Altschmerz 12

3 1 0
                                    

Happy Reading
[04/04/2024]

Beberapa Minggu telah berlalu, kini waktunya melaporkan hasil penelitian mahasiswa tua di depan sidang skripsi. Jika Minggu lalu Sheyra dan Puput, kini giliran Laksa, Alfi dan Laeli. Di depan ruang sidang, Sheyra dan Puput memberikan ucapan selamat bertempur, karena mereka tahu betul bagaimana groginya seseorang menghadapi sidang skripsi.

Satu persatu peserta sidang memasuki ruang tunggu sebelum nantinya di panggil masuk. Di sana mahasiswa yang tidak mengikuti sidang tidak diperkenankan masuk. Hal itu membuat kedua makhluk ini berdiri didepan pintu sembari menunggu kepastian.

"Ini Nasywa kemana ya?" Tanya Sheyra Karena beberapa hari lalu ia tidak melihat batang hidung cewek bar-bar itu.

Puput beranjak mendudukkan dirinya di atas kursi tunggu, "Dia ikut paduan suara, kayaknya sih kalau jam segini masih latihan." Jawabnya.

"Hm, dari dulu dia pingin banget nyanyi." Kata Sheyra turut duduk di samping Puput.

Puput mengeluarkan sesuatu di dalam tasnya, ia ingin menunjukkan sesuatu kepada Sheyra. Kotak biru kecil itu diberikan kepada Sheyra.

"Jaga baik-baik siapa tau Lo ngilang, nanti bisa ketemu lewat itu."

Sheyra membuka kotak itu. Matanya takjub melihat kalungnya yang pernah putus kini kembali menyatu.  Kalung biasa, yang terlihat sederhana tapi begitu bermakna bagi Sheyra. Itu kalung pemberian kakeknya dulu waktu ia kecil. Sayangnya sebuah tragedi membuat kalung itu putus.

Sheyra hanya tersenyum kecut lalu memakai kalung itu, "Lo dapat kalung ini di mana?" Suara berat Sheyra seolah mengintrogasi Puput.

"Lo pernah cerita sama gue di taman komplek. Lo lupa bawa kalung Lo yang bisanya dipakek gelang."

Sheyra mendengar semua yang dikatakan Puput, mereka dulu waktu awal masuk kuliah memang sering keluar bersama. Terle6lagi jarak kost mereka tidak terlalu jauh.

"Mau gue balikin tapi udah putus dan gue nggak enak sama Lo." Sambung Puput.

Sheyra berdiri sembari menata kembali kondinya yang rapi, lalu beranjak meninggalkan Puput sendirian.

"Emang udah putus sih." Gumam Sheyra dibelakang Puput.

Sheyra berjalan maju, tiba-tiba kepalanya terasa seperti di tusuk jarum kecil. Memorinya spontan memutar slide dimana keadaan masa lalunya.

"Kamu hanya pusat kesengsaraan!"

"Seorang anak pelacur!"

"Kamu tidak layak menjadi bagian keluarga saya!"

"Anak terkutuk!"

"Anak terkutuk!"

Semua itu seolah berputar di pikiran Sheyra, ia tidak bisa mengatasinya. Tak lama tubuh tegak itu mulai tumbang. Untuk saja Puput dengan sigap menopang tubuh Sheyra agar tidak jatuh. Puput terkejut ketika melihat cairan kental keluar dari kedua lubang hidung Sheyra.

"Apa-apa! Lo nggak papa?" Kata Puput sembari menepuk pipi Sheyra agar tetap terbangun. Tapi tidak, mata itu kembali lirih dan perlahan kembali normal.

Tangan itu meraih sapu tangan dari kantong celananya. Ia menggunakan kain kecil itu untuk membersihkan darah segar ya g tiba-tiba keluar tanpa di undang. Sedangkan Puput masih mengamati apa yang terjadi dengan Sahabatnya.

"Gue nggak papa." Kata Sheyra mencoba membuat Puput panik, "Ini nih normal, gue udah sering mimisan kalau lagi capek."

Puput menghela napas, selama beberapa saat ia masih bingung dengan kondisi kesehatan Sheyra. Ternyata hanya mimisan yang terjadi setiap kali ia kecapean.

Sheyra merasa ponselnya bergetar dan membunyikan ringtone Super Tuna by Kim Seokjin. Hal itu membuat Puput terkejut dan Sheyra mendapat teguran dari penjaga ruang sidang. Tidak diperbolehkan membuat gaduh.

"Kalian kalau mau bikin pasar malam jangan di sini!" Tegur penjaga ruang itu membuat mereka terdiam dan setelah penjaga itu masuk. Kedua cewek itu tertawa keras karena melihat penjaga tersebut keluar dengan tulisan punggung AAA! KASIHAN AA!

Sheyra mengamati siapa orang yang berani menelpon dirinya di waktu seperti ini. Bola matanya berputar melihat apa yang cowok si*lan itu mengirimkan teks panjang dan tidak mungkin Sheyra membacanya.

Jangan diangkat 2
Woyyy nih anak di chat g dibales.
(Mengirim dokumen)
Coba Li lihat kelakuan o.

🍂🍂Altschmerz🍂🍂

Altschmerz🍂[Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang