Altschmerz 5

6 2 0
                                    

Happy Reading
[25/03/2023]

"Aahhhh ... Nggak nyangkah bentar lagi kita sidang skripsi." Kata Laeli girang seperti mendengan kekalahan Jepang di PD 2.

"Bener banget. Tapi gue sedih banget everybody." Sahut Alfi yang duduk di sebelah Puput.

"Kenapa?" Tanya Sheyra heran.

"Ya kita bakal jarang banget ketemu." Balas Alfi menggebu-gebu, "Kan bentar lagi tugas akhir, sidang, yudisium, dan terakhir wisuda." Lanjutnya.

"Iya kalau lulus." Sarkas Sheyra mulai kambuh savage-nya setelah cosplay posisi batu sempurna, "Sorry, cuma bercanda." Lanjutnya. Tapi candaan Sheyra tidak menimbulkan tawa.

"Untuk gue sabar ya Allah." Kata Alfi mengusap dada tidak habis pikir dengan ciptaan Tuhan yang setengah turunan iblis.

Keempat orang ini sama seperti Nasywa, kekenyangan dengan kata-kata savage Sheyra. Meskipun begitu mereka selalu berjalan bersamanya. Kalian akan mengira Sheyra seperti sombong ketika pertama kali bertemu. Kalian akan mengetahui sifat aslinya jika mau menerima Sheyra apa adanya. Sheyra yang savage, Sheyra yang pendiam dan hobi cosplay batu. Bagi mereka Sheyra seperti malaikat berkedok iblis.

"Gue prediksi Sheyra sama Puput bakal lewatin sidang dengan mulus." Duga Laeli.

"Aminnn ..." Sahut Sheyra dan Puput bersamaan.

Puput dan Sheyra saling menatap satu sama lain. Tatapan mata mereka seakan tengah tertawa keras. Satu hal yang tidak mereka ketahui tentang kedua orang ini. Sheyra dan Puput akan mengikuti sidang satu Minggu lebih awal dari yang dijadwalkan. Mereka mendapatkan rekomendasi itu karena nilai IPK mereka yang selalu stabil dan saling bersaing satu sama lain.

'Mereka nggak tau.' batin Sheyra.

'Kalau gue sama Sheyra.' batin Puput seolah terhubung. Mereka seperti berkomunikasi lewat saluran telepati yang terhubung melalui pandangan mata mereka.

'Ikut sidang percepatan.' Keduanya saling melempar smirk.

"Eh, kalian berdua lagi musuhan ya?" Tanya Laeli heran melihat dua batu jenius itu saling melempar tatapan tajam disertai senyum yang mengerikan.

Laksa menduga hal yang mungkin terjadi dengan kedua makhluk itu, "Gue mencium aroma-aroma_"

Bugh

Alfi memukul kepala Laksa sebelum melakukan aksinya. Ia paham betul pencinta horor itu akan cosplay seperti artis favoritnya. Memang agak lain.

"Hmmm ... merememeww meremeww mewww niuu niuu ..." Senandung Laeli mirip lagu orang timur mengiringi kejadian Alfi menonyor kepala Laksa.

"Jangan sampek Lo juga gue tonyor ya Lel!" Ancam Alfi.

Bukannya menanggapi celotehan mereka, Puput dan Sheyra malah melakukan tos persahabatan. Tatapan tajam dan senyum smirk adalah cara mereka untuk mengekpresikan tawa mereka dalam hati.

"Persaingan berkelazzz ya gini." Ucap mereka keheranan dengan tingkah Sheyra dan Puput.

Untuk sesaat Sheyra terdiam ketika melihat notifikasi ponselnya menyala. Matanya melihat dengan jelas user pengiriman itu. Dengan sigap ia mengambil ponselnya sebelum di lihat teman-temannya. Di tengah perbincangan Sheyra membuka pesan tersebut.

"Aciiee ... ada yang dapat pesan nich." Goda Laeli karena ia sempat melihat gerak gerik Sheyra yang mencurigakan tadi.

"Hah? Pesan apaan?" Kata Alfi mulai kepo.

"Bukan apa-apa." Balas Sheyra sedikit gugup.

Laksa mengambil ponsel di tangan Sheyra namun langsung dihadangnya, "Hmmm ... Siapa hayo Aryan?" Kata Laksa sempat melihat user pesan itu.

"Lo beneran punya gebetan?" Kata Puput penasaran dengan apa yang disembunyikan Sheyra.

"Ihh? Mana mungkin gue pacaran." Jawab Sheyra.

"Kalau emang Lo beneran pacaran nggak papa lahh Yra." Kata Alfi sembari mengusap rambut Sheyra.

"Terserah deh kalau kalian nggak percaya." Kata itu terucap sebelum Sheyra pergi meninggalkan kelas.

Keempat temannya heran dengan perilaku Sheyra. Mereka hanya ingin memastikan saja. Jika memang benar mereka juga turut bahagia karena akhirnya Godzila memiliki tambatan hati.

Di satu sisi Sheyra berjalan sempoyongan menuju tempat parkir kampus. Ia membuka sekali lagi pesan itu. Ia sangat khawatir dan takut untuk menemui nya.

Aryan
.....
Bisa kita ketemu?

Anda
Oke, wait

🍂🍂Altschmerz🍂🍂

Di tempat lain, seseorang tengah mengukir senyum ketika melihat layar hp nya. Pria berkaos dan celana pendek serba hitam itu tengah mencari inspirasi untuk album terbarunya. Sepintas layar ponsel itu memberinya semangat untuk tetap berkarya.

Tangannya meletakkan kembali hp itu di nakas. Kembali memulai pekerjaannya. Ia bangun dari kursi untuk mengambil air, sayangnya persediaan air di labnya habis. Dengan terpaksa ia harus keluar dari ruangan untuk mengambil air. Meski termasuk golongan pemalas demi kelangsungan hidupnya, ia akan berjalan menuju dapur untuk mengisi kembali tempat airnya.

Tangan putih itu menekan tombol sehingga air dalam mesin itu keluar mengisi botol miliknya.

"Hyung." Suara itu bersumber dari belakang punggungnya. Itu suara adiknya.

"Hm?" Balasnya tanpa melihat ke arah sumber suara.

"Apa Hyung tersenyum?" Pertanyaan itu terlontar karena cowok berwajah baby face itu melihat kakaknya tersenyum tidak jelas sembari melihat layar hp nya.

"Tidak, kamu pasti halusinasi." Jawabnya sembari meninggalkan adiknya yang loading dengan apa yang ia ucapkan.

"Tap-tapi aku yakin Hyung tadi tersenyum," gumam si bontot berusaha menyakinkan dirinya jika tadi ia tidak sedang berhalusinasi. Sayangnya saat ia ingin mengadu bayangan kakaknya telah menghilang tanpa jejak.

🍂🍂Altschmerz🍂🍂

Waahhhh gilaaaa

Menurut kalian gimana guys?

Sheyra bener² punya pacar yang dua sembunyikan nggak sih?

Penasaran nggak nih?

Yukk lanjutkan reading besok yaa🥰

Altschmerz🍂[Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang