PROLOG

315 44 0
                                    
















                                     ______

Seorang perempuan sedang berlari lari an di hutan, dia terus berlari menghindar dari kejaran mahkluk yang sangat menyeramkan. Banyak sekali mahkluk jelek yang mengejarnya, saat ini dia sudah sampai di dalam terowongan yang gelap. Dia jalan mengendap ngendap, bersembunyi dan berusaha agar tidak memancing perhatian para mahkluk jelek itu.

"Huh huh"

"Mahkluk apa itu?aku tidak pernah melihat nya, jelek sekali mereka sudah berlumuran darah dan badan nya robek robek seperti itu." Dia beristirahat sebentar di dalam bus yang sudah rusak, ada beberapa barang di dalam bus dia pun mencoba mengumpulkan nya siapa tau barang tersebut berguna nanti nya.

"Tongkat apa ini?"

"Apa sihir ku berguna disini?"

"Apa yang terjadi sehingga aku bisa tersesat kesini?"

Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala nya, sudah merasa barang yang ada di dalam bus habis dia kembali duduk sejenak mengumpulkan tenaga untuk kembali mencari jalan keluar dari terowongan ini.

"Wand ku mana ya? apa jatuh saat aku berlari larian?" Dia mencoba mengeluarkan kekuatan nya melalu jari nya tanpa menggunakan Wand nya.

Dengan mengarahkan jari nya ke sebuah kaca di bus membuat kaca tersebut pecah dan membuat beberapa mahkluk jelek tadi tertarik pada suara yang dia buat.

Sialan

Berlari keluar dari bus dan melawan beberapa mahkluk jelek di depan dengan tongkat berduri yang ia dapat di bus. Dia juga terus mendumel kenapa dia sekarang bisa menggunakan sihir tanpa menggunakan Wand nya sedangkan saat di dunia sihir dia tidak bisa menggunakan sihir tanpa tongkat, ini tidak adil bahkan dia selalu mendapat nilai pas pas an saat di tes sihir tanpa Wand. Tapi tidak apa apa dia bersyukur itu artinya sekarang ia bisa menggunakan sihirnya tanpa Wand, karena Wand yang ia punya sedari dulu hilang begitu saja ketika dia sampai di tempat ini.

"Tunggu kalau begitu kenapa aku tidak menggunakan sihir ku saja?" Masih terus berlari hingga dia menemukan jembatan yang rusak menghubungkan nya dengan tempat di sebrang nya

Dia berhenti sebentar apakah ia bisa melompat ke sebrang? jaraknya cukup jauh dia takut bukannya dia selamat malah jatuh ke jurang yang dalam.

Dan tiba tiba saja ada mahkluk jelek yang menerkam dari belakang.

"MINGGIR KAU MAHLUK JELEK ARGHH." Berusaha menyinggirkan dengan tongkat berduri yang dia dapat tadi.

"CRUCIO"

"Ayo kau pasti bisa melompat kesana." Dia pun lompat dan

BRUKKK

𝄞𓂃 ࣪˖ ִֶָ 𓈈⭒🕰️ ゚.

"Bagaimana kau bisa berada di kota mati itu?"

"Kota mati?"

"Iya yang tadi kamu ceritakan itu adalah kota mati, kota yang menyebabkan dunia ini penuh dengan zombie"

"Zombie? Apa itu?"

"Tunggu, kenapa kamu bisa tidak tahu apa itu zombie?"

•*'*•

"JADI KAU ADALAH PENGHIANAT NYA!?" Jayden baru saja memergoki Raven yang sedang mengendap ngendap ke ruang laboratrium.

"BUKAN, AKU BERANI BERSUMPAH"

Rencana kita berhasil.

Jayden, dan yang lainnya hanya menatap Raven dengan tatapan tidak percaya.

"Lalu? Untuk apa kau ke laboratrium mengendap ngendap seperti ini jika bukan untuk mencuri vaksin? UNTUK APA?!" Jayden mendekat dimana Raven berada, Raven hanya diam menatap Jayden dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Kau hanya diam, berarti itu benar?"

"Tidak.."

Benar itu benar RAVEN ADALAH PENGHIANAT DI ANTARA KALIAN.

•*'*•

Dua orang berbadan besar dengan jubah, dan rompi pelindung yang terbuat dari titanium tidak lupa senjata tajam di tangan nya. Tengah membawa Catherine ke sebuah ruangan dimana Jayden, dan seseorang mirip dengan Benjamin.

"Catherine? Kamu kenapa bisa disini?" Jayden tentu kaget dengan keberadaan Catherine disini, bahaya.

"Nah Jayden, jadi kau lebih percaya kata kata saya atau tidak? Jika tidak siap siap kamu melihat perempuan itu dengan kepala nya yang akan terpisah dari tubuh nya." lelaki yang wajah nya sangat mirip dengan Benjamin bersuara.

"Jayden jangan" Catherine memberontak, lalu salah seorang tadi menyayatkan pisau kecil pada leher Catherine. Jayden menatap tajam lelaki bertubuh besar itu, bersiap melemparkan pisau nya.

"Jayden lebih baik kau percaya saya jika kamu ingin selamat, lagi pula tujuan kita sama"

Aku bingung, siapa kah yang sebenarnya penghianat?

"Baiklah aku percaya pada mu, Orion"

_______

FATE : LOST IN THE FUTURE

FATE: LOST IN THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang