakan cemilan. Sementara Guanlin menatap wanita itu dengan tangan terkepal kuat.
Cukup lama wanita itu terus berbicara, entah apa ia bicarakan. Murid yang lain tampak asik dengan kegiatan masing-masing, tak memperhatikan membuat wanita itu menggeram pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
plester kelinci [✓]
FanficBerawal dari Jaemin yang menolong ke dua kakak kelasnya, hingga beberapa hal yang tak ia tau perlahan terbongkar.