Bara
gue udh ke kantor, ada meeting pntng.Begitulah pesan singkat dari Bara ketika aku bangun tidur. Pantas saja kucari tidak ada. Padahal aku ingin berterimakasih padanya karena tadi malam sudah membantuku.
Tapi kalau ingat tadi malam aku jadi malu sendiri. Kayak dih apaan sih Aurel deket-deket Bara. Tapi aku gak punya pilihan lain, kemarin sakitnya bener-bener sakit.
Rejeki anak baik ya gini, punya suami ganteng, gak pelit, perhatian, manis lagi haha. Aduh kok jadi muji dia sih.
Aku memilih bangkit menuju kamar mandi, membersihkan badanku. Kabar baiknya, schedule ku hari ini tidak pergi kemana-mana. Jadi aku akan bersantai di rumah.
Setelah tubuhku bersih dan segar, aku pergi ke dapur untuk memasak. Tapi mataku tertuju pada piring yang tersaji di meja makan.
Disana ada satu piring nasi goreng plus dengan telurnya. Disampingnya ada satu mangkuk kecil berisi anggur dan stroberi. Selanjutnya ada air putih dan jus mangga sebagai minumannya. Aku terkekeh kecil membayangkan Bara yang menyiapkan ini.
Disana tidak ada surat ataupun stickynote seperti pada cerita novel. Benar-benar tidak romantis.
Aku duduk dan menyantap sarapan buatan Bara. Nasi gorengnya tidak terlalu buruk untuk tipe buatan cowok. Lagi-lagi aku terkekeh. Ini dia ribet-ribet bikinin aku sarapan, dia juga sarapan atau nggak yah? Nanti saja deh kutanyakan.
Kalau cuma nyantai sepanjang hari aku bakal bosen nih. Kulihat sekeliling ruangan, masih banyak furniture yang akan lebih bagus jika dirapikan.
Oke Aurel, agenda kamu sekarang adalah beres-beres rumah.
xxxx
Seperti yang kukatakan tadi, kini sapu dan kemoceng sudah berada di tangan kanan dan kiriku. Dimulai dari lantai atas aja deh.
Sebelum menyapu, aku mengambil dulu pakaian kotorku dan Bara untuk dicuci. Tadinya aku mau laundry aja biar cepet, tapi kayaknya mending aku cuci sendiri deh biar hemat.
Sumpah demi apapun baju kotor Bara ini masih wangi. Ini dia pake parfume mahal apa ya? Padahal baju kotor ini udah dua hari di keranjang loh.
Udahlah emang si Aurel ini orangnya gampang kepincut. Ntar juga nyari-nyari di Shopee parfum kayak Bara.
Setelah kamar kami bersih, aku beranjak menuju ruang di sebelahnya, yaitu ruang kerja Bara. Seketika wangi Bara menyeruak. Aku berjalan mendekati berbagai koleksi miniatur Marvel. Dimulai dari superman, spiderman, batman, ironman, wonder woman, sampai aquaman. Ternyata dia Marvel lovers yah.
Aku berjalan ke meja kerjanya. Ada beberapa foto disana. Ada Bara waktu kecil, Bara waktu SD, SMP, dan yang paling menarik bagiku adalah waktu Bara SMA. Dasi yang tidak di sampulkan, kancing atas yang sengaja dibuka, dan bagian lengan yang sengaja dilipat. Benar-benar badboy sekali.
Aku tercengang melihat foto pernikahan kami yang berada di ujung kanan mejanya. Tidak menyangka jika Bara akan memasangnya disana. Aku saja tidak mengaitkan apapun dari pernikahan kami. Password hp ku saja masih tanggal ulang tahunku. Apa aku coba ganti saja ya?
Ting Tong!!!
"PAKET!"
Hah paket? Perasaan aku gak cekout apapun deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Short StoryGini ya rasanya jadi istri arsitek ganteng. Yuk simak! xxxx Nikah muda sama sekali tidak diharapkan oleh Bara dan Aurel. Bara yang fokus memajukan perusahaannya dan Aurel yang berjuang mendapat gelar...