{27}

1.8K 237 68
                                    

Setelah berlari untuk menghindar dari Siwon akhirnya Lisa dapat memberhentikan salah satu taksi, dirinya sudah lelah kedua dengkulnya dan kepalanya sudah penuh luka karna ia sempat terjatuh

"Mau kemana Nona?" S. Taksi itu menoleh kearah Lisa yang baru saja duduk

"NONA" S. Taksi itu terkejut saat melihat keadaan Lisa yang berantakan dengan nafas yang tersengal²

"Nona kita ke rumah sakit" S. Taksi itu cemas, Lisa menaruh tangannya ke bahu supir taksi tersebut dengan sekuat tenaga, supir taksi itu menoleh kearah Lisa, lalu Lisa menggelengkan kepalanya pertanda tak mau ke rumah sakit

"Kenapa?" S. Taksi

"An..anthar Li... li... sa ru... mah Ughi" Lisa dengan nafas tersengal²

"Nona kita ke rumah sakit dulu, keadaan mu tidak memungkinkan" S. Taksi itu bingung dia tidak mempunyai p3k bahkan tisu untuk membersihkan luka Lisa, Lisa tetap kekeh menggelengkan kepalanya hingga ia memasng muka memohon agar supir taksi itu tidak membawanya ke rumah sakit

"Baiklah, alamat rumah nya dimana Nona, kita harus cepat nafas mu sudah tidak teratur lagi" S. Taksi, Lisa menggelengkan kepalanya ia tak tau alamat rumah sepupunya itu

"Lalu bagaimana, mau tak mau Nona harus ku antar ke rumah sakit" S. Taksi itu mulai menjalankan mobilnya

"Lisa hiks hah Lisa pinjam ponsel hiks hiks paman" Lisa, supir taksi itu memberikannya. Lisa menelpon Seulgi untung saja Lisa hapal nomor Seulgi itu tentu saja atas paksaan sepupunya itu untuk menghapal nomornya

Hallo- Seulgi

Ugi hiks- Lisa

Lili?- Seulgi

Iya ini Lili Ugi- Lisa dengan nada menyedihkan

Kenapa, apa yang terjadi, Lili ya nafas mu beri tau kau dimana hah- Seulgi

Ugi kirim hiks alamat rumah hiks Lili tidak tau- Lili

Kau dimana hah? Apa yang terjadi? Lili-ya jangan bikin aku khawatir tolong jelaskan, atur nafas mu dengan benar, nafas mu sangat tak beraturan, Ugi akan mengirim alamat- Seulgi

Lisa tak membalas jawaban Seulgi lagi, ia langsung mematikan telponnya mengembalikan ke supir taksi dan mencoba mengatur nafasnya dengan benar

"Nona yakin tidak mau ke rumah sakit?" S. Taksi

"Hm" Lisa jawab seadanya

"Bertahan Nona, atur nafasmu, aku akan mengebut" S. Taksi

Sedaritadi Seulgi sudah mondar mandir di halaman rumah untuk menunggu Lisa, perasaan cemas, khawatir menjadi satu, tak lama ia menunggu akhirnya sebuah taksi datang, Seulgi yakin itu Lisa, dengan cepat ia membuka pintu mobil itu

"Lili astagaaa apa yang terjadi" Seulgi langsung menarik Lisa kepelukannya dengan susah payah

"Nona maaf tadi sempat ku ajak ke rumah sakit tapi Nona ini menolak keras" S. Taksi

"Keras kepala" Kesal Seulgi

"Paman terimakasih, ini uangnya" Seulgi

"Ah terimakasih nak, tapi ini terlalu banyak" S. Taksi

"Tidak apa² paman, terimakasih sudah menolong adikku, maaf jika dia merepotkan mu" Seulgi

"Terimakasih Nona, mau paman bantu?" S. Taksi saat melihat Seulgi yang berusaha menggendong tubuh Lisa yang lemas

"Terimakasih paman, saya bisa" Seulgi

Kim Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang