Salsa terus menyibukkan dirinya dengan beberapa pekerjaan. Bahkan Salsa merencanakan untuk launching desain terbarunya dalam waktu dekat. Ia bekerja dari pagi bahkan bisa sampai lembur dan menginap di kantor. Semua itu Salsa lakukan agar tidak memikirkan Sekala.
Terhitung sudah satu minggu Sekala dibawa Adhira dan Salsa sama sekali belum pernah menjenguknya. Bukan sudah lupa, tetapi ia yang memaksakan diri untuk menjauh agar terbiasa. Tetapi padatnya kegiatan Salsa membuat perempuan itu kelelahan.
Hari ini ia harus diinfus karena terus mual dan tidak nafsu makan. Meskipun tidak dibawa ke rumah sakit dan perawat yang datang ke butik Salsa, tetap saja itu membuat Lian khawatir. Salsa sudah mengabari bahwa ia tidak apa-apa. Jadi Lian tidak perlu ke butiknya.
Bukan tanpa alasan Salsa melarang Lian untuk ke butik. Tetapi ia sedang memikirkan bagaimana caranya untuk memberi kejutan tentang kondisinya sekarang.
"Gimana ya cara bikin surprise buat Lian? Ini kan kehamilan yang udah kita tunggu-tunggu." Tanya Salsa pada adiknya. Sedari pagi ia menangis terharu saat selesai testpack dan hasilnya garis dua.
"Katanya mau launching produk? Kapan?"
"Tiga hari lagi."
"Yaudah kak, kasih surprise nya pas acara itu aja. Nanti kan kak Lian pasti dateng ke acaranya."
Ide yang sangat bagus dari Nabila yang harus Salsa ambil. Semesta bekerja. Niat Salsa ingin launching produk baru agar bisa sibuk, ternyata dibarengi dengan kabar bahagia tentang kehamilannya. Sehingga acara itu sekaligus untuk perayaan.
Papiyan🕊️
Li, tiga hari lagi aku mau launching produk.
Ha? Persiapan dari kapan? Udah 100%?
Udah sayang, tinggal acaranya aja.
Tim aku gercep banget kalo soal beginian.Proud of you cantikkk.
Hebat banget istri aku.Jadi bisa nggak?
Bisa dong, aku pasti dateng.
***
Beberapa hari ini Lian terpaksa nebeng Aro karena mobilnya yang sedang diservis. Selain Salsa yang menyibukkan diri, dua minggu ini Lian juga sedang banyak pekerjaan. Banyak kasus yang harus Lian tangani. Bedanya, Lian akan pulang ketika sore tiba dan tidak sampai lembur di kantornya.
Dalam waktu dua Minggu juga sudah terhitung 10 hari Lian berkunjung ke rumah Adhira, sisanya tidak datang karena hari libur dan ia habiskan waktunya bersama Sala. Ia menemui Sekala tanpa sepengetahuan Salsa. Setiap pulang kerja dan merasa lelah, pelariannya pasti menemui Sekala lebih dulu. Setelah Salsa pulang dari butik saat larut malam, Lian baru akan pulang juga.
Awalnya memang hanya Lian dan Adhira yang tahu. Tetapi, karena saat ini Lian ikut mobil Aro, jadi tambah satu lagi orang yang mengetahui bahwa Lian sering menemui Sekala. Seperti saat ini,
"Belok aja ke rumah Adhira." Pinta Lian.
"Anjing, lagi?" Tanya Aro. Pasalnya baru kemarin Lian memintanya untuk mengantar ke rumah Adhira.
"Iya, gue kangen sama Sekala."
Kemarin Lian datang sebelum berangkat kantor dan setelah pulang. Hari ini ia baru bisa menyempatkan waktunya di malam hari saat semua pekerjaannya sudah selesai.
Lian tidak pernah memberitahu Salsa bahwa ia sering berkunjung ke rumah Adhira. Lian selalu mengatakan harus lembur di kantornya, ternyata sampai pukul sebelas malam Lian di rumah Adhira untuk menemani Sekala. Salsa tidak akan curiga karena ia saja sibuk dengan pekerjaannya sampai pulang malam, apalagi Lian, pasti berkali lipat sibuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedekat Detak dan Detik
Ficção AdolescentePengkhianatan itu nyata, di depan mata. {Alma Salsabila Svarga} Manusia itu tempatnya salah. {Lian Anggasta Palupi} Cerita SDD yang di tiktok sedotan jasjus aku pindah ke sini yaa!!