❗️Hallo guys❗️
Tolong vote dan komen yaa jgn lupa❗️❗️
Happy reading dan jangan lupa tandai typo☝🏼
.
.
.
.
Bara kemana sih pagi-pagi gini udah ngilang aja? Pasti lagi sama si Karel nih. Soalnya tadi aku lihat kamarnya kosong dan berantakan. Emang manusia spek babi dia.Aku berdecak karena tidak ada balasan dari pesanku untuknya. Kupikir mereka berenang lagi seperti tempo lalu, tapi ternyata tidak. Apa mereka joging, tetapi sepatu mereka ada di dalam rak. Lalu kemana perginya mereka??
Ting!
Aku buru-buru membuka chat darinya. Sebuah video. Tumben dia pap. Mataku sontak terbelakak melihat isi video yang dikirimnya.
"Heyyo Karel ganteng sedunia disini. Kita lagi dimana, Pli? Abis ngopi di warung teh May kan?"
"Yoi."
Disana ada Bara, Karel dan Kipli yang bonceng tiga dimana Bara yang mengendarai motornya. Gila sih semenjak Karel disini, Bara dan Kipli ikut pecicilan. Tolong kembalikan suamiku seperti dulu.
Tak lama kemudian aku mendengar suara mesin motor yang berhenti. Aku segera turun menemui mereka bertiga.
"Bagus, masih pagi udah triceng." sindirku membuat mereka diam di tempat.
"Tau, gue diajakin nih bocah, Kak. Marahin dia aja." Karel melotot mendengar tuduhan Kipli yang menuduhnya.
"Jangan main-main lo korban selamat kiamat, tadi lo ya yang ngajak ngopi di warung Teh May."
"Kenapa sih lo panggil gue korban selamat kiamat mulu? Nama gue Keifano, panggil aja Kipli, nama apaan korban selamat kiamat." Kipli mendengus.
"Di film Kiamat Sudah Dekat kan si Kipli selamat."
Bara berjalan mendekat padaku. "Ini lagi, Bapak Bara yang terhormat, kenapa anda bisa-bisanya mau diajak triceng dan ngopi pagi-pagi gini? Anda lupa anda punya riwayat penyakit asam lambung?"
Bara terkekeh dan menaikkan alisnya. "Diajakin Karel."
Wah ni anak bener-bener ya!
Aku hendak memarahi Karel dan Kipli dengan seribu kata yang terlintas di otak. Namun Bara menuntunku hingga berjalan ke dalam rumah. Dia membawaku ke kamar.
"Masih pagi jangan marah-marah sama mereka."
Aku menghembuskan napas kasar. "Lagian lo juga sih." Dia mengelus tanganku pelan.
"Nanti siang lo kemana?" Aku menggeleng. "Gak kemana-mana."
"Berarti ayok ngedate sama gue."
"HAH?"
"Biasa aja tuh muka." Dia mengusap wajahku kasar. Aku berdecak. Gak salah nih dia ngajakin ngedate?
"Emang lo gak sibuk?" Dia menggeleng dan merebahkan tubuhnya di kasur. Dengan bertumpu pada tangan kanannya, dia menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Short StoryGini ya rasanya jadi istri arsitek ganteng. Yuk simak! xxxx Nikah muda sama sekali tidak diharapkan oleh Bara dan Aurel. Bara yang fokus memajukan perusahaannya dan Aurel yang berjuang mendapat gelar...