26

2.6K 271 42
                                    

"Oh, Jaehyun udah sampe!"

"Heh, Jaehyun! Lu bawa anak siapa??!"

Sesampainya di Cafe, Beomgyu dan Jaehyun disambut dengan pekikan kaget dari rekan-rekan kerja di kantor. Maklum, mereka tidak pernah melihat si bungsu sebab biasanya Sungchan yang akan dibawa kalau ada kesempatan membawa anak ke tempat kerja. Bahkan tidak banyak yang tahu kalau Jaehyun punya dua anak karena Beomgyu nyaris tidak pernah terlihat.

"Anak gue juga. Kembarannya Sungchan," kata Jaehyun memberitahu.

"Aduh, manis banget! Siapa namanya, adek?"

"Ih, gemes. Sini duduk sini."

"Lucu banget malu-malu gitu. Mau permen, ngga?"

Sorot mata yang penuh antusias itu, menyerang Beomgyu bertubi-tubi karena dirinya menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi pujian-pujian dan sorakan yang membuat kebisingan dalam Cafe tersebut, menerbitkan perasaan tak nyaman lantaran tak pernah terbiasa, alhasil ia memundurkan langkah; menyembunyikan dirinya di belakang punggung Jaehyun lalu mencengkeram jaket Papa-nya erat-erat.

"Yaampun, jangan takut, sayang. Kami ngga ngegigit kok."

"Udah, mundur sana, jangan diganggu. Anak Jaehyun yang ini ngga bisa sembarangan didekati," kata Mingyu yang baru saja muncul dari belakang Jaehyun. Menolehkan kepala, ia tersenyum sambil melirik Beomgyu yang masih takut-takut. "Halo, anak baik," sapanya kemudian.

"Ayo duduk. Sini."

Beomgyu pun diarahkan untuk duduk di antara Jaehyun dan Mingyu. Rekan-rekan kerja mereka yang datang terhitung delapan, kebanyakan laki-laki, hanya ada tiga gadis di sana yang gemas melihat Beomgyu sampai memberi banyak permen coklat.

Awalnya, Beomgyu menolak karena merasa tidak enak, akan tetapi Mingyu langsung merampas permen-permen tersebut lalu menyimpannya di tas kecil miliknya. "Ntar dimakan bareng Kakak, ya? Tapi abis itu jangan lupa sikat gigi biar giginya ngga bolong." Begitu katanya.

"Kok gue ngga tau kalau Sungchan punya kembaran? Lu nya ngga pernah cerita sih, Jae," celetuk salah seorang gadis yang duduk di sebelah Mingyu.

"Pernah. Cuman memang ngga pernah gue bawa aja ke kantor. Baru kali ini bawa karna mau sekalian nonton Sungchan tanding nanti."

"Dari mukanya sih mirip, tapi Sungchan aktif banget kan anaknya, semua diajak ngobrol, yang ini lebih ke pemalu."

"Kembaran mah harus paket lengkap. Yang satu extrovert, yang satunya introvert, biar Bapaknya ngga pusing-pusing amat-aww." Yang ini Mingyu yang menjawab dengan candaan kemudian mendapat geplakan pelan di kepala belakangnya. Beomgyu menoleh padanya dengan tatapan kebingungan, Mingyu pun mengeluarkan cengiran lebar. "Eh, kenapa Sungchan ngga diajak?"

"Dia masih sekolah," jawab Jaehyun-si pelaku yang baru saja menggeplak kepala temannya itu secara diam-diam. Mingyu pun mengangguk-anggukan kepalanya paham lalu mengusap tengkuknya.

"Eh, siapa namanya? Ayo kenalan dulu," tanya gadis lainnya.

Si manis Jung itupun menatap pada Jaehyun sebentar sebelum menjawab dengan suara kecil, "Jung Beomgyu."

"AAAA, namanya cantik, suaranya juga cantik. Asli rejeki nomplok si Jaehyun punya anak."

Jaehyun hanya bisa terkekeh melihat teman-teman kerjanya itu.

Di lapangan indoor itu, Jeno yang baru saja berbincang dengan salah satu anggota timnya tiba-tiba mendapati Sungchan yang sedang duduk seorang diri dengan wajah murung. Anak itu sudah berganti pakaian dan ditinggal begitu saja oleh anggota tim lainnya yang tengah berdiskusi. Sungchan terlihat seperti anak buangan yang tidak berguna. Ada perasaan sesuatu yang mendorong Jeno untuk mendekatinya, dan duduk di sebelahnya tanpa mengucap sepatah kata.

We Are Family ❥ Jung FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang