Ucapan Taeyong menjadi kenyataan.Pria manis yang menginginkan Jaemin menjadi anaknya itu benar, begitu dengan ucapannya.
Yang mengatakan jika Jaemin akan menjadi menantunya dari Mark, tentu saja karena pernikahan keduanya.
Jeno kira ini mimpi, karena tak pernah ada di bayangannya.
Melihat orang yang di cintai menikah dengan orang lain, terlebih ini adalah kakaknya sendiri.
Jeno tak tau harus merasa bahagia karena pernikahan kakaknya, atau merasa sedih karena orang yang menikah dengan kakaknya adalah orang yang ia cinta.
Meski menatap kedepannya dengan wajah datar, tapi hatinya begitu sakit. Seperti ada sesuatu yang meremasnya kuat.
Sakit sekali melihat nya.
Ucapan Taeyong yang Jeno kira hanya gurauan kini menjadi kenyataan.
Di depan sana, setelah mengucapkan janji suci mereka akan berciuman. Jeno menatap ke depan, berusaha menguatkan hatinya.
Hingga—
"Stop! Huwaaaaaaaaa."
Pasangan pengantin itu menoleh, mendapatkan pria manis dengan perut besar menangis menatap mereka.
"Jangan di lanjut, dedek bayinya udah gak mau liat ayahnya menikah lagi." Rengek pria manis itu.
Setelahnya Mark turun dari panggung, berdiri di hadapan pria manis itu lalu memeluknya dan mengusap punggung itu pelan.
Sementara Jeno menghela nafas lega dan mendekat kearah Jaemin lalu mengecup bibir pria manis itu dan sedikit melumatnya, Jaemin terkejut dan menepuk dada Jeno karena kehabisan nafas.
"Heh!" Jeno menoleh, mendapatkan Taeyong yang berdecak pinggang melihatnya.
"Kenapa jadi kalian yang nikah, turun gak!" Jeno menggeleng, pria tampan itu memeluk tubuh Jaemin.
"Udah ah dramanya, lagian menantu bubu nangis tuh." Ucap Jeno.
Taeyong mengalihkan pandangannya.
Benar saja, menantu manisnya itu menangis sambil memeluk Mark.
Jeno dan Jaemin saling berpandangan sebelum tertawa pelan.
Ini semua berawal dari Haechan, iya pria manis dengan perut besar itu Haechan. Suami Mark.
Pria manis itu mengidam ingin melihat Mark menikah lagi, tapi dengan Jaemin. Membuat seolah-olah mereka benar-benar menikah meski saat semua berjalan lancar sesuai keinginan Haechan, pria manis itu malah menangis.
Takut menjadi kenyataan.
Tolong jangan salahkan Haechan, salahkan bayinya saja yang meminta aneh-aneh.
Jaemin melihat itu menggeleng, masih tak menyangka karena ia dan sahabatnya itu menjadi iparan karena menikah dengan kakak beradik Jung.
Jika Haechan tak lama lagi akan melahirkan maka Jaemin baru saja memasuki bulan ke 5.
Mereka memang sudah menikah, tapi menuju pernikahan itu tak dari Jaemin maupun Jeno.
Tapi mereka berhasil melewati itu semua.
...
habis, ak gabut doanggg.
KAMU SEDANG MEMBACA
plester kelinci [✓]
Fiksi PenggemarBerawal dari Jaemin yang menolong ke dua kakak kelasnya, hingga beberapa hal yang tak ia tau perlahan terbongkar.