Part 8

44 7 0
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu. Para murid yang diunjuk sebagai pemeran pertunjukan drama sudah berkumpul di aula seperti yang diminta oleh para penanggung jawab pertunjukkan drama yang akan digelar.

Seulgi, dan Moonbyul berhasil masuk ke dalam meski cukup kesulitan di awal namun mereka berhasil. Karena memang tak ada yang boleh masuk kecuali yang berkepentingan saja untuk mencegah terjadinya spoiler pertunjukan yang akan dilakukan.

Untung saja mereka mengenal orang dalam seperti Moonbyul yang mengenal Jisoo, dan Lisa yang mengenal Seulgi, jadi Miyeon pun pada akhirnya hanya setuju-setuju saja.

" Tolong kenalkan karakter kalian masing-masing.." Seru Minnie selaku sekretaris yang menulis drama ini.

" Namaku Thea.. Seorang wanita sihir yang akan membangunkan seorang Laura yaitu ratu vampir di abad ke-31 untuk tujuan balas dendam." Jennie memperkenalkan karakter yang akan di perankannya di Monster.

" Namaku Laura.. Seorang ratu vampir yang berjaya di masanya. Merasakan jatuh cinta yang pada akhirnya akan merenggut nyawanya setiap kali merasakan cinta yang tidak tulus. Itulah kutukan yang diberikan kepadaku." Lisa mengentalkan karakternya.

Satu-persatu mulai mengenalkan karakternya masing-masing.

Pembacaan naskah. Memang cukup menarik, bahkan Jennie merasa sangat terpukau. Minnie sangat jago.

" Untuk naskah, itu sangat gampang. Kalian harus mengandalkan eksperesi wajah untuk menunjukkan emosi yang kalian rasakan." Minnie memberikan pelajaran singkat kepada mereka semua yang ikut.

Waktu sudah menunjukkan jam 4, seluruh anggota OSIS masih di sana namun pemeran drama yang tinggal hanya ada Lisa, dan Jennie yang dibutuhkan untuk mempelajari dansa. Di sana Seulgi ikut mengajari karna dia cukup jago berdansa.

Miyeon menatap wajah Lisa yang berpeluh keringat di sana.

" Coba kalian lakuin." Suruh Seulgi.

" Gak... Gak... Coba kamu lakuin sama Lisa, aku bakal tonton buat pelajarin." Ucap Jennie melepaskan dirinya segera dari Lisa.

" Oh okey.." Seulgi mengambil posisinya untuk berdansa bersama Lisa yang ditonton oleh Jennie yang merasa menang dan kegirangan.

Seulgi, dan Lisa berdansa dihadapannya.

' Aaaa... HP GUE!!' Batin Jennie menjerit merasa begitu gila. Andai Rose dapat melihat apa yang dilihat olehnya disini. Di jamin Rose akan cemburu padanya selamanya.

Lisa berputar-putar di sana yang diraih oleh Seulgi membuat Jennie semakin tersenyum-senyum.

Jisoo yang melihat senyum bahagia Jennie dari sana ikut tersenyum. Itu artinya tak ada yang Jennie sukai disana, dan itu membuatnya lega karna mereka hanya teman sekelas.

Jisoo tak mendekati Jennie karna tak ingin mengganggu fokus gadis itu, apalagi Miyeon terkenal tegas.

" Oke, coba kalian.." Suruh Miyeon pada Jennie, dan Lisa yang baru saja selesai berdansa dengan Seulgi.

Senyum bahagia Jennie langsung pudar, dia sama sekali tak ingat bagaimana Seulgi, dan Lisa berdansa, begitu juga gerakannya karna yang dia lihat hanyalah sisi romansanya saja.

Lisa sudah mengambil posisinya namun tidak dengan Jennie yang nampak sangat gugup.

" Kenapa?" Tanya Lisa.

" A-aku... Aku enggak inget.." Gugup Jennie membuat Lisa yang mendengarnya sedikit diam.

Lisa menoleh sekilas ke arah Miyeon, dia jelas mengingat seperti apa dia.

" Sekarang coba kamu ikutin langkah aku, saat aku mundur, kamu juga mundur." Ucap Lisa berbisik sembari mendekatkan wajahnya.

Jennie melihat wajah Lisa yang begitu mendekat merasa berdebar namun dengan cepat dia mengangguk kepalanya merasa yakin.

Seperti yang Lisa katakan, saat Lisa mundur begitu juga dengan Jennie meski tak cukup sempurna namun nampaknya para OSIS dapat menyetujuinya karna ini memang baru pertama kali latihan.

Miyeon merasa sedikit aneh akan pandangan Lisa pada Jennie yang menurutnya sedikit berbeda.

Jennie berputar saat Lisa pun menariknya namun karna kurangnya persiapan Jennie kehilangan keseimbangannya.

Puk!

" Akhh..!!" Teriak sakit Jennie saat kakinya terasa terkilir.

" Jennie.."

" Jen.."

Moonbyul yang awalnya sibuk menonton langsung berlari begitu juga dengan Seulgi, Jisoo, dan Lisa yang sudah berjongkok didepan Jennie, para OSIS juga ikut berkumpul.

Moonbyul yang memaksa untuk melihat Jennie pun ikut berjongkok dengan tatapan khawatir.

" Terkilir ya?"

" Hikss... Argh..." Jennie benar-benar merasa sangat kesakitan saat Moonbyul mulai memutar-mutar kakinya.

" Apa yang lo lakuin?" Lisa yang melihat Jennie kesakitan tentu merasa marah karena Moonbyul yang main asal pegang saja.

" Gue salah satu pemain basket profesional disekolah ini jadi gue udah belajar tentang hal-hal kayak gini." Ucap Moonbyul membuat Lisa pada akhirnya terdiam.

" Gue juga pemain basket." Gusar Lisa yang merasa diremehkan namun tangannya dengan erat menggenggam tangan Jennie untuk bertahan.

Miyeon lagi-lagi memperhatikan perhatian kecil itu namun kali ini dia malah merasa sedikit cemburu atas apa yang dia lihat.

Jisoo yang menonton tak bisa kesana meski ingin karna begitu ramainya, dan begitu sempitnya ruang begitu pun dengan Seulgi yang terus berusaha mengintip dari belakang.

Krek!

" Akhh..!!" Jerit Jennie.

" Udah enggak apa-apakan?" Tanya Moonbyul membuat Jennie yang tidak merasakan sesakit di awal tadi merasa sudah baik-baik saja.

" Syukurlah.."

" Jen... Pelan.." Lisa membantu Jennie untuk berdiri bersama Moonbyul.

" Oke, buat semuanya silahkan pulang. Kita akan lanjut latihan besok." Ucap Miyeon memberikan perintah membuat beberapa orang bersorak gembira karna akhirnya pulang.

Pandangan Miyeon tertuju pada Jennie, Moonbyul, Seulgi, dan Lisa yang nampak begitu perhatian pada gadis yang baru saja terkilir itu membuatnya merasa heran.

" Ya udah.. Kita pulang sekarang ya." Ajak Moonbyul yang diangguki Jennie.

Miyeon lagi-lagi memperhatikan bagaimana ekspresi Lisa yang terlihat cukup datar begitu pun dengan Seulgi yang berdiri disebelah Lisa. Pandangan mereka berdua tertuju pada Moonbyul yang membantu Jennie untuk membereskan barang-barangnya.

' Apa mereka bertiga menyukai gadis itu? Tapi kenapa Lisa juga harus menyukai gadis itu?' Batin Miyeon yang entah kenapa merasa keberatan.

Crush On You|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang