Part 11

51 10 0
                                    

Keesokan paginya:

Lisa mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat yang dilapisi pita merah yang disiapkannya semalam setelah mendapati pesan dari Jisoo yang mengatakan jika Jennie akan datang kesekolah hari ini.

Setelah rapat kemarin, mereka memang sudah memutuskan apa yang akan mereka lakukan jika Jennie sudah kembali kesekolah.

Dan ini adalah harinya.

Lisa mengambil kotak coklat kecil yang sudah dihiasinya dengan pita merah lalu memasukkannya kedalam tas ransel miliknya. Sembari mengancing tasnya, Lisa berjalan keluar kamar untuk sarapan bersama keluarga kecilnya dibawah.

*

" Mama.. Aku mau bawa kalungnya sekarang. Doa'in aku." Ucap Seulgi pada Nyokapnya yang sedang menyiram bunga dihalaman.

" Itu adalah kalung legendaris yang sudah diwariskan bergaris-garis. Siapapun yang memiliki kalung itu harusnya dia lebih tua darimu." Ucap Nyokap Seulgi dengan nada bijaknya.

Seulgi yang mendengar itu sedikit bingung, " Maksudnya Mah?"

" Itu sudah ketentuannya agar cinta kalian abadi selamanya, dan tak akan pernah diganggu siapapun."

Seulgi mengedip-ngedipkan matanya, dia baru mengetahui hal ini.

" Jika dia berada dibawah usiamu maka cinta kalian akan retak oleh seseorang yang dekat denganmu." Ucap Nyokap Seulgi lagi.

" A-aku... Aku akan tanya usianya nanti Mah.." Jawab Seulgi pada akhirnya yang membuatnya merasa ragu sekarang.

Sembari berjalan pergi membawa kalung legendaris itu, Seulgi merasa was-was apakah Jennie lebih tua darinya atau malah sebaliknya? Namun dibalik itu, Seulgi mencoba untuk tak mempercayai perkataan Nyokapnya yang menurutnya kolot.

" Nyokap gue kan lahirnya tanggal 1965, jadi wajar aja sih pemikirinnya Jawa gitu alias mistislah ya." Ucap Seulgi mencocok logikan.

" Santai Seulgi, usia hanyalah angka." Lanjut Seulgi pada dirinya sendiri agar tidak menyerah dengan cintanya.

*

Moonbyul yang berada di atas motornya yang sedang melaju kencang berhenti di depan sebuah toko bunga yang sudah buka.

" Bunga mawar merahnya sebuket." Ucap Moonbyul pada pelayan tanpa turun dari atas motornya.

Setelah mendapatkan sebuket bunga mawar Moonbyul tersenyum lalu mencium aromanya yang harum.

" Berapa?"

" Bunga mawar merah sebuket 36 ribu Kak." Jawab penjual bunga.

" Ini gocap. Gak perlu kembali."

" Semoga cintanya diterima ya, Kak. Saya doa'in dari sini." Ucap sang penjual bunga yang merasa senang karna baru pagi buka sudah mendapatkan untung saja.

" Terima kasih." Jawab Moonbyul yang kembali melaju dengan motornya.

Tak lama kemudian sampailah Moonbyul disekolah, sembari menggenggam sebuket bunga mawar merah ditangannya dia berjalan melewati para murid yang memandangnya terpesona.

Moonbyul sedikit berlari lalu menahan punggung Jennie yang langsung berbalik.

Jennie terpaku begitu mencium aroma parfum Moonbyul.

Moonbyul menatap kedua matanya dalam ketika pandangan mereka bertemu didetik itu juga Moonbyul menyerahkan bunga mawarnya.

Jennie terpaku.

" Aku mencari kamu, dan saat aku menemukanmu aku gak ingin menyia-nyiakan kesempatan, mau kamu jadi milikku sekarang?"

Tembak Moonbyul yang disaksikan oleh beberapa murid yang berteriak histeris dibuat aksi ikoniknya.

*

Pintu kelas terbuka, dan nampak Seulgi seorang yang berdiri disana memunggunginya.

Jennie baru menyadari jika teman sekelasnya sedang mengintip mereka dari jendela, apakah Seulgi yang sudah merencanakannya.

Jennie berjalan membuat Seulgi yang mendengar langkah kakinya berbalik.

" Kamu lihat kalung indah ini?" Tanya Seulgi menunjukkan kalung ditangannya.

Jennie mengangguk.

" Aku akan memasangnya kalo kamu menerima aku jadi seorang spesial dikehidupan kamu yang sekarang, dan selanjutnya." Ujar Seulgi mendekat, dan berdiri didepan Jennie.

" Tanggal berapa kamu lahir?" Tanya Seulgi sebelum kembali menyatakan perasaannya. Dia harus memastikan.

*

*Tingtongtingtong*

" Gue setuju kalo lo berhenti sama hobi lo karna itu nyatanya bisa ngerusak hidup lo kan, tapi dengan cara begini... Gue enggak bisa biarin lo permaluin diri lo sendiri." Rose yang dengan tegas berkata pada sahabatnya itu.

" Gue gak ada pilihan lain, Rose. Ini satu-satunya pilihan yang bisa gue ambil. Gue harus tebus dosa gue." Ucap Jennie membuat Rose yang mendengarnya hanya diam.

" Ikut gue bentar."

" Arghh.." Teriak Jennie terkejut namun begitu menyadari jika Lisa lah yang menarik tangannya paksa, Jennie pun memilih untuk ikut saja.

Lisa lah yang paling kasar diantara mereka semua. Dan Lisa yang paling sewenang-wenang mendekatinya dengan alasan drama bahkan sering memeluknya atau mencubit pipinya tiba-tiba.

" Lis.."

Lisa pun berhenti ditempat sepi lalu mengulurkan kotak coklat berukurang kecil ditangannya pada Jennie yang nampak tak berniat untuk mengambilnya.

" Aku tau kamu merasa risih saat aku melakukan pendekatan, mungkin ini bisa merubah pemikiranmu tentangku." Ucap Lisa menyerahkan kotak coklat itu ditangan Jennie yang menerimanya sekarang.

Lisa membawa tubuh Jennie yang menegang kedalam pelukannya.

" Aku cinta kamu." Ungkap Lisa yang terdengar tulus.

*

Jennie yang sedang merasa galau ditaman sekolah melihat kotak kecil coklat ditangannya. Entah kenapa dia merasa begitu sedih sekarang. Ketiganya sudah menyatakan perasaan tanpa ragu padanya.

" Kamu keliatan sedih."

Jennie menoleh kesamping, dan melihat Jisoo yang duduk.

" Minum ini..."

Melihat botol coklat yang Jisoo pernah berikan padanya namun Rose yang malah meminum semuanya.

Jennie membuka botol itu dan meminumnya.

" Merasa lebih baik?"

Jennie mengangguk.

Jisoo tersenyum, membuat Jennie yang melihatnya juga tersenyum karna merasa lebih tenang. Jisoo sama sekali tidak mengintimidasinya.

" Aku suka keberanian kamu. Terima kasih sudah berani." Ucap Jisoo merapikan rambut Jennie kebelakang.

Crush On You|| LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang