[20]

3K 231 3
                                    


Jaemin membantu Jungwoo menyiapkan makan malam, sejak tadi tak ada obrolan. Papi nya itu diam, entah memikirkan apa.

"Kamu panggil papa sama kak alin, makan malam udah siap." Ucap Jungwoo, Jaemin mengangguk.

Berjalan kearah kamar orang tuanya juga sang kakak.

"Pa, makan malam udah siap." Ucap Jaemin luar kamar sang papa setelah mengetuk pintu kamar, begitu dengan kamar Guanlin. Bedanya pemuda itu langsung keluar dan merangkul Jaemin menuju ruang makan.

"Papa mana?" Tanya Jungwoo.

"Mungkin nyusul."

Tak lama Lucas datang, mereka makan malam dan hanya ada suara dentingan sendok yang beradu.

Setelah selesai, mereka merapihkan meja makan. Berjalan beriringan menuju ruang keluarga, seperti biasa. Berkumpul untuk bercerita tentang apa yang terjadi hari ini.

Mereka diam, fokus dengan televisi tanpa ada bicara. Aura tak enak yang Lucas keluarkan membuat mereka enggan untuk bicara, Lucas yang merasakan itu menghela nafas pelan.

"Papa minta maaf." Ucap Lucas membuat ketiga nya bingung, namun Guanlin yang setelah itu paham berbicara.

"Bukan salah papa, kita juga gak tau kalau orang itu kembali." Sahut Guanlin, Jungwoo mulai paham namun Jaemin tidak.

"Wanita itu, adik angkat papa." Kata Lucas.

"Dulu, keluarga papa hutang budi sama dia. Kakek kamu, angkat dia jadi anak nya sebagai balasan atas apa yang dia lakukan." Lanjut Lucas.

"Awalnya baik-baik aja, papa sama nenek kamu terima dia dengan senang. Tapi lama kelamaan dia jadi seenaknya, dia pernah nyatain perasaannya sama papa tapi papa nolak karena papa sudah punya papi kamu. Saat papa meminta ijin untuk menikah pun, hanya dia yang menolak. Kakek dengar itu tentu aja marah karena bagaimana pun dia gak ada hak atas itu."

Memang, wanita itu mulai memperlihatkan sifat aslinya setelah beberapa tahun. Wanita itu juga memiliki rasa pada Lucas, saat Lucas membawa Jungwoo pun wanita itu tampak tak senang.

Setelah kedua orang tua Lucas meninggal dunia, wanita itu pergi keluar negeri dan kembali setelah beberapa tahun kemudian bersamaan dengan kecelakaan Jungwoo. Wanita itu tampak senang, dan menetap di sini.

Lalu hal tak mengenakan yang terjadi pada Guanlin karena wanita itu membuat Lucas marah, saat itu Luna dengan sengaja mendorong Guanlin dari tangga entah apa yang membuat wanita itu kesal.

Lucas tak berpikir lagi langsung mengusir Luna, mengatakan pada wanita itu untuk pergi sejauh mungkin. Jangan memperlihatkan wajah nya di depan dirinya atau menginjakkan kaki nya di rumah Lucas dan apapun yang menjadi miliknya. Tapi wanita itu, setelah beberapa tahun kembali dengan berani memperlihatkan wajahnya di depan Lucas dengan wajah angkuh.

"Kecelakaan kamu, ada sangkut pautnya sama dia?" Tanya Lucas, Jungwoo mendongak. Pria manis itu menggeleng tak tahu.

"Apa dia ancam kamu sebelum kecelakaan itu terjadi?" Tanya Lucas lagi, Jungwoo mengangguk pelan.

Lucas menghela nafas kasar, pria tampan itu mengacak rambutnya.

"Perkataan kamu itu, dia orangnya?" Tanya Lucas pada Guanlin, pemuda itu mengangguk.

"Saat dia dorong alin pun, karena alin tau dan gak sengaja dengar omongan dia di telpon entah sama siapa." Jawab Guanlin.

Lucas menggebrak meja membuat Jaemin tersentak kaget, pemuda manis yang diam mendengarkan cerita Lucas langsung memeluk Jungwoo takut.

Badan pemuda itu sedikit bergetar, Guanlin pun menegur sang papa membuat Lucas menghela nafas kembali dan menarik Jaemin dalam pelukannya.

"Maaf, maaf buat kamu takut." Ucap Lucas lembut, Jaemin mengangguk pelan.

plester kelinci [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang