Part 6

52 10 0
                                    

*Tingtongtingtong*

Akhirnya jam istirahat pertama berbunyi, Jennie pada akhirnya bisa bernafas lega dengan Seulgi yang berjalan di sebelahnya ya.

" Thanks ya... Udah halangin sinar matahari buat aku.." Ucap Jennie Iya sejujurnya memiliki pertahanan tubuh yang lemah.

" Itu bukan apa-apa.." Jawab Seulgi yang sebenarnya merasa punggungnya hampir melepuh.

Jennie tersenyum, " Kamu mau ke kelas ya, nyari Lisa?"

" Nyari Lisa? Buat apa?" Tanya Seulgi yang merasa bingung.

" Aku sering lihat kalian berdua makan berdua bareng di kantin." Ucap Jennie lagi-lagi menggoda.

" Oh iya... Lagian gue paling deket sama Lisa." Jawab Seulgi menyetujui.

" Ohh Lisa beruntung banget memang." Goda Jennie lagi.

" Beruntung?" Seulgi lagi-lagi malah merasa bingung. Beruntung untuk apa?

" Mau kantin bareng nggak?" Tanya Seulgi yang tak mau ambil pusing dan mencoba mengajak Jennie yang sejujurnya mulai disukainya.

Tiba-tiba Moonbyul datang menghalangi langkah Jennie, dan juga Seulgi. Moonbyul yang tinggi membuat Jennie mendongakkan kepalanya untuk melihat.

" Ini minum buat kamu." Moonbyul menyodorkan teh kotak.

Seulgi mengeryitkan keningnya melihat perhatian yang tidak biasa itu.

" Jennie..."

Perhatian mereka bertiga tertuju pada Jisoo yang juga nampak mendekati mereka, " Oh Jen... Ini air putih dingin buat kamu."

Lagi-lagi Seulgi mengernyitk.an keningnya namun menatap pada Jisoo yang tersenyum manis pada Jennie.

Moonbyul merasa sedikit canggung dan menoleh pada Jisoo yang nampak memberikan tatapan permusuhan kepadanya. Seulgi yang berada di tengah-tengah merasa kecil mengingat jika sepertinya dua kakak kelas ini menyukai Jennie, dan mereka berdua nampaknya serius.

" Umm.." Jennie bingung melihat dua botol minuman yang disodorkan padanya.

Seulgi menggenggam tangan Jennie kini, dan menariknya.

" Eh.."

" Mau di bawa kemana?!"

Moonbyul, dan Jisoo langsung saja menghalangi mereka berdua.

" Gue ma Jennie mau ke kantin, kita berdua laper." Jawab tegas Seulgi yang masih menggenggam Jennie.

" Ini minumannya? Pilih salah satu dari minuman ini. Pilih yang mana?" Tanya Moonbyul masih menyodorkan begitu juga Jisoo di sana.

" Air putih menyehatkan, mending kamu pilih ini saja karena dingin." Ucap Jisoo ingin Jennie yang menerima air putihnya.

" Sehat bukan hal yang penting saat kamu masih muda... Kamu harus coba teh pucuk ini biar senyum kamu tambah manis, bikin aku diabetes." Gombal Moonbyul tak mau kalah.

" Eh.." Jennie malah merasa canggung karena merasa diperebutkan sekarang. Padahal dua orang di hadapannya adalah salah satu dari dua pasangan yang difavoritkannya di sekolah ini. Apakah hanya dia saja yang merasa seperti itu?

" Umm nih...." Jennie yang mendapatkan ide mengambil air putih dan juga teh kotak itu.

" Yang air putih dingin buat Kak Moonbyul, dan yang teh kotak buat Kak Jisoo." Adil Jennie yang tersenyum bahagia melihatnya.

Moonbyul, dan Jisoo saling bertatapan kini dan Jennie jauh merasa lebih bahagia.

" Ayo, Jen.. Ngantin aja yuk, gue yang traktir lagi!" Seru Seulgi yang merasa mendapatkan kesempatan dan menarik tangan Jennie untuk menjauh dari dua kakak kelas itu.

Moonbyul, dan Jisoo pada akhirnya hanya membiarkan mereka berdua pergi sembari melihat minuman yang ada di masing-masing tangan mereka.

" Lo suka sama Jennie? Lo bilang nggak bakal pernah suka sama dia karena dia cupu dan bukan tipe lo." Ucap Jisoo mengingatkan Moonbyul pada kata-katanya dulu.

Moonbyul tertawa, " Gue mungkin udah ludahin wajah gue sendiri sekarang."

" Orang kayak lo nggak bisa sama Jennie, lo suka sama Jennie karena perubahan fisiknya." Sengit Jisoo.

" Terus lo? Gue enggak pernah lihat lo suka sama Jennie sebelumnya." Balas percaya diri Moonbyul.

" Gue yang bakal milikin dia." Ucap Jisoo dengan keyakinannya.

" Dia bukan milik lo, dia milik gue. Satu-satunya gadis gue." Balas Moonbyul.

" Enggak bisa. Gue yang bakal dapetin dia lebih dulu." Tegas Jisoo agar Moonbyul mundur saja.

" Oh ya? Kita lihat aja nanti. Jangan pernah ganggu gue saat PDKT sama Jennie." Moonbyul langsung saja memberikan syarat di sana.

" Lo juga harus lakuin hal yang sama." Jisoo tak mau kalah.

" Dil." Moonbyul mengulurkan sebelah tangannya.

" Dil." Jawab Jisoo menyeringai.

Crush On You|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang