08. Saksi Mata

1.3K 198 24
                                    

gabrielaabgl replied to your story
Halo kak
Maaf aku dm malem malem
Tapi aku keknya pernah liat cewek yang ada di story kakak deh

aurellia2002
Halo kaaa
Gapapa kak gapapa bgt kok
Liatnya malem minggu kemarin kah ka?

gabrielaabgl
Iya kak
Sekitar jam setengah 10 an gitu
Aku pas makan di warung lamongan sama pacar aku kak

aurellia2002
Kak boleh kita ketemuan aja?
Kakak dimana biar aku yang ke tempat kakak

gabrielaabgl
Boleh kak
Tapi aku di kota Timur, gapapa kah?

aurellia2002
Hah kota timur?
Oh oke gapapa kak
Boleh share loc ya nanti?

gabrielaabgl
Siap kak
Kapan aja aku gapapa kak
Kalau misal kakak sibuk

aurellia2002
Besok bisa kak?
Soalnya ini penting

gabrielaabgl
Boleh kak
Nanti aku share lokasinya ya kak?

aurellia2022
Iya kak
Makasih banget ya kak sebelumnya

gabrielaabgl
Siap kak
Aku seneng bisa bantu

* * *

Pagi-pagi sekali, Indira sudah mandi dan baru saja selesai memakai pakaian. Hari ini ia memutuskan untuk memakai kemeja flanel kotak-kotak berwarna hitam dan celana jeans untuk menjalani hari. Selesai dengan pakaiannya, ia duduk di kursi dan mulai mengeringkan rambut, sedikit menatanya dengan catokan, dan juga tidak lupa memakai make up tipis.

Semalam ia dikabari oleh Ci Lia jika mereka hari ini akan pergi menemui orang yang mengatakan kalau ia melihat Indira malam itu. Atau dengan kata lain dia adalah saksi. Tapi entah kenapa Indira sedikit malas untuk pergi, bukan karena apa-apa, dia juga ingin Vero mendapat hukuman. Hanya saja ia sedikit malas bertemu manusia yang belum ia kenal. Semoga saja orangnya baik, jadi tidak terlalu merepotkan ia dan Ci Lia nanti.

Meong~

Ndut tiba-tiba datang dan bermain di kaki Indira, ia juga menggeram pelan pertanda ia tengah senang. Indira kemudian menatap Ndut dengan tangan yang masih fokus menyisir rambut, "kamu kok ga balik jadi manusia lagi sih, Ndut? Kan gampang kalau kamu yang jadi saksi, ga perlu sampe nyari-nyari kaya gini."

Meong~

Indira tidak bisa bahasa kucing tapi ia bisa menebak jika Ndut mengatakan permintaan maaf. Sudah dua hari ini Ndut belum kembali jadi manusia, entah kenapa bisa begitu tapi jujur Indira masih ingin mengobrol banyak bersama Ndut versi manusia—atau nama aslinya Amanda itu.

Tidak lama setelah obrolannya dengan Ndut, pintu kos Indira terdengar diketuk. Suara nyaring seorang gadis juga terdengar memanggil namanya. Ah, sudah pasti Ci Lia yang datang, hapal betul Indira dengan suara khas itu.

"Udah siap?" tanya Lia saat Indira membuka pintu. Indira mengangguk pelan, "tinggal pake sepatu."

Lia pun dengan sabar menunggu Indira memakai sepatu di depan pintu. Bersamaan dengan itu Ndut keluar dan mengeong-ngeong sambil menggosokkan badannya di kaki kiri Lia.

"Heh, ngapain kamu, Ndut? Mau ikut?" tanya Lia.

Meong~

"Ah, gada. Kamu di sini aja jagain rumah, Ndut." Indira yang sudah selesai dengan sepatunya itu tiba-tiba menggendong Ndut dan memasukkannya ke dalam. Namun sebelum Indira sempat menutup pintu, Ndut dengan cepat menyelinap keluar.

Crescent Moon [Amanda - Indira]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang