Altschmerz 1

9 2 0
                                    

Happy Reading
[20/03/2024]

"Jalani hidup sesuai realita, karena terkadang hati seseorang sudah mati rasa dengan sebuah harapan."

🍂Sheyra

Hiruk pikuk kota jakarta, pagi ini jalanan sangat ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Jika dilihat dari ketinggian kendaraan yang melintas seperti semut berbaris masuk ke dalam sarang. Matahari semakin meninggi, namun hal itu tidak berpengaruh untuk kebo hitam yang tidur di ranjang itu. Ia menyelimuti seluruh tubuhnya untuk menghindari panggilan sang Surya.

"Woyyy! Sheyra!"

Bahkan suara cempreng itu tidak menjadi gangguan baginya tidur. Mungkin jika ada bom aktif di kamarnya, cewek itu akan tetap tertidur. Lebih tepatnya cosplay mati.

"KEBO BANGUN LO! UDAH SIANG MONYET!"

Cewek berambut singa itu mulai menggerakkan tubuhnya dan membuka selimutnya dengan kesal. Dengan wajah datar itu ia memandang arah suara cempreng dibalik pintunya. Ia Sheyra.

"Hm, apaan sih? Hobi banget sebut nama hewan mulut lo." Kicau Sheyra masih mengisi nyawanya sedikit demi sedikit.

"Sheyra!!"

'Nih orang purba kalik ya? Teriak-teriak Mulu kerjaannya.' pikir Sheyra kesal.

"Langsung masuk aja!" Ucap Sheyra lalu kembali membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk. Ia tidak mau menghabiskan energinya untuk orang tidak jelas itu.

Cewek berpakaian ala Korea style itu adalah Nasywa, teman Sheyra. Lebih tepatnya adik kelasnya di kampus. Terkadang Sheyra merasa menyesal berteman dengan Nasywa karena pada saat awal mereka bertemu Nasywa terlihat polos dan alim. Tapi lama kelamaan reog pun kalah dengan sikapnya. Meskipun begitu, Sheyra menganggap Nasywa seperti saudaranya sendiri. Buktinya ia bisa dengan mudah keluar masuk rumahnya.

"Yaaa ... malah tidur lagi nih bocah." Omel Nasywa sembari melipat tangannya di dada.

"Apaan sih?" Geram Sheyra terganggu dengan kedatangan Nasywa. Terlebih lagi cewek itu merebahkan diri di tempat tidur kesayangannya.

"Jadi Lo teriak-teriak kayak anggota VIP RSJ cuma buat rebahan di tempat tidur gue?!" Sarkas Sheyra seolah mengusir Nasywa secara terang-terangan.

Bukannya menjawab pertanyaan Sheyra, cewek itu malah memutar musik favoritnya dengan volume penuh. Karena Nasywa adalah Army garis keras. Tentu saja ia memutar lagu Cypher 4 - BTS untuk sahabatnya yang tercinta.

Sheyra memang sedikit terganggu tapi ia selalu menyukai lagu yang diputar Nasywa. Terlebih lagi lagu rap atau hip-hop. Jadi sejauh ini Sheyra masih bisa menikmatinya.

Meski dilihat dari luar seperti alat tapok lambe tonggo. Sheyra sebenarnya baik, tapi tertutup dengan wajah datar dan matanya yang tajam ditambah mulutnya yang tidak bisa berhenti meroasting. Ia juga memiliki kepribadian bodoh amat dengan segala sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

"Udah pergi sono! Lo ganggu!" Ucap Sheyra menghujat Nasywa agar pergi dari kamarnya.

"Julit amat mulut lo! Nyesel gue temenan sama Lo!" Geram Nasywa merasa ada duri sebesar paku bumi menghantam hatinya yang rapuh.

"Emang sejak kapan kita temenan?" Balas Sheyra lebih menyakitkan.

Untung saja Nasywa memiliki stok kesabaran di pusat pabrik hati untuk menghadapi Sheyra. Lagi pula Nasywa ialah sahabat baiknya. Entah kenapa Tuhan menciptakan manusia seperti Sheyra. Apa memang sejak kecil seperti itu? Atau efek kutukan tadi ratu Elsa?

"Selain kencan sama kasur. Lo hari ini mau ngapain?" Kata Nasywa mengalihkan pembicaraan agar Sheyra tidak mengusirnya dari sini.

"Tidur?" Tanya balik Sheyra.

"Haiss, mau ikut gue nggak?" Tawar nasywa, meski ia sedikit ragu jika Sheyra akan mau pergi bersamanya.

"Kemana?"

"Beli bahan makan!"

"Buat?"

'apa-apaan pertanyaan itu.' gumam Sheyra.

"Yang setiap hari lu makan itu apa mambang."

"Makanan?"

Sudah cukup pagi ini Sheyra membuat Nasywa naik darah. Mari kita doakan Nasywa tidak mati muda karena menghadapi mulut setan Sheyra yang haqiqi.

Nasywa kembali menawarkan kepada Sheyra, "Gimana? Ikut nggak nih?"

Sheyra beranjak dari ranjangnya tanpa menjawab pertanyaan dari Nasywa. Langkahnya mengarah pada kamar mandi di kamarnya. Jangan tanyakan ekspresi wajah Nasywa seperti apa sekarang. Bombastic side eyes.

"Jawab pertanyaan gue, SHEYRA!!! DASAR MAKHLUK TUHAN YANG DURJANAHH!" Teriak Nasywa secepat rap milik Seokjin. Sedangkan orang yang ia amuk sudah masuk kamar mandi dengan santai.

Buru-buru Nasywa membuka dompet. Fokusnya pada salah satu barisan cogan itu.

"Kenapa sih temen gue mirip banget sama Lo sayang? Flat banget wajahnya." Kicau Nasywa.

🍂 Altschmerz🍂

Annyeong yorubunn gimana nih?
Inget baru awalan Naa kasih yang santai-santai aja dulu ya
Lanjutttt ..

Altschmerz🍂[Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang